Membaca Ratib Al Haddad dengan Ma’rifat Allah

Inilah sebuah buku, yang lahir dari hasil pengalaman penulis dalam mengamalkan Ratib Al-Haddad, penulis kutib dari amanat H.M.H Al-Hamid Al Husaini, dalam bukunya “Mutiara Zikir dan Doa Syarh Ratib Al-Haddad”, yang diterjemahkan dari Syarh Ratib Abdullah bin Alawi bin Muhammad bin Ali Al-Tarimi Al-Haddad Al-Husaini Al-Yamani yang penulis jadikan sumber utama dalam penulis buku ini.

Sebenarnya buku ini, dibuat untuk kepentingan pribadi, namun karena adanya keinginan untuk saling berbagi pengalaman sesama pengamal ratib, saling mengisi dan menguatkan. Buku yang awalnya beri judul, ‘mengamalkan Ratib Al Haddad dari pengamal Ratib, kemudian dikembangkan dengan ilmu tawasuf dari dari Imam Ghazali dalam kitabnya Ihya Ulumuddin yang diterjemahan oleh Syeikh Abdus Samad Al Jawi Al Palembani dalam kitabnya Siyarus Salikin Ala Ibadati Rabbul Alamin. Dan pendekatan tasawuf-ma’rifat nya dari Syeikh Abdul Qadir Al Jailani dalam kitabnya, “Sirr Al Asrar Rahasia Dalam Rahasia”. Sehingga judulnya buku ini menjadi “Mengamalkan Ratib Al-Haddad dengan Pendekatan Ma’rifat Allah’.

Penulis yang hina ini, menuliskannya dari hasil pengamalan ratib Al Haddad dengan pendekatan ma’rifah, ilmu dan amal, niat karena Allah Ta’ala, mengharapkan Rida-Nya dan mendapatkan Kasih Sayang-Nya, menjaga mata rantai spritual Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dan terus meningkatkan kualitas ihsan ‘Menghamba kepada Allah Ta’ala seolah-olah Hamba melihat-Nya’. Berjihad melawan gangguan iblis dan nafsu rendahan. Demikian bagi yang ingin mengetahui bagaimana gambaran mengamalkan ratib Al Haddad, bisa dibaca di buku ini.

Tentang Penulis

ARSAD RAHIM ALI Lahir di Buton Sulawesi Tenggara, 19 Januari 1971, oleh orang tua memberikan nama Arsad Rahim Ali, dalam penamaan silsilah (nasab) disebut Arsad Rahim Ali bin Rahim Ali bin Muhammad Ali bin Abdul Rahim Al Butuni. Kakek buyut kami sebagai salah satu dari empat penasehat spritual terakhir dari eks Kesultanan Buton yang berakhir di tahun 1962 bersatu dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Tahun 1993, Penulis bekerja dengan status sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) diperbantukan Kementerian Kesehatan RI (dulu Depkes RI) pada Pemerintah Daerah Kabupaten Polewali Mandar provinsi Sulawesi Barat Nutritionist dan Epidemiolog Gizi Kesehatan. Pendidikan terakhir sebagai Magister Manajemen dengan konsentrasi Manajemen Kesehatan Masyarakat.

Pengetahun penulis tentang zikir ataupun ratib dengan pendekatan ma’rifat Allah sangat dipengaruh oleh falsafah kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat asal penulis yaitu eks Kesultanan Buton, negeri yang digelar Khalifatul Khamis Qaim ad-Din yang memiliki Falsafah,  “Pemerintah, jiwa dan harta dapat dikorbankan demi keselamatan Agama”. Agama menempati posisi tertinggi setelah pemerintah, negeri, jiwa dan harta.

Itulah Buton, Negeri eks Kesultanan Butuni, yang memiliki Undang-Undang Dasar Martabat Tujuh Kesultanan Buton, yang harus dijalankan seluruh rakyat kesultanan Buton yaitu : Ahadiyah, Wahdah, Wahidiyah, (sebagai Martabat Ketuhanan) dan  Alam Ruh, Alam Misal, Alam Ajsam dan Alam Insan (sebagai Martabat Kehambaan). Di i’tiqadkan dengan sifat 20 (Allah Subhanahu Wa Ta’ala) dan sifat 4 (Rasul Allah). serta bertawakkal dengan amalan zikir dan berma’rifat Allah Ta’ala dengan martabat tujuh keatas kebesaran Ruhaniya Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wassalam.

Download Kitab Mengamalkan Ratib al Haddad dengan Pendekatan Ma’rifat Allah.

–

Dan Saya persembahkan kitab kecil ini 
untuk keluargaku, 
istriku dan anak-anakku,
serta kedua orang tua, 
dariku dan istriku.
Dan untuk para pengamal Ratib Al-Haddad
Serta terkhusus kakek buyut kami
H. Abdul Rahim Al Butuni Rahimahullahu 

–

Blogger @arali2008

Opini dari Fakta Empiris Seputar Masalah Epidemiologi Gizi, Kesehatan dan Sosial
di Kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat Indonesia