Malam Menutupi Siang, Hari Dimulainya Tahun Hijriah
Agustus 1, 2022 Tinggalkan komentar
Serbi serbi Indonesia, serba serbi Polewali Mandar, merayakan Tahun Baru Hijriah dengan Bacaan Al Quran Surat Al Lail guna membangun kesehatan spitual. Ternyata Allah Tuhan Yang Maha Esa selalu membimbing HambaNya. Ketika malam menutupi siang, maka dimulailah tahun Hijriah.
Polewali Mandar Sulawesi Barat @arali2008 Sebagai seorang muslim –Islam–, yang melaksanakan ke-Islamannya berdasarkan kalender Hijriah, tercatat penanggalannya dimulai dari hijrah Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam, dari Mekkah ke Madinah, dan dilakukan ketika malam hari, dan oleh Khalifah Umur Bin Khatab — Semoga Allah Ta’ala Meridhoinya– menanggalkannya sebagai hari Pertama, bulan pertama Muharam dan tahun pertama Hijriah.
1 Muharam 1444 Hijriah, awal terbitnya bulan, ketika waktu magrib, dimulainya malam menutupi siang. Itu terjadi 1443 tahun lalu, hingga kini masuk hitungan 1444 tahun lalu.
Saya merayakan Tahun Baru Hijriah ini dengan Bacaan Al Quran Surat Al Lail, saya bersyukur kepada Allah Ta’ala, karena dalam beberapa hari ini, ada kemudahan dariNYA yang diberikan kepada saya untuk memperbaiki bacaan Al-Qur-an terkhusus surat Al-Lail, memberikan arti dan makna. Sesuai Target pengunjung tahun baru Hijriah di hari Jumat.
Ini adalah perayaan tahunan, satu tahun Hijriah, 12 bulan, memulai hari pertama tahun Hijriah ini dengan mengingat Sumpah Allah Ta’ala, “Demi malam apabila menutupi (cahaya siang),” merupakan ayat pertama dari surat ini, Tahun baru hijriah dimulai ketika malam telah menutupi siang.
Semoga perjalanan 12 bulan kedepan Allah Ta’ala selalu memberikan petunjuknya, sebagaimana ayat ke 12 surat Al Lail ini, “Sesungguhnya kewajiban Kamilah memberi petunjuk,”. Dan Semoga kelak kamu benar-benar mendapat kepuasan, di tahun ini, sebagaimana tertulis diakhir ayat ini. “Dan kelak dia benar-benar mendapat kepuasan.” Selengkapnya dari bacaan Surat Al-Lail, saya merayakan tahun baru hijriah 1 Muharam 1444 Hijriah.
Dengan Namu Ya Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Aku berlindung kepadaMu yang Maha Mandengar lagi Maha Mengetahui dari pada setan yang dirajam, Wahai Tuhanku, aku berlindung kepadaMu dari bisikan was-was syaitan dan aku berlindung denganMu daripada mereka menghadiriku.
1. وَٱلَّيْلِ إِذَا يَغْشَىٰ
Wal-laili izaa yagsyaa
“Demi malam apabila menutupi (cahaya siang),”
2. وَٱلنَّهَارِ إِذَا تَجَلَّىٰ
Wan-nahaari izaa tajallaa
“Dan siang apabila terang benderang,”
3. وَمَا خَلَقَ ٱلذَّكَرَ وَٱلْأُنثَىٰٓ
Wa maa khalaqaz-zakara wal-unsya
“Dan penciptaan laki-laki dan perempuan,”
4. إِنَّ سَعْيَكُمْ لَشَتَّىٰ
Inna sa’yakum lasyattaa
“Sesungguhnya usaha kamu memang berbeda-beda.”
5. فَأَمَّا مَنْ أَعْطَىٰ وَٱتَّقَىٰ
Fa ammaa man a’ṭaa wattaqaa
“Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa,”
6. وَصَدَّقَ بِٱلْحُسْنَىٰ
Wa shaddaqa bil-ḥusnaa
“Dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga),”
7. فَسَنُيَسِّرُهُۥ لِلْيُسْرَىٰ
Fa sanuyassiruhu lil-yusraa
“Maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah.”
8. وَأَمَّا مَنۢ بَخِلَ وَٱسْتَغْنَىٰ
Wa ammaa mam bakhila wastagnaa
“Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup,”
9. وَكَذَّبَ بِٱلْحُسْنَىٰ
Wa kazzaaba bil-husnaa
“Serta mendustakan pahala terbaik,”
10. فَسَنُيَسِّرُهُۥ لِلْعُسْرَىٰ
Fa sanuyassiruhụ lil-‘usraa
“Maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar.”
11. وَمَا يُغْنِى عَنْهُ مَالُهُۥٓ إِذَا تَرَدَّىٰٓ
Wa maa yugnii ‘an-hu maaluhuu iżaa taraddaa
“Dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila ia telah binasa.”
12. إِنَّ عَلَيْنَا لَلْهُدَىٰ
Inna ‘alainaa lal-hudaa
“Sesungguhnya kewajiban Kamilah memberi petunjuk,”
13. وَإِنَّ لَنَا لَلْءَاخِرَةَ وَٱلْأُولَىٰ
Wa inna lanaa lal-aakhirata wal-ụlaa
“Dan sesungguhnya kepunyaan Kamilah akhirat dan dunia.”
14. فَأَنذَرْتُكُمْ نَارًا تَلَظَّىٰ
Fa anzartukum naaran talazhzhaa
“Maka, kami memperingatkan kamu dengan neraka yang menyala-nyala.”
15. لَا يَصْلَىٰهَآ إِلَّا ٱلْأَشْقَى
Laa yaṣlaahaa illal-asyqaa
“Tidak ada yang masuk ke dalamnya kecuali orang yang paling celaka,”
16. ٱلَّذِى كَذَّبَ وَتَوَلَّىٰ
Alla kazdzdaba wa tawallaa
“Yang mendustakan (kebenaran) dan berpaling (dari iman).”
17.وَسَيُجَنَّبُهَا ٱلْأَتْقَى
Wa sayujannabuhal-atqaa
“Dan kelak akan dijauhkan orang yang paling takwa dari neraka itu,”
18. ٱلَّذِى يُؤْتِى مَالَهُۥ يَتَزَكَّىٰ
Allazdi yu`tiii maalahu yatazakkaa
“Yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah) untuk membersihkannya,”
19. وَمَا لِأَحَدٍ عِندَهُۥ مِن نِّعْمَةٍ تُجْزَىٰٓ
Wa maa li`ahadin ‘indahụu min ni’matin tujzaa
“Padahal tidak ada seseorangpun memberikan suatu nikmat kepadanya yang harus dibalasnya,”
20. إِلَّا ٱبْتِغَآءَ وَجْهِ رَبِّهِ ٱلْأَعْلَىٰ
Illabtigaa`a waj-hi rabbihil-a’laa
“Tetapi (dia memberikan itu semata-mata) karena mencari keridhaan Tuhannya yang Maha Tinggi.”
21. وَلَسَوْفَ يَرْضَىٰ
Wa lasaufa yardaa
“Dan kelak dia benar-benar mendapat kepuasan.”
***
Telah benar Firman Allah Yang Maha Agung dan RasulNya Yang Mulia telah menyampaikan kepada kami, Ya Allah, manfaatkanlah kami dengannya dan berkatilah kami kepadanya, Segala pujian bagi Allah Tuhan smesta alam dan aku memohon keampunan kepada Allah Yang Maha Hidup berdiri dengan sendiriNya lagi memerintah hambaNya.
Selamat Memulai Tahun Baru Hijriah 1 Muharam 144 Hijriah-30 Juli 2022 Masehi
–
Blogger @arali2008
Opini dari Fakta Empiris Seputar Masalah Epidemiologi Gizi, Kesehatan dan Sosial
di Kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat Indonesia
Your Comments to My Posts