Membangun Tinggi Badan Potensial
Oktober 21, 2021 Tinggalkan komentar
Polewali Mandar Sulawesi Barat @arali2008,– Suatu intervensi — gizi — yang keliru jika perbaikan gizi pada penderita stunting – perbaikan tinggi badan —- jika ditemukan periode usia 1 – 5 tahun, misalnya saja pada umur 3 tahun hasil pengukuran Tinggi Badan menurut Umur (TB/U) dinyatakan stunting maka intervensi perbaikan tinggi badan segera dilakukan. Ini adalah tidak tepat. Yang tepat pada usia ini, perbaikan berat badan. Istilah yang popular adalah Anak sehat bertambah umur (bulan) bertambah Berat Badannya. Bukan bertambah umur (dalam bulan) bertambah Tinggi Badannya.
Inilah yang ditemukan di Polewali Mandar, memberikan intervensi penderita Stunting yaitu anak balita yang dikategori pendek dan sangat pendek pada usia balita dengan harapan anak bertambah umur bertambah tinggi badannya. Harapan anak-anak bertambah tinggi badan dapat menurunkan prevalensi stunting justru prevelansi semakin meningkat. Status Kelangsungan Hidup tidak sesuai dengan yang diharapkan. Sibuk dengan intervensi stunting yang ditemukan agar 1-3 bulan berikutnya ada peningkatan tinggi badan dengan tidak mencegah pokok permasalahan tidak mencegah adanya kasus baru, justru akan semakin meningkatkan prevalensi stunting.
Dalam suatu pertemuan yang perna penulis ikuti yaitu pertemuan yang membahas Advokasi dan Pengembangan Model Perbaikan gizi di era desentralisasi tahun 2002. Ada landasan pemikiran tentang program perbaikan gizi dalam meningkatkan Tinggi Badan Potensial Anak-Anak Indonesia, setidaknya ini dapat menjelaskan kekeliruan intervensi stunting — pendek dan sangat pendek — pada usia balita “Bertambah umur (dalam bulan) bertambah tinggi badan”.
Lembaran Dasar Pemikiran tersebut masih saya miliki. Pada lembaran tersebut disebutkan :
Bayi lahir dengan Berat Badan Rendah (BLR) dapat menjadi anak kurang gizi dan berdampak pada pada tahap kehdupan selanjutnya. Periode kritis pembentukan sumber daya manusia terjadi mulai dari konsepsi sampai dengan berusia dua tahun. Pada saat konsepsi seorang bu harus dalam kondisi sehat. Berikutnya mulai dari awal kehamilan sampai dengan usia 20 minggu kehamilan terjadi proses membangun Tinggi Badan Potensial pada janin. Pada saat protein dan gizi mikro berperan lebih penting disamping zat gizi lainnya.
Setelah kehamilan 20 minggu kehamilan terjadi proses membangun Berat Badan Potensial, fungsi kalori menjadi lebih penting dari zat gizi lainnya. Gizi seimbang selama kehamilan ini akan melahirkan bayi sehat. Selanjutnya bayi memerlukan ASI ekslusif sampai dengan usia 6 bulan dan makanan pendamping ASI (MP-ASI) sampai usia 2 tahun. Setelah usai 2 tahun dengan kondisi sempurna baik fisik dan mental , anak akan tumbuh kembang sampai usia balita dan remaja dan Kembali memasuki periode selanjutnya. Gizi seimbang diperlukan untuk setiap tahapan kehidupan.
Dan materi tersebut ada grafik yang menunjukkan perhatian pada kebutuhan gizi protein dan gizi mikro untuk membangun tinggi badan potensial adalah
Grafik diatas atas adalah grafik mengkonsepkan penurunan stunting dengan prevalensi yang masih tinggi disuatu wilayah dalam jangka waktu tertentu. Pada grafik ada dua fase potensial untuk Membangunan Tinggi Badan Potensial. Fase Pertama, yang sangat menentukan adalah pada fase praembrio dan masa embrio. Fase kedua, adalah pada anak sekolah dan anak remaja. kedua fase ini sangat menentukan kebutuhan gizi yang maksimal dalam membangunan tinggi badan potensial. ini bukan berarti pada fase-fase lainnya tidak penting. semua fase pada penyediaan Sumber Daya Manusia Dini Usia (SDM-Dini Usia) sangat membutuhkan gizi seimbang, namun pada penanggulangan stunting titik kritis membangun tinggi badan potensial adalah pada kedua fase tersebut diatas.
Baca: Mencermati Diskusi Evaluasi Stunting Balita di Sulbar. “Masih Berwarna Hitam.”
Beberapa istilah yang perlu difahami dalam grafik diatas Gizi Seimbang adalah keadaan keseimbangan antara asupan dan kebutuhan zat gizi yang diperlukan tubuh untuk tumbuh kembang, aktifitas, kecerdasan, pemeliharaan kesehatan, penyembuhan penyakit dan proses biologis lainnya. pada grafik diatas sangat dibutuhkan pada usia-suai prahamil dan usia sekolah dan remaja. Pada garfik diatas disebutkan dengan “Perlu Gizi Seimbang”
Istilah pada grafik diatas dengan sebut “lebih diperlukan protein dan zat gizi mikro” dengan penjelasan bahwa
- Protein Adalah suatu melekul tersusun dari asam amino yang dihubungkan satu dengan lainnya dengan ikatan peptida. Fungsi-fungsi zat makanan sumber Protein (protein hewani dan nabati) adalah Membangun sel-sel yang rusak, Membentuk zat-zat pengatur seperti enzim dan hormon dan Membentuk zat inti energi. Sumbernya adalah daging, susu, telur dan kacang-kacangan. Menyumbang antara 25-35 % Kebutuhan energi total.
- Zat gizi mikro adalah zat-zat gizi dari vitamin dan mineral serta daro komponen zat gizi mikro yang sangat dibutuhan untuk tumbuh-kembang 1000 harri kehidupan pertama zat-zat gizi mikro itu adalah Asam Lemak Esensial (ALE – omega3 & omega-6), vitamin A ( 1200 IU/hari), folacin ( 50 ug/hari), vitamin. B12 ( 0,3 ug/hari), Zn ( 5,0 mg/hari), Fe ( 10 mg/hari) dan Iodium.
Protein dan zat gizi mikro yang disebut pada grafik dengan, “lebih diperlukan protein dan zat gizi mikro” adalah puncak membangun tinggi badan potensial. bila hal ini tidak dilakukan, maka bayi yang dilahirkan akan memiliki panjang badan dibawah standar dan terus sampai dengan usia anak balita (1-5 tahun) anak-anak tersebut ditemukan dengan tinggi badan terhadap umurnya berada dengan kategori pendek dan sangat pendek. Mereka ini yang disebut dengan istilah stunting, mereka gagal tumbuh karena kekurangan gizi pada masa lalunya yaitu pada masa sangat diperlukan zat gizi protein dan zat gizi mikro pada fase puncak membangun tinggi badan potensial.
Baca: Kebutuhan Gizi Embrio dan Paradigma Baru Perbaikan Gizi Masyarakat
Kalori adalah Proses dan hasil dari interelasi metabolisme terutama Energi Potensial dalam tubuh yaitu proses terjadinya metabolisme energi yang bersumber dari melekul Karbohidrat, Lemak dan Protein, terjadi didalam mitokondria (komponen dalam sel) dan akan menghasilkan sejumlah energi :
- Pada penguraian 1gram glukosa (Karbohidrat) menjadi CO2, H2O (air) akan menghasilkan energi sebesar 4 Kkal
- Pada penguraian 1gram asam lemak (lemak) menjadi CO2, H2O(air) akan menghasilkan energi sebesar 9 Kkal
- Pada penguraian 1gram asam amino (protein) menjadi CO2, H2O(air) dan NH3 akan menghasilkan energi sebesar 4 Kkal
Penjelasan kalori pada garfik diatas dinyatakan dengan lebih diperlukan kalori yaitu pada usia kehamilan 7-9 bulan ibu hamil. Kebutuhan kalori ini penting agar anak yang dilahir disamping memiliki Panjang Badan (PB) yang normal (50-53 cm) juga miliki Berat Badan (BB) yang normal (2,9 – 3.6 kg)
Baca: Interelasi Metabolisme dan Penentuan Kalori Total
ASI adalah singkatan dari Air Susu Ibu yaitu sumber makanan dan minuman utama bayi baru lahir sampai dengan umur 6 bulan, cukup untuk memenuhi kebutahan gizi bayi tampa ada makanan dan minuman tambahan yang biasa disebutkan juga dengan ASI Eksklusif. MP-ASI adalah singkatan dari Makanan Pendamping Air Susu Ibu, yaitu makanan dan minuman bayi yang diberikan setelah fase ASI Eksklusif beraakhir (usia diatas 6 bulan). Pada garfik disebutkan di perlukan ASI dan MP-ASI pada periode bayi sampai dengan usia 2 tahun.
Konsepsi adalah terjadinya pembuahan yaitu pertemuan sel sperma laki-laki (spermatozoa) dan sel telur perempuan (ovum) yang menghasil pembuahan bakal embrio janin.
Baca: Hubungan Usia Kehamilan dan Penambahan Berat Badan Ideal Ibu Hamil
Kehamilan adalah proses terjadinya hamil pada seorang usia wanita pada pasangan usia subur mulai dari proses terjadinya pembuatan (konsepsi), kehidupan embrio sampai dengan terbentuk janin, bayi dalam kandungan hingga bayi dilahirkan terjadi selama 40 minggu masa kehamilan atau 280 hari dalam kandungan seorang ibu.
Membangun Tinggi Badan Potensial yang ditunjukkan grafik —– Grafik kebutuhan gizi protein dan gizi mikro untuk membangun tinggi badan potensial —– diatas yaitu merupakan landasan pemikiran dalam mengkonsepkan dan melakukan eksekusi penurunan prevalensi stunting disuatu wilayah dan dalam janka waktu intervensi, mencegah kesakitan dan pengendalian program perbaikan gizi. Mencegah kasus stunting baru lebih mudah daripada memperbaikan stunting yang sudah terjadi. bila ini dapat dilakukan hanya butuh waktu 3 tahun prevelansi stunting di Polewali Mandar dapat diturunkan sampai dibawah batas ambang yang tidak dinyatakan sebagai masalah kesehatan masyarakat tingkat berat.
Semoga Kesalahan intervensi perbaikan tinggi badan anak balita pada usia balita yang seyogyanya sebagai bentuk intervensi berat badan “Anak sehat bertambah umur bertambah berat badan” dapat diganti dengan “Anak sehat dengan Tinggi Badan Potensial terjadi pada kehidupan pertama embrio” dan itu terjadi pada 100 kehidupan pertama dari 1000 Hari kehidupan Pertama Manusia.
–
Blogger @arali2008
Opini dari Fakta Empiris Seputar Masalah Epidemiologi Gizi, Kesehatan dan Sosial
di Kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat Indonesia
Your Comments to My Posts