Apakah Masalah Gizi Itu ?

Polewali Mandar Sulawesi Barat @arali2008.– Judul artikel ini ‘Apakah Masalah Gizi Itu?” pada dasarnya dibuat untuk menyempurnakan blog @arali2008 ini, karena temanya menyangkut epidemiologi gizi dan kesehatan, tidaklah lengkap kalau tidak ditemukan tulisan pengantar tentang gizi atau masalah gizi sebagai pintu masuk dalam melihat masalah-masalah gizi, terutama masalah gizi utama yang terjadi di Kabupaten Polewali Mandar Propinsi Sulawesi Barat. Misalnya artikel penulis tentang   Patogenesis Penyakit Defisiensi Gizi.

Apakah Masalah Gizi Itu ?

Sebelum penulis menjawab pertanyaan ini, terlebih dahulu penulis mencoba mengantar (prolog) arti dari  “masalah” dan arti “Gizi”. Masalah  secara sederhana dapat disebutkan sebagai kesenjangan antara harapan dan kenyataan, misalnya saja Anda mengharapkan pencapaian suatu kegiatan 100% namun kenyataannya upaya yang dilakukan hanya mencapai 60%, kesenjangannya adalah 100%-60% = 40%. Hasil 40% ini merupakan kesenjangan yang dinyatakan sebagai masalah. Kesenjangan bisa juga terjadi ketika upaya yang dilakukan melebihi 100% yang diharapkan, misalnya saja upaya suatu kegiatan mencapai nilai 125%, nilai 25% inilah merupakan kesenjangan yang dinyatakan sebagai masalah karena yang 25% ini adalah yang diperoleh diluar sasaran yang diharapkan.  Contohnya Ada 100 anak balita diwilayah kerja Anda yang akan diberikan vitamin A, namun setelah pemberian ditemukan 125 anak yang mendapatkan vitamin A, terlihat ini adalah suatu keberhasilan, namun ternyata 25 anak balita yang tidak berada diwilayah kerja Anda, mereka adalah tamu diwilayah kerja Anda, tetapi tetap diberikan vitamin A, akibatnya stok vitamin A Anda akan kurang 25 kapsul, pada periode pemberian berikutnya Anda sudah pasti akan maksimal memberikan 75 Kapsul.

Selanjutnya kembali kepada masalah gizi. Pengertian dari gizi adalah zat-zat (kimia- bukan obat) yang terdapat dalam makanan, karena makanan maka harus dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan tubuh, merupakan sesuatu yang diharapkan. Namun kenyataannya makanan yang dikonsumsi (dimakan) bisa kurang dari kebutuhan bisa juga lebih dari kebutuhan tubuh. Dan inilah yang disebut sebagai masalah gizi.

Menurut Prof Soekirman Ph.D Guru Besar Ilmu Gizi IPB Bogor, dosen terbang saya waktu kuliah dan juga narasumber saya ketika mengikuti pertemuan-pertemuannya. Masalah Gizi  adalah Gangguan kesehatan dan kesejahteraan seseorang, kelompok orang atau masyarakat sebagai akibat adanya ketidak seimbangan antara asupan (intake) dengan kebutuhan tubuh akan makanan dan pengaruh interaksi penyakit (infeksi).

Ketidak seimbangan atau gangguan dari masalah gizi bisa karena kekurangan asupan bisa juga karena kelebihan asupan. Dari berbagai penelitian dan pemantauan pada konsumsi gizi masyarakat, ketidak seimbangan atau  gangguan  yang  muncul  dapat mengakibatkan :

  1. Menurunnya pertahanan tubuh terhadap penyakit (imunitas) yang berdampak pada tingginya angka penyakit infeksi dan kematian bayi dan balita
  2. Gangguan pertumbuhan fisik pada siklus kehidupan manusia sejak janin, bayi baru lahir,balita yang dapat berdampak sampai dewasa
  3. Gangguan perkembangan otak pada janin, bayi dan balita yang berdampak pada kecerdasan pada usia sekolah
  4. Rendahnya produktifitas kerja
  5. dan Gangguan-gangguan gizi dan kesehatan lainnya

Jenis Masalah Gizi

Jenis masalah gizi didasarkan pada ketidak seimbangan asupan makanan terhadap kebutuhan tubuh, yaitu yang pertama adalah ketidak seimbangan  karena kekurangan asupan dari kebutuhan tubuh dan yang kedua adalah ketidak seimbangan karena kelebihan asupan dari kebutuhan tubuh akan zat-zat (gizi) yang terdapat dalam makanan

Jenis masalah gizi yang pertama adalah ketidak seimbangan karena kekurangan asupan makanan dari kebutuhan tubuh  biasa disebut  dengan gizi yang kurang atau yang lazim disebut dengan “gizi kurang” atau biasa juga diistilahkan dengan  “kelaparan”, baik yang kentara maupun tidak kentara.  Gizi kurang juga  dibedakan  atas kekurangan komponen-komponen gizinya yaitu “gizi kurang makro” dan “gizi kurang mikro”. Gizi kurang makro dikenal dengan “kurang energy protein”. Sedang gizi kurang mikro yang banyak ditemukan atau menjadi masalah adalah Kurang Zat Yodium, Kurang Zat Besi, Kurang Vitamin A, Kurang Zat Zeng, Kurang Asam Folat, Kurang Vitamin B12 dan lain-lain.

Jenis masalah gizi yang kedua adalah ketidak seimbangan karena kelebihan asupan dari kebutuhan tubuh, dikenal dengan istilah “gizi lebih”, contohnya kegemukan dan penyakit Degeneratif. Gizi lebih ini lebih dikenal dengan “lebih Karbohirat” atau banyak makan dan juga “lebih lemak” atau banyak makan lemak/minyak masakan. Kesemuanya dikenal dengan istilah “energy Lebih”. Contoh penyakit gizinya, bila kelebihan Karbohidrat maka dalam darah akan kelebihan glukosa, bila glukosa ini sempat diproses menjadi glikogen maka seseorang akan terlihat Kegemukan, bila glukosa tidak sempat diproses menjadi glikogen alias glukosa darah tetap tinggi maka seseorang akan menderita penyakit gula, akan lebih parah lagi bila seseorang telah mengalami proses degeneratif. Ini terjadi juga pada keadan gizi lebih karena “lebih lemak” atau banyak makan lemak/minyak masakan, lemak yang dimakan akan tertimbun pada pembulu darah dan ini akan menimbulkan penyakit jantung, penyakit darah tinggi dan akibat-akibat lainnya.

Apa masalah gizi makro (kurang gizi makro) yang penting ?

Seperti yang disebutkan diatas seseorang dinyatakan  bermasalah dengan gizi terutama yang berhubungan dengan kekurangan gizi, dimasyarakat  biasa diistilahkan dengan kelaparan, bisa terjadi secara nyata (Bahasa Inggrisnya ‘hunger”) dan bisa juga tidak kentara (Bahasa Inggrisnya “Hidden Hunger”).

KELAPARAN  (Hunger) menurut E.Kennedy,(2002) sebagai kutipan dari penelitian Prof Soekirman Ph.D Guru Besar Ilmu Gizi IPB Bogor tentang kelaparan adalah Rasa “tidak enak” dan sakit, akibat kurang /tidak makan,baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja diluar kehendak dan terjadi berulang-ulang, serta dalam jangka waktu tertentu menyebabkan penurunan berat badan dan gangguan kesehatan.

Kelaparan Kentara (nyata) bisa terjadi  secara Kronis  atau menahun dimana kejadiannya sering terjadi berulang-ulang, seseorang kadang dalam beberapa hari hanya makan beberapa suap makanan saja.

Kelaparan kentara bisa juga terjadi “sementara” terjadi dalam sehari namun keesokan harinya tidak merasa lapar lagi (terjadi sebentar lalu hilang). Kelaparan kentara yang sangat berbahaya adalah yang bersifat  Akut , terjadi karena adanya penyakit infeksi yang menyertai ataupun juga karena benar-benar tidak makan dalam  dalam kurung waktu kurang dari 2 minggu,  keadaan sangat berat (Tingkat berat) terlihat kurus dan bengkak. Dalam beberapa reteratur lama dikenal sebagai HO = Hunger (lapar) Oedeem (“Busung”/Bengkak). Istilah ini yang kadang belum dimengerti dengan baik oleh masyarakat juga sebagian tenaga kesehatan, istilah busung lapar diperuntukkan untuk  usia Dewasa,——-setidaknya bukan untuk balita—– sedangkan untuk anak (balita), seharusnya diistilahkan dengan Gizi Buruk  karena ini sudah melalui berbagai kajian dan pertimbangan dan disepkati para ahli gizi di Indonesia.

Dampak  atau akibat Kurang Gizi MAKRO, bila terjadi pada ibu hamil maka bayi yang akan dilahirkan  mempunyai Berat Badan Lahir Rendah (Kurang 2500 gram), Pada bayi dan anak Pertumbuhan Barat dan Tinggi Badan Anak Terganggu (anak pendek dan atau kurus), bahkan Perkembangan Otak Anak terganggu (Terbelakang /Bodoh /IQ Rendah), mudah Jatuh Sakit dan beresiko mengakibatkan kematian, yang kesemuanya berimplikasi pada penurunan  mutu Sumber Daya Manusia (SDM), tanda bahwa generasi tua kurang mempersiapakan generasi mudah penerus cita-cita bangsa.

Kelaparan Tidak Kentara (Kurang Gizi) atau  Kurang Gizi Mikro Tidak Mudah dikenali oleh Mata Awam. Di Indonesia juga di Kabupaten Polewali Mandar masalah kurang gizi mikro ini adalah Kurang  Gizi Zat Yodium, Kurang Gizi Zat Besi, dan  Kurang Gizi Vitamin A. Sebenarnya banyak zat gizi mikro  yang dibutuhkan oleh tubuh misalnya saja

Zinc, Vitamin D, Cobalt, Thiamin, Riboflavin,    Vitamin B6,  Vitamin E, Magnesium, Manganese, Selenium,  Folat, Vitamin B12, Niasin,  Phosphorus,  Vitamin K, Vitamin C,  Cobalamin, Chromium, Photasium

Tetapi yang sangat penting adalah Yodium, Iron, Vitamin A

Empat Masalah Gizi di Polewali Mandar

Di Kabupaten Polewali Mandar seperti hal di Indonesia masih ditemukan empat masalah gizi utama baik yang menyangkut masalah gizi makro maupun mikro. Jumlah penduduk Polewali Mandar yang menderita  kurang gizi mikro, menurut analisis Unicef yang bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar, memperkirakan sampai dengan tahun 2009, sekitar 60 % usia 6-24 tahun terkena resiko gangguan perkembangan otak karena kekurangan zat besi  atau biasa dikenal dengan Anemia gizi besi (Iron). Artinya dari 100 anak usia 6-24  tahun hanya ada 40 % yang tidak mengalami anemia gizi besi, 60% adalah masalah gizi, dalam hal ini ANEMIA GIZI BESI

Unicef memperkirakan juga,  sampai akhir tahun 2004 lalu, dari 3 bayi yang lahir setiap harinya di Polewali Mandar (dulu Polewali Mamasa) —–sebelum penggunaan garam yodium Rumah Tangga mencapai 95%,—– satu bayi mengalami gangguan intelektual yang disebabkan karena kekurangan yodium, Ini adalah masalah gizi dalam hal ini Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY)

Dan kira-kira masih dalam perkiraan analisis Unicef, 25 % anak Polewali Mandar tumbuh dengan kekebalan yang rendah, menyebabkan sering menderita sakit dan mengalami pertumbuhan yang buruk karena mengalami kekurangan vitamin A.  25 % artinya hanya 75% anak  tumbuh dengan kekebalan yang normal, 25 % adalah masalah gizi dalam hal ini KURANG VITAMIN A (KVA).

Serta menurut menurut laporan Program Perbaikan Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar, jumlah penduduk Polewali Mandar yang menderita kurang gizi Makro yaitu gizi kurang dan gizi buruk hasil Pematauan Status Gizi Tiap tahunnya, rata-rata 25% —-bahkan masih diatas anhka 25%—— diderita oleh anak balita di Polewali Mandar, ketika masuk usia sekolah mereka cenderung putus sekolah karena ketidak mampuan dalam melaksanakan aktifitas belajar disekolah. 25% adalah masalah gizi dalam hal ini Energi Kurang Protein Kurang (EKPK).

Jadi Jawaban dari keseluruhan Pertanyaan Judul Artikel ini “Apakah Masalah Gizi Itu?” adalah ketidak seimbangan asupan makanan terhadap kebutuhan tubuh, yaitu yang pertama adalah ketidak seimbangan  karena kekurangan asupan dari kebutuhan tubuh dan yang kedua, adalah ketidak seimbangan karena kelebihan asupan dari kebutuhan tubuh akan zat-zat (gizi) yang terdapat dalam makanan.  Masalah gizi utama di Indonesia juga di Kabupaten Polewali Mandar adalah Anemia Gizi Besi, Kurang Vitamin A, Gangguan Akibat kekurangan Yodium dan Energi Kurang Protein Kurang.

————————————————————————————————————————————————-

Baca tulisan terkait lainnya

  1. Gizi Buruk diantara Kelebihan Berat Badan Orang Dewasa
  2. Mendeteksi Gizi Buruk dengan Berat Badan Ideal Anak Balita
  3. Menghitung Berat Badan Ideal Ibu Hamil.
  4. Penyakit Cacing pada Anak SD di Polewali Mandar Tahun 2006 -2008
  5. Pemberian Vitamin A pada Balita Di Polewali Mandar
  6. Pola Pertumbuhan Berat Badan Ideal Balita
  7. Menghitung Kebutuhan (Gizi) Air
  8. Kebutuhan Gizi Embrio dan Paradigma Baru Perbaikan Gizi Masyarakat
  9. Status Gizi Anak Balita Di Polewali Mandar Tahun 2006-2008
  10. MITOS GIZI BURUK yang dibuat oleh Petugas Kesehatan
  11. Apakah Berat Badan Balita BGM-KMS adalah Gizi Buruk?
  12. Prevalensi Kecacingan Anak SD di Polewali Mandar Kembali Tinggi
  13. Interelasi Metabolisme dan Penentuan Kalori Total
  14. Patogenesis Penyakit Defisiensi Gizi
  15. Laporan Status Gizi dan Pemantauan Pertumbuhan Balita.

————————————————————————————————————————————————-

Blogger @arali2008

Opini dari Fakta Empiris Seputar Masalah Epidemiologi Gizi dan Kesehatan
di Kabupaten Polewali Mandar Propinsi Sulawesi Barat Indonesia

Tentang Arsad Rahim Ali
Adalah Pemilik dan penulis blog situs @arali2008. Seorang Nutritionist, Epidemiolog Kesehatan, Perencana Pembangunan Kesehatan (Daerah), Citizen Jurnalist Blog, Pemerhati -----OPINI DARI FAKTA EMPIRIS----seputar masalah epidemiologi gizi, kesehatan dan Pembangunan Kabupaten di wilayah kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat. Dapat memberikan gambaran hasil juga sebagai pedoman pelaksanaan Pembangunan Kesehatan (Daerah) di Kabupaten Polewali Mandar Propinsi Sulawesi Barat Negara Republik Indonesia. Tertulis dalam blog situs @arali2008 sejak 29 Februari 2008.

5 Responses to Apakah Masalah Gizi Itu ?

  1. Thanks for taking the time to talk about this, I feel fervently about this and I take pleasure in learning about this topic. Please, as you gain information, please update this blog with more information. I have found it very useful. There have to be charging stations everywhere.

  2. avent says:

    I just needed to say that I found your site via Goolge and I am glad I did. Keep up the good work and I will make sure to bookmark you for when I have more free time away from the books. Thanks again!

  3. joko says:

    pemerataan wilayah dan pembangunan daerah yang tidak seimbang memicu tingginya masalah gizi pada sebagian penduduk terpencil. Tidak ada salahnya wacana transmigrasi bedol desa ala suharto kita gunakan lagi dan kita jadikan gerakan rakyat yang bisa menciptakan keseimbangan pembangunan dan kesejahteraan. tapi masalahnya, jaman sekarang siapa yang mau diajak transmigrasi bedol desa ya ??

    arali2008 say
    yach itulah masalahnya……

  4. memang maslah gizi menjadi masalah yang cukup serius. masih banyak orang-orang di luar sana yang mengalami kekurangan gizi yang baik.
    thanks buat sharingnya

Tinggalkan komentar