Inferensi Epidemiologi Kesehatan

Polewali Mandar Sulawesi Barat. @arali2008— Inferensi  adalah pengambilan keputusan atau tepatnya pengambilan kesimpulan. Dalam ilmu pengetahuan pada umumnya  pengambilan kesimpulan (inferensi) didasarkan pada metode penalaran induktif  dan metode penalaran deduktif. Dalam bidang Epidemiologi  Kesehatan pengambilan kesimpulan  cenderung tidak  berdasarkan kedua metode ini. Ada ciri khas tersendiri dalam Ilmu Epidemiologi  Kesehatan dalam pengambilan kesimpulan. Ciri khas inilah yang akan saya jelaskan pada kesempatan ini, yaitu  “inferensi  dalam epidemiologi” dan “inferensi epidemiologi”. Refrensi dari tulisan ini saya ambil dari buku terjemahan Bahasa Inggris ke Indonesia  yang  berjudul Inferensi Kausal di edit oleh Kenneth Rothman, sulit untuk memahaminya, karena merupakan ilmu epidemiologi (kesehatan) keahlian, dengan adanya pengalaman melaksanakan ilmu epidemiologi  kesehatan ahli ditempat kerja——— fungsional epidemiologi kesehatan ahli——- saya sedikit dapat memahaminya,  dan  mencoba untuk menyederhanakannya dalam bentuk tulisan ini.

Pengertian

Inferensi dalam Epidemiologi dan Inferensi Epidemiologi merupakan dual variabel  yang sepintas terlihat sama namun mempunyai pengertian yang berbeda. Inferensi dalam epidemiologi artinya pengambilan kesimpulan  (keputusan) dalam ilmu epidemiologi, dalam pengertian pengambilan kesimpulan (keputusan) yang dilakukan secara induktif dan deduktif, walaupun kedua cara ini tidak memiliki aturan yang sama namun dalam ilmu  epidemiologi memungkinkan untuk pengambilan kesimpulan dalam satu aturan yang sama dari kedua metode tersebut. Sedangkan inferensi epidemiologi diartikan sebagai  pengambilan kesimpulan (keputusan)  berdasarkan kajian epidemiologi semata.

Wade Hampton Frost mengambarkan epidemiologi  :

……. Sesuatu yang dapat  memperlihatkan keseluruhan fakta-fakta. Termasuk susunannya yang teratur menjadi mata rantai inferensi yang luas, kurang atau lebih melewati batas-batas pengamatan langsung. Rantai-rantai seperti itu, kalau ditata dengan baik dan benar mengarahkan penyelidikan kepada fakta-fakta masa depan,………

Inferensi Epidemiologi merupakan proses menarikan kesimpulan dalam kelompok orang atau Masyarakat  yang mengalami masalah kesehatan dan atau penyakit ——–ingat! epidemiologi  tidak menarik kesimpulan untuk satu orang induvidu——— Penarikan kesimpulan epidemiologi kesehatan ini menyangkut 3 (tiga) komponen utama yaitu :

  1. Distribusi  masalah  Kesehatan dan atau penyakit (distribution )  yang dilihat dari tiga unsur utama  yaitu tempat, orang dan waktu,
  2. Penyakit (Frekwensi) melihat besar-kecilnya masalah (masalah kesehatan dan atau masalah penyakit)
  3. Penentu (determinan) adalah factor-faktor sebab-musebab terjadinya suatu  masalah kesehatan dan atau penyakit

Contoh bagaimana melihat  hubungan merokok dengan terjadinya kanker : Pola orang yang merokok dengan atau tanpa kanker dapat mendasari kesimpulan “Hubungan merokok dengan resiko timbulnya kanker  dalam populasi dimana sampel diambil” Yang dilihat adalah pola orang yang merokok, Fokusnya adalah  Hubungan yang terkandung dalam penyebaran-penyebaran gabungan dan agent kausal (sebab-musebab dari suatu penyebab)  yang diduga. Penekanannya adalah penyebab dari suatu kasus (bicause of a cause) bukan akibat dari suatu kasus (result of a cause). ——————–> tugas utama dari seorang epidemiolog  mencari penyebab.

Pengambilan Kesimpulan

Sangat jauh berbeda dengan  pengambilan keputusan pada umumnya yaitu ciri khas dari pengambilan kesimpulan  (keputusan)  ini biasanya dinyatakan atau menggunakan Metode Penalaran Induktif dan Metode Penalaran Deduktif.

Dari pengamatan-pengamatan khusus ke generalisasi-generalisasi  yang bersifat umum tentang sistem dari mana sampel pengamatan diambil untuk digambarkan sebagai Inferensi Induktif atau pengambilan kesimpulan induktif. Disini penekanannya  adalah  pengamatan khusus (special observation), sedikit menyamai kajian epidemiologi kesehatan namun tetap mempunyai aturan yang berbeda.

Pernyataan khusus tentang suatu kejadian khusus yang harus berasal  dari suatu pernyataan (atau hipotesis) aksiomatik umum yang kebenarannya diasumsikan untuk tujuan argumennya  digambarkan sebagai  Argumen (kesimpulan) Deduktif atau pengambilan kesimpulan secara  deduktif. Disini penekanannya adalah Pernyataan khusus (special statement)

Contoh bagaimana menjelasakan (cegah) kesakitan dari HIV dan AIDS

  • Virus HIV—————————– >AIDS
  • Jika kita miliki Virus HIV maka kita menderita AIDS
  • Jika kita miliki HIV maka kita  mutlak menderita AIDS
  • Tidak menderita AIDS berarti kita tidak punya virus

Contoh diatas ( Kesimpulan Deduktif ) tidak menunjukan Etiologi AIDS karena hanya memuat pernyataan khusus (special statement)  sementara  Inferensi Induktif bisa menggambarkan etiologi AIDS karena memuat hasil dari pengamatan khusus (special absevation)

Penjelasannya, dikatakan kesimpulan deduktif karena pernyataan ”jika kita memiliki HIV maka Kita mutlak menderita  AIDS” Disini penekannnya adalah pernyataan (special statement) seseorang yang memiliki virus HIV adalah orang yang telah menderita AIDS. Mereka berani mengatakan (membuat statement) bahwa Immune Deficiensy (AIDS) adalah virus.

Kalau dilihat dari  atau dikatakan sebagai kesimpulan induktif, disini yang dilihat adalah orang-orang yang menderita AIDS (special abservation) adalah orang-orang  dengan penurunan sistem kekebalan (Immune Deficiency), bisa menggambarkan secara detail etiologi (sebab terjadinya) AIDS.

Jadi metode penalaran induktif dan deduktif  tidak mengikuti peraturan yang sama tetapi sebenarnya saling mendukung. Namun ketika  kesimpulan deduktif dikemukakan maka akan diganggu oleh induktif (Induction Problem=Masalah Induksi), demikian juga sebaliknya, ketika kesimpulan induktif dikemukakan akan diganggu oleh Deduktif (Deduktion Problem=Masalah Deduktif).

Pemecahannya adalah katanlah, “tidak ada apa yang dinamakan  induksi,”…” induksi adalah mitos,”….dan ” peraturan-peraturan masuk akal induksi tidak ada.” Jikalau seseorang ingin menarik kesimpulan atau keputusan secara deduktif. Demikian sebaliknya katanlah “tidak ada apa yang dinamakan  deduktif,”…” deduktif  adalah mitos,”….dan ” peraturan-peraturan masuk akal deduktif tidak ada.”

Pendekatan yang lebih baik adalah

  1. membandingkan peraturan-peraturan induktif dan deduktif dalam epidemiologi kesehatan
  2. pertimbangkan, “apakah induksi dapat diterapkan tampa menimbulkan inkonsistensi-inkonsistensi?”
  3. “apakah ia menolong kita!”
  4. dan “apakah kita betul-betul membutuhkannya!”

Mengapa perlu diperhatikan

Mengartikan Inferensi dalam epidemilogi dan inferensi epidemilogi dan kemudian mencoba mengambil atau menarik kesimpulannya dapat membantu melaksanakan pekerjaan (kegiatan kesehatan) seorang epidemiolog dengan cara yang lebih efektif tentang hubungan sebab musebab. Dan inilah sebenarnya tujuan dari penerapan epidemiologi kesehatan yaitu :

  1. Distribusi Kesehatan (distribusi ) dapat melihat berapa yang sakit dan yang mati
  2. Penyakit ( Frekwensi )  dapat melihat besar kecil masalah
  3. Penentu ( determinan ) terjadinya masalah dan atau penyakit
  4. kemudahan  tindakan pencegahan (cegah Kesakitan)
  5. kemudahan dalam meningkatkan upaya kesehatan ( kegiatan Kesehatan)

Jadi  sekali lagi  kelima point-point  epidemiologi (kesehatan) tersebut merupakan dasar dari pengambilan keputusan  atau tepatnya pengambilan kesimpulan dan merupakan tujuan dari pelaksanaan epidemiologi kesehatan. Selalu dimulai dari penyebab dari suatu kasus (bicause of a cause) bukan akibat dari suatu kasus (result of a cause).

Interaksi antara Epidemiologi dan Pengambilan Keputusan

Gambar dibawah ini sekaligus menjelaskan  Peraturan-peraturan untuk Inferensi Epidemiologik (kesehatan) untuk menjembatani persoalan-persoalan metode penalaran induktif dan metode penalaran deduktif.

Lebih jelas coba lihat gambar berikut ini

Peraturan-Peraturan Inferensi Epidemiologik

Langkah satu pada gambar diatas untuk metode penalaran induktif dimulai dengan perumusan-tujuan-tujuan, sedangkan untuk metode penalaran deduktif langkah satu dimulai dengan  hipotesis dan pernyataan-pertanyaan spesifik.

Bagaimana mengabungkan kedua metode yang mempunyai aturan yang berbeda ini? hanya dengan aturan-aturan epidemiologik memungkinkan untuk dilakukan.

Peraturan-Peraturan Untuk Inferensi Epidemiologic kesehatan tersebut adalah

  1. Rumuskan secara seksama pertanyaan yang anda ingin jawab dengan cara yang khusus untuk distribusi dari masalah kesehatan  dan atau masalah penyakit dalam kelompok masyarakat.
  2. Kumpulkan data, dari jenis dan dengan cara, yang bersangkut-paut dengan tujuan-tujuan penelitian
  3. Susun  data menurut cara yang akan membantu menunjukkan pola-pola yang tersurat atau tersirat dalam hipotesis-hipotesis yang berkaitan dengan tujuan-tujuan ( Ingat! Pola-Pola terjadinya suatu Kasus)
  4. Buat prediksi-prediksi (dari sampel data ) tentang penyebaran-penyebaran gabungan kesehatan, penyakit dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi mereka dalam populasi darimana data diambil.
  5. Periksa dengan teliti reliabilitas prediksi-prediksi tersebut.

Hasilnya seperti disajikan pada gambar diatas adalah bentuk intervensi (kegiatan kesehatan) yang dihasilkan, karena epidemiologi kesehatan adalah ilmu yang mempelajari tentang masalah kesehatan dan atau masalah penyakit  yang terjadi di masyarakat (Kesehatan Masyarakat bukan masalah induvidu). Maka hasil dari pengambilan kesimpulan (keputusan)  adalah membantu dalam pengambilan keputusan kebijakan kesehatan, tidak membedakan apakah asal dari pengambilan kesimpulan berdasarkan metode  penalaran deduktif  atau metode penalaran  induktif tetapi semua satu dalam inferensi epidemiologik.

Kesimpulannya

Dalam hal pengambilan keputusan atau tepatnya pengambilan kesimpulan, epidemiologi kesehatan mempunyai cara tersendiri, membedakannya dengan pengambilan kesimpulan berdasarkan penalaran induktif dan deduktif  yang berjalan  yang berlawan (aturan yang berbeda) tapi saling membutuhkan. Dengan pengambilan kesimpulan Epidemiologi Kesehatan dapat menghasilkan aturan yang sama dan tentunya bukan saja saling membutuhkan tetapi juga saling memperkuat (Inferensi yang kuat = pengambilan kesimpulan yang bermakna). Intinya  Seorang Epidemiologi Kesehatan (Epidemiolog) dalam melakukan kegiatan selalu memfokuskan diri pada penyebab dari suatu kasus (bicause of a cause) bukan akibat dari suatu kasus (result of a cause) dan hanya bisa dilakukan dengan berdasarkan kajian epidemiologi semata.

————————————————————————————————————————————————-

Baca juga artikel terkait

  1. Tugas dan Fungsi Pejabat Fungsional Epidemiologi Kesehatan Ahli
  2. Penyebab (etiologi) Diare di Polewali Mandar Belum Di Intervensi
  3. Apakah Masalah gizi Itu ?
  4. Pejabat Struktural Pemerintah Setingkat Kabupaten
  5. Faktor Resiko dan Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
  6. Stakeholder, istilah apakah itu ?
  7. Pengetahuan dan Skill Epidemiolog (Seorang Epidemiologi)

————————————————————————————————————————————————-

Blogger @arali2008

Opini dari Fakta Empiris Seputar Masalah Epidemiologi Gizi dan Kesehatan
di Kabupaten Polewali Mandar Propinsi Sulawesi Barat Indonesia

Tentang Arsad Rahim Ali
Adalah Pemilik dan penulis blog situs @arali2008. Seorang Nutritionist, Epidemiolog Kesehatan, Perencana Pembangunan Kesehatan (Daerah), Citizen Jurnalist Blog, Pemerhati -----OPINI DARI FAKTA EMPIRIS----seputar masalah epidemiologi gizi, kesehatan dan Pembangunan Kabupaten di wilayah kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat. Dapat memberikan gambaran hasil juga sebagai pedoman pelaksanaan Pembangunan Kesehatan (Daerah) di Kabupaten Polewali Mandar Propinsi Sulawesi Barat Negara Republik Indonesia. Tertulis dalam blog situs @arali2008 sejak 29 Februari 2008.

3 Responses to Inferensi Epidemiologi Kesehatan

  1. Ary says:

    Tq atas penjelasn tentag inferensi kausal dlm epidemiologi akan tetapi perlu penjelasan bahwa apakah anda memihak pada aliran B Hill atau aliran poper?

    arali2008 menjawab
    agak sulit memang untuk memilih antara kedua aliran ini karena situasi pelaksanaan epidemiologi ditingkat lapangan masih ditemukan banyak kepalsuan data dan fakta sementara disisi lain kita harus terus berjuang untuk menerapkan aliran B Hill.. Jadi Untuk sementara saya gunakan kedua aliran ini……

  2. Wow this is a great resource.. I’m enjoying it.. good article

  3. dhian says:

    berkunjung ni…
    thanks buat infonya…

Tinggalkan komentar