Menulis Autobiografi

Polewali Mandar Sulawesi Barat @arali2008.-– Sebenarnya Autobiografi tentang penulis, sudah saya sajikan pada bagian halaman web blog ini. Namun karena ada rencana ingin membuat buku, maka penulisan autobiografi untuk bagian buku tersebut saya sesuaikan dengan isi pesan (bc. Content) buku, berikut autobiografinya.

Allah Ta’ala mengajarkan sebaik-baik manusia adalah “Jika kamu berbuat baik, (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri.”
(QS. Al-Isra’: 7).

Ketika saya menulis autobiografi ini, saya sudah berumur 49 tahun, lahir di Buton Sulawesi Tenggara, 19 Januari 1971, oleh orang tua memberikan nama Arsad Rahim Ali, dalam penamaan silsilah (nasab) disebut Arsad Rahim Ali bin Rahim Ali bin Muhammad Ali bin Abdul Rahim Al Butuni. Walaupun lahir di Buton, masa anak-anak dihabiskan di Sentani Jayapura Irian Jaya, sekarang Papua (1973-1982), mengikuti orang tua yang bekerja sebagai wiraswasta, banyak kenangan terindah didaerah ini, yang masih terkenang adalah, “Indahnya bermain bersama anak Papua di sekitar danau Sentani.” 5 tahun di Papua, bersama orang tua kembali ke Bau-Bau Buton, SMP dan SMA dihabiskan dikota Bau-Bau Sulawesi Tenggara.

Sejak Tahun 1992 bekerja dengan status sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) diperbantukan Kementerian Kesehatan RI (dulu Depkes RI) pada Pemerintah Daerah Kabupaten Polewali Mamasa provinsi Sulawesi Selatan. Dasar pendidikan kecakapan dimulai dari Pendidikan gizi proyek Depkes RI Diploma Satu Gizi (1990) Kendari, dilanjutkan tugas belajar pada Akademi Gizi Malang (1999) dengan konsentrasi pada perbaikan gizi masayarakat, dan ditahun 2006 melanjutkan pendidikan Sarjana (S1) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM-UNHAS) Makassar dengan konsentrasi Epidemiologi Gizi dan Kesehatan serta ditahun 2016 sambil bekerja sebagai Aparat Sipil Negara pada sekretariat DPRD Polewali Mandar, mengikuti pendidikan pasca sarjana (S2) Magister Manajemen dengan konsentrasi Manajemen Kesehatan Masayarakat pada Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Lembaga Pendidikan Indonesia Makassar.

Bekerja diperbantukan pada kantor Dinas Kesehatan, dan kemudian instansi ini merger dengan instansi Keluarga Berencana (Merger selama 2006-2008), kemudian berpisah lagi. Sebelumnya saya bekerja sebagai Pelaksana Gizi dan Kesehatan di Puskesmas, dimulai dari beberapa Puskesmas yaitu Puskesmas Limboro (1991-1993), kemudian ditugaskan untuk menaklukan wilayah “Ulu Manda” yang penuh dengan permasalahan gizi dan kesehatan yaitu di puskesmas Tutallu (1993-1995) selanjutnya dimutasi lagi ke Puskesmas Binuang (1995-1997) sebagai Tenaga Pelaksana Gizi dan Kesehatan, rangkap Pelaksana Sanitarian dan promosi kesehatan.

Bekerja di kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar (dulu Kab. Polewali Mamasa) masih bergabung dengan Propinsi Sulawesi Selatan, sebagai Kepala Sub Seksi Ibu (1999-2000), Kepala Seksi Gizi (2000-2004), kemudian dari jabatan strukural pindah menjadi pejabat fungsional yaitu sebagai tenaga fungsional surveilans epidemiologi gizi dan kesehatan (2007- 2013), Sejak tanggal 12 maret 2013 diangkat sebagai kepala sub bidang Perencanaan dan Pelaporan. Selain sebagai Pejabat Fungsional di Dinas Kesehatan Polewali Mandar menjabat juga sebagai Koordinator Pengelola Jamkesmas Kabupaten (2007-2011), Koordinator Pengelola Data dan Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA) Kabupaten (2008-2013), Sebagai pengelola Pusat Pelatihan Klinik Primer Kesehatan Reproduksi (P2KP) Kab. Polewali Mandar, Sering ditunjuk sebagai Ketua Tim Pangadaan Barang dan Jasa juga sebagai pejabat pengadaan dengan sertifikat Nasional Pengadaan Barang Jasa di lingkup Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar dan Rumah Sakit Umum Daerah Polewali (2008-2016) dan juga sebagai editor dan penyedia bahan sambutan dan presenatse dalam berbagai acara dan kegiatan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar dr. H. Achmad Azis. M.Kes yang sekarang menjabat widyaswara pasca pensiun dengan jabatan terakhir Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Barat.

Dalam bidang permberdayaan masyarakat pernah menjabat sebagai Koordinator kerja sama triparty dalam program pemberdayaan Kesehatan Masyarakat antara Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar lingkup Dinas Kesehatan, Yayasan Indonesia Sejaterah (YIS) BPP Solo dan Masyarakat Polewali Mandar pada Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) bidang Kesehatan Selama 10 tahun (1998 – 2006), menjabat PJOK program KHPPIA bidang Kesehatan kerja sama dengan Unicef, selama 5 tahun (1999-2005), Penanggung Jawab Kerja sama dengan Helen Keller dalam kegiatan survei Dampak krisis ekonomi dalam bidang kesehatan wilayah Kabupaten Polewali Mamasa (1999-2004) dan mengajar (dosen tidak tetap) pada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Bina Generasi Polewali pada mata kuliah Ilmu Gizi.

Berbagai macam pelatihan dan pendidikan non formal khususnya yang berhubungan dengan Manajemen Kemasyarakatan yang diikuti diantaranya:

  1. Manajemen Penanggulangan Bencana yang dilaksanakan oleh Unicef kerja Sama dengan Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar.
  2. Manajemen Pengembangan Kelompok Swadaya Masyarakat yang dilaksanakan oleh Badan Pengurus (BP) Yayasan Indonesia Sejahtera Solo.
  3. Manajemen pengelolaan program kesehatan di era Desentralisasi yang di Laksanakakan Oleh Depkes RI lingkup Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Selatan.
  4. Manajemen Pemecahan Masalah melalui pendekatan Sistem Thinking yang dilaksanakan Oleh Depkes RI cq Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Selatan.
  5. Perencanaan Penganggaran Kesehatan Terpadu (P2KT) yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Selatan bekerja sama dengan FKM-UNHAS.
  6. pendidikan dan pelatihan Program Perencanaan Pembangunan Daerah (PPD) dengan 100 jam pelajaran
  7. Pendidikan dan Pelatihan Pejabat Fungsional Epidemiologi Kesehatan Ahli.
  8. Dan pelatihan-pelatihan tehnis lainnya tentang gizi dan Kesehatan.

Sejak tanggal 31 maret 2016 ditugaskan di sekretariat DPRD Kabupaten Polewali Mandar sebagai kasubag perencanaan dan pengangguran. Setahun kemudian dimutasi secara internal sebagai kasubag perbendaharaan dan juga oleh pimpinan ditunjuk sebagai koordinator sekretariat Badan Anggaran DPRD Kabupaten Polewali Mandar. Mendapatkan pelatihan bimbingan teknis tentang kerja-kerja kesekretariatan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah termasuk Pelatihan Struktural Kepemimpinan Operasional di Lembaga Administrasi Negara (LAN) Makassar dengan proyek perubahan, “Fasilitasi Pokok Pokok Pikiran DPRD Kabupaten Polewali Mandar.” Lulus dengan Predikat Sangat Memuaskan.

Setelah tiga tahun 7 bulan yaitu tertanggal 31 Maret 2016 ditugaskan di Sekretariat DPRD Kabupaten Polewali Mandar. Senin tanggal 18 November 2019. Mendapatkan undangan pelantikan mutasi dari Jabatan kepala sub bagian perbendarahan sekretariat DPRD Polewali Mandar Ke Balitbangren (Badan Penelitian Pengembangan dan Perencanaan) Kabupaten Polewali Mandar, sebagai kepala sub bidang pengendalian program.

Bekerja sebagai Aparat Sipil Negara adalah melayani publik, ketika saya bekerja di puskesmas, pelayanan yang diberikan adalah melayani orang sakit dan tidak sakit, keluarga dan kelompok masyarakat. Ketika saya bekerja di Dinas Kesehatan Kabupaten, yang saya layani adalah pemberi pelayanan puskemas, rumah sakit dan orang-orang yang berkepentingan dalam program kesehatan.

Dan ketika saya bekerja di Sekretariat DPRD, yang dilayani adalah anggota dewan terhormat dengan berbagai macam kepentingan publik dan cenderung  tunduk pada keputusan politik. Benar apa yang ditulis oleh Agus Dwiyanto dalam bukunya yang berjudul, “Memimpin Perubahan di Birokrasi Pemerintah” yang diterbitkan Gadjah Mada University Press (September 2016), “Sektor publik tunduk pada keputusan politik yang tidak selalu mencerminkan kepentingan publik.” Adalah gambaran mereka yang bekerja di sektor publik pemerintah.

Saya tahu pelayanan ini karena pengalaman empiris bekerja di Dinas Kesehatan telah menempa saya untuk memahami arti dan makna memelayani teman-teman kesehatan, melayani masyarakat dalam bidang kesehatan dan kerja di DPRD melayani Anggota Dewan sebagai perwakilan masyarakat. Melayani menurut Kamus Bahasa Indonesia, bermakna membantu orang lain untuk memenuhi kebutuhannya (sampai tuntas). Excellent Service (ES), begitu orang sering memberikan istilah dalam sistem menejemen modern saat ini.

Diautobiografi ini saya punya catatan opini dari fakta empiris dari berbagai gambaran singkat kerja-kerja sebagai Aparat Sipil Negara. Kata opini, fakta, dan empiris saya gunakan sebagai dasar dalam menulis karena beberapa alasan :

Alasan pertama; kata “opini” bahasa Inggrisnya, “opinion”. Beropini berarti saya mempunyai pemikiran (pendapat dan ide) dalam menggambarkan sesuatu pekerjaan atau pekerjaan orang lain tetapi masih berhubungan dengan saya. Pendapat, ide ataupun  pemikiran yang dikembangkan tidak bersifat spekulatif (tanpa dasar) tapi berhubungan langsung dengan kegiatan yang sementara dikerjakan.

Alasan kedua; kata “fakta”, saya selalu berpikir berdasarkan suatu fakta, melakukan pengamatan, investigasi dan beberapa hal yang kadang saya harus uji cobakan. Ada kesan, memberi penjelasan, mengartikan, memberi pengertian dan akhirnya menjadi informasi pengetahuan. Fakta kemudian dirangkai dalam pemikiran (pendapat dan ide) yang sistematik dalam sebuah tulisan yang menjadi bahan dasar penulisan buku ini.

Alasan ketiga; kata “empiris” berasal dari bahasa Yunani yaitu empeiria yang artinya pengalaman atau mencoba-coba. Kata empiris sebagai seorang epidemiolog di bidang kesehatan sering saya gunakan ketika bekerja di Dinas Kesehatan yang kemudian dimutasi di Sekretariat DPRD Kabupaten Polewali Mandar. Pengalaman dalam bekerja ditulis, diurai dalam bentuk kata demi kata menjadi satu dua tiga pernyataan hingga menjadi  sumber pengetahuan.

Seringnya masuk dalam gerbong mutasi jabatan membuat saya sedikit merenung hakekat melayani masyarakat dari seorang Epidemiolog Kesehatan Ahli, yaitu tetap konsisten bekerja sebagai pelayan masyarakat. Prinsip kerja ini, saya sebagai PNS/ASN akan selalu dipegang, sebagai konsekwensi adanya keahlian dan keterampilan kompotensi yang saya miliki. Mutasi adalah hal biasa, itu hanya sebagai dinamika pejabat struktural pemerintahan, sudah hal yang biasa, tidak wajar kalau direnungkan lebih lama, umur saya yang sudah mendekati setengah abad (bc. 50 tahun) saya lebih memilih meniadakannya dan lebih konsentrasi pada pendalaman ilmu dan amal agama sebagai bekal akhirat kelak, saya tahu dan sadar, mencintai jabatan adalah salah satu penghalang atau nafsu yang saya harus tiadakan dalam mencari ilmu dan amalan akhirat, jalan menuju akhirat tidak mungkin dicapai jika masih menginginkan jabatan dunia.

Sebagai seorang yang beragama islam, dalam hal memberikan pelayanan kepada masyarakat, berkeyakinan akan ayat-ayat Al Quran Firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan Hadist Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wassalam. Allah Taala mengajarkan, “Jadilah kalian sebaik-baik manusia.” (QS. Ali Imran: 110). Allah Ta’ala mengajarkan sebaik-baik manusia adalah “Jika kamu berbuat baik, (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri.” (QS. Al-Isra’: 7). Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wassalam sendiri menjelaskan sebagaimana yang diriwayatkan Imam Bukhari, “Sebaik-baik kalian adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.”

Diayat lainnya Allah Taala melalui NabiNya menegaskan sebagaimana yang tertulis dalam surah ar-Rahman ayat 60, “Bukankah balasan dari setiap kebajikan itu adalah kebajikan yang lebih baik lagi”. Dan oleh nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wassalam sendiri menjelaskan, “Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan memberikan kemudahan urusan kepada orang yang membantu memudahkan urusan orang lain,” dan juga dijelaskan, “Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan melapangkan jalan bagi orang yang memberi kelapangan kepada orang yang sedang mengalami kesempitan hidup.” (Hadist Qudsi).

Perihal kelapangan (bc. Lapang karena memberi layanan kebaikan) Imam Al Ghazali Dikutib dari kitab Al Munqidz min adh dhalal (Penyelamat dari Kesesatan) oleh Abu Hamid Muhammad bin Muhammad Al Ghazali, memberikan penjelasan yang bersumber dari Al Quran dan Hadist Nabi, “Keyakinan pengetahuan dari hasil pengamatan indera dan hukum-hukum rasio hanya bisa didapatkan dengan kelapangan (bc. Lapang) bila telah mendapat petunjuk dari sang pemilik ilmu? “siapa yang hendak diberi petunjuk, dilapangkan dadanya untuk menerima islam” rasul menjawab itulah cahaya yang dipancarkan Allah Ta’ala kedalam dada manusia, “Apa tandanya?, Menjauhi — jabatan– dari dunia yang semu dan hanya menghadapkan diri kepada keabadian” Jawab rasul. Oleh karenanya carilah cahaya kelapangan tersebut, “ada saat-saat tertentu bagi Allah Taala untuk melimpahkan karuniyanya, bersiaplah kalian.” Oleh karenanya Berbuat baiklah sepanjang tahun, dan siaplah dengan limpahan rahmat Ilahi.

Dengan Rahmat Ilahi inilah autobiografi saya peruntukkan bagi mereka yang ingin mengetahui kerja-kerja saya sebagai Aparat Sipil Negara dan yang terpenting sebagai catatan perjalanan hidup bersama keluargaku, istri Andi Wiwiriani SE yang saya nikahi pada tanggal 3 Maret 2002 di Parepare Sulawesi Selatan, bersamanya kami dikarunia Allah Ta’ala empat anak , 2 putra, 2 putri. Anak Pertama; Aflah Syafi Rahmatullah lahir Di Pare-pare, 17 Juni 2003, ketika lahir adik iparku bertanya, “Siapa nama memanjakanku yang lahir !?” aku termenung sejenak dan kemudian kujawab “yang lahir adalah Aflah Syafi Rahmatullah. Nama yang menunjukan semua karena Rahmat Ilahi. Anak Kedua; Muhammad Qalby Al Arsad lahir di Pare-pare, 28 Agustus 2006). Terinspirasi dari doa “Yaaa. muqallibalquluub sabitqalbi aladiinika ya Rahmanirrahim” Ya Allah yang membolak-balikan hati manusia, tetapkannlah hatiku pada agamamu (islam) wahai yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.) Hingga kuberi nama padanya Muhammad Qalby Al Arsad. Anak Ketiga : Atifah Putri Dalle (lahir di Polewali 10 Desember 2007) nama yang kuberikan sebagai penghormatan tertinggi kepada Almarhuma ibunda dari istriku yang meninggal tepat pada tanggal dan bulan hari ulang tahun perkawinanku 3 Maret, dengan mengambil nama almarhum ayahnya H. Ambo Dalle di belakang nama putriku Atifah Putri Dalle. Anak Kempat; Husnul Khatimah (lahir Di Parepare 22 September 2009. Suatu harapan hidup masih terus berlanjut, semoga semua yang terjadi dari mulai leluhur nenek moyangku (baik dariku maupun istriku) sampai kepada Turunan terakhirku akan selalu berakhir dengan kebahagian yang di Ridhoi oleh Allah Swt.

☆☆☆

Blogger @arali2008

Opini dari Fakta Empiris Seputar Masalah Epidemiologi Gizi, Kesehatan dan Sosial
di Kabupaten Polewali Mandar Propinsi Sulawesi Barat Indonesia

Tentang Arsad Rahim Ali
Adalah pemilik dan penulis blog situs @arali2008. Seorang Nutritionist, Epidemiolog Kesehatan, Perencana Pembangunan Kesehatan (Daerah), Citizen Jurnalist Blog, Pemerhati -----OPINI DARI FAKTA EMPIRIS----seputar masalah epidemiologi gizi, kesehatan dan Pembangunan Kabupaten di wilayah kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat. Dapat memberikan gambaran hasil juga sebagai pedoman pelaksanaan Pembangunan Kesehatan (Daerah) di Kabupaten Polewali Mandar Propinsi Sulawesi Barat Negara Republik Indonesia. Tertulis dalam blog situs @arali2008 sejak 29 Februari 2008.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: