Kebutuhan Nutrisi untuk Bayi dan Anak Balita

Sub-CP-MK Gizi dan Diet, Dengan Kemampuan akhir yang diharapkan. Sub CPMK-2 Pengaturan nutrisi untuk berbagai tingkat usia  yaitu  menjelaskan kebutuhan nutrisi untuk bayi, pada anak balita, anak pra sekolah dan remaja, anak-anak usia sekolah dan remaja, orang dewasa dan pada usia lanjut. Untuk artikel ini pengaturan nutrisi terkhusus untuk bayi (sub-CPMK-2.1) dan anak balita (sub-CPMK-2.2)  Diajarkan pada mahasiswa Akademi Keperawatan YPPP Wonomulyo.

Baca pos ini lebih lanjut

Konsep Dasar Nutrisi

Dalam Rencana Pembelajaran Semester Mata Kuliah (RPS-MK) Gizi dan Diet untuk Mahasiswa Akademi Keperatwan YPPP Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat, dengan kemampuan akhir Sub Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (sub-CP-MK) yang ditargetkan dari Konsep Dasar Nutrisi adalah kemampuan menjelaskan pengertian gizi dan diet, ruang lingkup ilmu gizi, gizi dan pengaruhnya. Baca pos ini lebih lanjut

Stunting dan Kebutuhan Gizi Embrio

Di Kabupaten Polewali Mandar Setiap hari ada 6-7 kasus baru terjadinya stunting anak, terjadi karena pada masa embrio, kebutuhan akan zat gizi protein dan gizi mikro (vitamin  dan mineral) tidak mencukupi. Maka untuk mencegah adanya kasus baru ini, memenuhi kebutuhan gizi embrio mutlak dilakukan. (Sumber: Hasil Kajian Arsad Rahim Ali, ‘Kajian Proses Alamiah Terjadinya Masalah Gizi “Stunting” di Polewali Mandar tahun 2019-2021)

Baca pos ini lebih lanjut

Kajian Proses Alamiah Terjadinya Masalah Gizi “Stunting” di Polewali Mandar

Di Kabupaten Polewali Mandar Proporsi Berat Badan terhadap Tinggi Badan anak balita (BB/TB) di Polewali Mandar masih dibawah 5%, dikategorikan bebas masalah gizi dan kesehatan komunitas, namun pada masa lalunya pada titik-titik tertentu masa pertumbuhan fisik dan perkembangan sel-sel jaringan tubuh antropometrinya, mengalami kekurangan asupan gizi dalam membangun tinggi badan potensial, sehingga mereka terlihat pendek dan sangat pendek dengan prevalensi masih berada di atas 20%, melewati batas ambang sebagai masalah berat secara komunitas. Intervensi dapat dilakukan pada titik-titik potensial  membangun tinggi badan sang anak.

Baca pos ini lebih lanjut

1000 HPK Bukan lagi Sasaran Intervensi Stunting

Polewali Mandar Sulawesi Barat @arali2008.– Ada apa dengan program percepatan penurunan prevalensi stunting yang dicanangkan pemerintah Pusat di Kabupaten Polewali Mandar, berbanding terbalik, yang terjadi adalah program percepatan peningkatan prevalensi stunting.  Hal ini dapat ditunjukkan dari hasil Pelaporan dan Pencatatan Gizi Berbasis Masyarakat secara Elektronik (ePPGBM) tahun 2018-2021. Prevalensi memperlihatkan pola cenderungan naik berbanding terbalik dengan pola yang diharapkan yaitu penurunan prevalensi stunting.. Baca pos ini lebih lanjut

Membangun Tinggi Badan Potensial

Polewali Mandar Sulawesi Barat @arali2008,– Suatu intervensi — gizi — yang keliru jika perbaikan gizi pada penderita stunting – perbaikan tinggi badan —- jika ditemukan periode usia 1 – 5 tahun, misalnya saja pada umur 3 tahun hasil pengukuran Tinggi Badan menurut Umur (TB/U) dinyatakan stunting maka intervensi perbaikan tinggi badan segera dilakukan. Ini adalah tidak tepat. Yang tepat pada usia ini, perbaikan berat badan. Istilah yang popular adalah Anak sehat bertambah umur (bulan) bertambah Berat Badannya. Bukan bertambah umur (dalam bulan) bertambah Tinggi Badannya. Baca pos ini lebih lanjut

Penanganan Stunting Tidak Fokus pada Intervensi Tinggi Badan Potensial

Polewali Mandar Sulawesi Barat @arali2008.– Diskusi Virtual Sinkronisasi Perencanaan program dan kegiatan serta kebijakan dalam Penanganan Stunting antara Bappenas dan Pemda Polewali Mandar. Hari Kamis 25 Juni 2020. Saya punya tanggapan dan komentar; “Bahwa Potensi Pertumbuhan Tinggi Badan Potensial itu berada pada kebutuhan gizi Embrio, atau tepat 100 (bc. Seratus ) Hari Kehidupan Pertama Embrio dari 1000 (bc. Seribu) Hari Kehidupan Pertama Manusia”.

Saya melihat program dan kegiatan hampir semuanya tidak diarahkan pada intervensi kunci membangun Tinggi Badan Potensial pada 100 Kehidupan Pertama Embrio Tersebut sebagai pencegahan bayi-bayi lahir baru dengan stunting.

Baca Juga : Membangun Tinggi Badan Potensial

Jelas ini sangat jauh dari prinsip memenuhi kebutuhan gizi pertumbuhan tinggi badan potensial sebagai indikator kunci keberhasilan percepatan penuntasan stunting di Polewali Mandar dan Sulawesi Barat.

Apakah sulit!?. mengarahkan program dan kegiatan pencegahan percepatan penurunan stunting pada intervensi kunci membangun Tinggi Badan Potensial pada 100 Kehidupan Pertama Embrio sebagai pencegahan bayi-bayi lahir baru dengan stunting — Berada dalam ukuran panjang bayi lahir normal 50-53 cm— dan bila tahun berikutnya bayi lahir tidak sunting lagi maka dalam dua tahun Polewali Mandar bebas stunting.

Saya tidak tahu sumber daya apa yang kurang di wilayah Polewali Mandar ini,;

  1. Money atau Biaya intervensi ada,
  2. Man atau Tenaga pelaksana (Dokter Spealisiat Anak, Dokter Spesialis Kandung, Dokter Spesialis Gizi Klinik, Ahli Gizi, Pelaksana Gizi Kabupaten maupun Puskesmas, Bidan dll) tersedia,
  3. Ada Aturan Kebijakan seperti halnya Peraturan Presiden RI nomor 42 tahun 2013 tentang Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi.
  4. Tersedia Sarana dan Prasarana percepatan membebaskan kasus stunting dalam program perbaikan gizi
  5. Tersedia Petunjuk pelaksanaan, baik kegiatan harian, mingguan, bulanan, triwulan dan tahunan,
  6. Dan sumber daya lainnya yang dibutuhkan untuk melakukan gerakan bebas stunting, sangat tersedia.

Atau mungkin orang tua dari sasaran populasi 1000 hari pertama kehidupan kurang berpartisipasi dalam membebaskan mereka dari tingginya prevalensi stunting di wilayah Polewali Mandar. Tidak mungkin!?

Baca juga : Stunting dan Kebutuhan Gizi Embrio

Yang jelas setelah saya mengikuti rembuk singkronisasi perencanaan program dan kegiatan serta kebijakan percepatan penurunan prevalensi stunting antara Bappenas dan Teman-teman Bappeda Polewali Mandar, saya hanya ingin katakan bahwa “Penanganan percepatan penurunan stunting tidak fokus pada intervensi pertumbuhan berat badan potensial 100 (bc. seratus) hari kehidupan embrio.”.

—————————

NB. Ini tulisan ditulis karena adanya rasa kepedulian yang mendalam terhadap kasus stunting di wilayah ini, Polewali Mandar. Dalam 7 tahun intervensi sejak tahun 2013 sampai dengan 2019 prevalensi tidak perna bergerak dari kategori masalah kesehatan tingkat berat yaitu diatas 15 %. Sulit sekali diturunkan sampai dibawah 15%

~~~

 

Blogger @arali2008

Opini dari Fakta Empiris Seputar Masalah Epidemiologi Gizi, Kesehatan dan Sosial
di Kabupaten Polewali Mandar Propinsi Sulawesi Barat Indonesia

%d blogger menyukai ini: