Jadilah seorang Sufi
Jadilah seorang sufi dimana saja engkau berada, di rumah, dikantor, di jalan dimana saja, buka hatimu untuk DIA yang SATU, tiada tuhan selain Alloh, Alloh, Alloh. Yaa… sufistik tasawuf itulah perjalanan pengembaraanku, perjalanan menujuh kehadirat Alloh Subhanahu Wa taala. Baru saja kutulis kalimat itu di status Facebookku. sebuah catatan di dunia maya.
Agamaku islam, Tuhanku Alloh Subhanahu Wa Ta’ala, —-“aku tahu dari hatiku, bahwa DIA ADA,—- mengenalNYA dari firman-firman dalam kitabullah Al-Quran, yang diturunkan oleh Malaikat Jibril kepada Nabiku Muhammad Shallallahu Alaihi Wassalam, Malaikat Jibril aku belum melihatnya, tapi aku yakin dia ada, karena ada ceritanya dalam Kitabullah Al Qur-an, Nabiku tentu kukenal dari hadist-hadistnya yang diriwayatnya dari perawinya.
Aku sadar cepat atau lambat aku akan mati. Sering kulihat orang mati (baca ; Meninggal dunia). Tubuhnya yang tak bernyawa, tak bernapas, tak bergerak, tak melihat dan tak mendengar, setelah dimandikan dan di sholati, dibawah pergi ke liang lahat, dikuburkan disana, selanjutnya apa yang terjadi, dalam kubur aku tidak tahu. Aku akan menujuh kesana.
Aku menjadikan sufistik sebagai perjalanan pengembaraanku, dan guru bimbingan spritualku adalah Nabi Mu Ya Allah Ta’ala — AbdiKa wa NabiKa wa RasulKa —-kujadikan nabi sebagai guru spritualku, karena setelah sekian tahun, 40 tahun sudah tidak ada guru yang kutemukan sebagai jalan pembimbingku, memang ada guru mengaji, guru ketika aku SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi, serta para ustaz-ustaz penceramah, tetapi semua hanya hadir pada suatu tempat dan waktu tertentu, ilmu yang kudapat dari mereka, semua dikembalikan kepada diriku untuk mencernahnya dan kalau sudah demikian guru-guru tersebut sudah tidak ada lagi mereka hanya tinggal kenangan.
Menjadikan jalan sufistik, dengan ilmu keagamaanku —- Islam —– yang sangat sedikit sekali hadistmu yang kutahu ya Nabi, Muhammad Rasulullah Salallahu Alaihi Wassalam yang akan menjelaskan jalanku, mempermudah apa yang ada dalam lembar-lembar Al-Qur-An, Tuhanku Alloh Subhanahu Wa taala sebagai pedoman perjalananku.
Akan ada banyak rintangan yang akan aku lalui, biarlah dulu yang sedikit itu yang kutahu, karena itulah yang aku punya, semoga bisa menyelamatanku dari pengaruh dunia yang memusingkan kepalaku dan menyerembet ke dalam hatiku. Aku sekarang lagi galau, ya Alloh dan ENGKAU TAHU itu.
ya Alloh, Alloh, Alloh.