Zikir dan Imunitas dalam Pencegahan Covid19.

“Dan apabila aku sakit, DIA-lah yang menyembuhkanku” [QS. Asy Syu’araa: 80]

Ketika zikir “Laa. Ilaha Illa Allah” dengan metode nafi wal isbat serta dilakukan dengan jahar sampai dengan jumlah tertentu (sampai diatas 50 x) maka suhu tubuh akan meninggi dan badan terasa panas terjadi karena adanya kejutan panas dari protein tubuh., dalam ilmu Psycho Neuro Imunology (PNI). Menyebutnya sebagai “Heat Shock Protein tipe 72”. Yang fungsi utamanya adalah meningkatkan imunitas tubuh. Sepertinya dapat mencegah tubuh dari penularan Covid19.

Polewali Mandar Sulawesi Barat @arali200,– Dari Tulisan Agus Mustofa, penulis buku-buku tasawuf moderen dan founder Kajian Islam Futuristik, menulis artikelnya SPIRITUALITAS YANG SAINTIFIK, berdasarkan keikut sertaannya dalam menguji seorang  Kandidat Doktor seorang dokter wanita — seorang sarjana dan magister pendidikan agama— Fakultas Kedokteran Unair, Surabaya bersama para guru besar dan sejumlah penguji lain mengejelaskan:

HSP-72 adalah “Heat Shock Protein tipe 72”. Yakni, sejenis protein di dalam darah. Yang bisa dijadikan indikator tinggi-rendahnya imunitas tubuh seseorang. Jika kadarnya meninggi, imunitas tubuhnya meningkat. Demikian sebaliknya.

Hal ini Di ketahui dari hasil penelitian yang memadukan antara bidang agama dan kedokteran.“Peningkatan Kadar HSP-72 pada Majelis Dzikir”. Sebagaimana Disertasi seorang dokter itu disusun di bawah bimbingan promotor Prof. Dr. Suhartono Taat Putra, dr., M.S. Seorang guru besar di bidang Psycho Neuro Imunology (PNI). Yakni, ilmu yang mempelajari keterkaitan antara fenomena kejiwaan, fungsi saraf, dan imunitas tubuh.

Hasil disertasi itu disandarkan pada penelitian. Terhadap sekelompok orang yang diberi perlakuan dzikir. Secara berulang.

Sebelum diberi perlakuan, kadar HSP-72 pada setiap orang anggota kelompok itu diukur. Dan setelah diberi perlakuan dzikir, diukur kembali. Demikian sampai tiga kali perlakuan. Ternyata, hasilnya positif. Kadar HSP-72 mereka meningkat. Secara berurutan. Dan, berkelanjutan.

Maka, disimpulkan. Bahwa, perlakuan dzikir itu bisa meningkatkan kadar HSP-72. Yang mana, HSP-72 merupakan indikator imunitas tubuh. Dengan kata lain, perlakuan dzikir terbukti secara empirik, bisa meningkatkan imunitas tubuh seseorang.

“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan (berdzikir) mengingat Allah. Ketahuilah, hanya dengan selalu mengingat Allah-lah hati (manusia) menjadi tenteram.” [QS. Ar Ra’d: 28]

Perasaan tentram karena senantiasa dekat dengan Sang Mahakuasa dan Maha Pemurah itulah rupanya, yang memperbaiki fungsi jiwa. Memperbaiki struktur saraf. Dan, kemudian meningkatkan imunitas tubuh seseorang. Dampaknya: menjadi lebih sehat.

Maka ketahuilah, bahwa, “Laa Ilaha illallahu” dan mohonlah ampunan atas dosamu dan atas (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat usaha dan tempat tinggalmu.

Allahu a’lam bissawab …

Dapat saya ambil intisari dari tukisan ini dan juga sebagaimana tulisan saya Catatan Akhir Tahun 2020, “Covid19 Tak Terkendali”. Bahwa imunitas tubuh yang sehat dan bugar harus selalu terjaga. Menggunakan 3M (Menjaga Jarak, Memakai Masker dan Mencuci Tangan) hanya untuk mencegah keterpaparan covid19 tapi tidak untuk meningkatkan dan mempertahankan Imunitas tubuh. Imunisasi Vaksin Covid yang akan diprogramkan Pemerintah kepada masyarakat Indonesia di Tahun 2021 nanti, yaitu untuk memberikan imunitas tubuh terhadap serangan covid19 masih menimbulkan keraguan.

20201221_113705

Status kelangsungan hidup  dengan kondisi yang sehat dan bugar harus selalu terjaga dan terkendali, bagi mereka yang Islam, peningkatan kesehatan spritual adalah solusi terbaik dalam meningkatkan imunitas tubuh adalah mulailah dengan membiasakan zikir, “LAA ILAHA ILLALLAHU, LAA ILAHA ILLALLAHU”, secara rutin pagi dan sore dalam jumlah yang teratur 100 x. Semoga bermanfaat terutama untuk diri penulis sendiri.

______________
Bahan Bacaan,
Agus Mustofa, dalam artikelnya SPIRITUALITAS YANG SAINTIFIK, [Dimuat di Harian DisWay, Jum’at, 16 Oktober 2020]

 –

Blogger @arali2008

Opini dari Fakta Empiris Seputar Masalah Epidemiologi Gizi, Kesehatan dan Sosial
di Kabupaten Polewali Mandar Propinsi Sulawesi Barat Indonesia

Tentang Arsad Rahim Ali
Adalah pemilik dan penulis blog situs @arali2008. Seorang Nutritionist, Epidemiolog Kesehatan, Perencana Pembangunan Kesehatan (Daerah), Citizen Jurnalist Blog, Pemerhati -----OPINI DARI FAKTA EMPIRIS----seputar masalah epidemiologi gizi, kesehatan dan Pembangunan Kabupaten di wilayah kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat. Dapat memberikan gambaran hasil juga sebagai pedoman pelaksanaan Pembangunan Kesehatan (Daerah) di Kabupaten Polewali Mandar Propinsi Sulawesi Barat Negara Republik Indonesia. Tertulis dalam blog situs @arali2008 sejak 29 Februari 2008.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: