Catatan LAKIP Dinas Kesehatan Polewali Mandar Tahun 2013
Februari 22, 2014 Tinggalkan komentar
Polewali Mandar Sulawesi Barat @arali2008.- Sebagai tindak lanjut dari Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Nomor 29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan, akhinya penulis selesai juga menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar Tahun anggaran 2013. LAKIP ini yang merupakan wujud pertanggung jawaban pelaksanaan Perencanaan Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar, dimana penulis bekerja, berisi informasi tentang keberhasilan maupun kegagalan pencapaian sasaran yang telah ditetapkan, termasuk hambatan yang dihadapi dan pemecahan masalahnya.
LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2013 disusun dengan maksud untuk menjabarkan transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan Indikator Kinerja Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar.
Tujuannya adalah mempertanggungjawabkan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar kepada Kepala Daerah Kabupaten Polewali Mandar dan pihak yang berkepentingan, dalam rangka mewujudkan tata pemerintahan yang baik (good governance) yang ditandai dengan adanya transparansi dan akuntabilitas. Memberikan umpan balik dalam rangka peningkatan kinerja instansi Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar.
Catatan Eksekutif LAKIP
Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar merupakan unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten di bidang kesehatan, dipimpin oleh seorang kepala setingkat eselon II berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten Polewali Mandar. Mempunyai 20 Puskesmas sebagai UPT (Unit Pelaksana Tehnis) Operasional yang mempunyai wilayah kerja desa/kelurahan setingkat Kecamatan Operasional. Dalam melaksanakan Tugas pokok dan fungsinya Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar mempunyai 4 unit Pelaksana Tehnis Penunjang yaitu UPT Penunjang Instalsi dan gudang Farmasi, UPT Kesehatan Keluarga, UPT Promosi Kesehatan dan UPT Laboratorium Kesehatan Keluarga.
Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar dalam pembangunan bidang kesehatan mempunyai visi Terwujudnya kemandirian sehat masyarakat Polewali Mandar berdasarkan agama dan nilai-nilai budaya. Visi ini merupakan penjabaran visi Bupati terpilih dan dari harapan seluruh masyarakat Polewali Mandar yang tertuang RPJMD 2010-2014 didalamnya tertuang indikator kesehatan yang ditetapkan sebagai Indikator Kienerja Utama (IKU), yang kemudian dijabarkan dalam Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dan Penetapan Kinerja Tahunan (PKT) Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar 2010-2014.
Selalu berusaha mewujudkan keadaan sehat fisik-jasmani, mental-spiritual serta sosial yang memungkinkan setiap orang dapat hidup produktif secara sosial dan ekonomis adalah “Motto Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar”
Hasil kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar yang mempunyai total Sumber Daya Manusia Kesehatan ( SDM-Kesehatan) sebanyak 596 orang adalah indikator derajat kesehatan masyarakat Polewali Mandar yang dilihat dari Realisasi Kinerja dan Anggaran disimpulkan adaanya peningkatan derajat kesehatan dan kualitas pelayanan masyarakat Polewali Mandar, dari beberapa indikator kinerja utama ditetapkan diantaranya, menurunnya angka kematian ibu dan dan menurunkan angka kematian bayi, serta adanya peningkatan cakupan pelayanan.
Capaian-capaian tersebut dapat lebih dimaksimalkan lagi jika sasaran strategis penurunan angka kesakitan secara signifikan pada semua kasus penyakit dan efektifitas pencegahan dan penanggulangan kasus penyakit menular dapat ditingkat presentase 80-90%.
Secara keseluruhan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar tahun 2013, telah bekerja sesuai dengan sasaran strategis dari Indikator Kinerja Utama yang ditetapkan oleh Bupati Polewali Mandar, bahkan ditahun 2013 oleh Pemda Polewali Mandar telah memberikan pengharggaan “Piala Citra” SKPD dengan kinerja terbaik. Ini berarti bahwa kabupaten Polewali Mandar telah berkerja dengan keras dan terarah untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setingi-tingginya.
Kesimpulan dan Saran dari LAKIP
Beberapa gambaran indikator kinerja Kesehatan yang dicapai oleh Dinas Kesehatan Kabupaten dan seluruh jajarannya dapat disimpulkan sebagai berikut
- Umur Harapan Hidup sebagai Indiktor Kinerja, terlihat bahwa jumlah anggaran langsung dan tidak langsung yang dikeluarkan untuk pencapaian sasaran strategis meningkatkan umur harapan hidup yaitu sebesar Rp 6.365.918.185.- dari Rp 6.674.288.315.- yang dianggarkan atau sebesar 95, 38% yang dapat direalisasikan, dapat sedikit meningkatkan angka harapan hidup menjadi 65.8
- Angka Kematian Bayi sebagai indikator kinerja, terlihat bahawa umlah anggaran langsung yang dikeluarkan untuk sasaran startegis menurunkan angka kematian bayi yaitu sebesar Rp 33.593.500.- dari Rp. 38.323.500.- yang dianggarkan atau 87,66 % yang terealisasikan. Berhasil menurunkan angka kematian bayi 11 per 1000 kelahiran hidup dengan penanganan 80% nenatus yang komplikasi yang ditangani dan 90 % bayi yang dapat dilayani kesehatannya.
- Angka Kematian Ibu sebagai Indikator Kinerja, terlihat bahwa jumlah anggaran langsung dan tidak langsung yang dikeluarkan untuk sasaran strategis yaitu menurunkan angka kematian ibu yaitu sebesar Rp 156.334.000.- dari Rp 172.931.000 yang dianggarankan atau dapat direalisasikan sebesar 90.4 %. Kurang berhasil meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil, penanganan komplikasi kebidanan, pertolongan persalinan dan pelayanan nifas yaitu rata-rata pencapaian dibawah yang ditargetkan, disebabkan adanya mobilisasi sasaran ibu hamil pada waktu pemeriksaan kehamilan, persalinan maupun pelayanan nifas selalu tidak berada di tempat.
- Status Gizi Buruk sebagai Indikator Kinerja, terlihat bahwa jumlah anggaran langsung dan tidak langsung yang dikeluarkan untuk sasaran startegis menurunkan prevalensi gizi kurang pada balita yaitu sebesar Rp. 6.960.340.514.- dari Rp. 7.620.526.785 anggaran yang disiapkan atau sebesar 91.34`%. Berhasil mengendalikan peningkatan sstatus gizi buruk dan meningkatkan cakupan pelayanan gizi buruk, pelayanan kesehatan balita dan pemberian makanan pendamping ASI usia 6-24 bulan yaitu dengan pencapaian 100% kecuali pelayanan kesehatan balita yang hanya 50%
- Jumlah anggaran langsung dan tidak langsung yang dikeluarkan untuk sasaran strategis menurunkan angka kesakitan secara signifikan pada semua kasus penyakit dan efektifitas pencegahan dan penanggulangan kasus penyakit menular yaitu sebesar Rp. 6.960.340.514.- dari Rp. 7.620.526.785 anggaran yang disiapkan atau sebesar 91.34`%. Hasilnya adalah rasio sarana kesehatan dan tenaga kesehatan telah sesuai dengan standar pelayanan dan beberapa indikator masih perlu mendapat perhatian yaitu rujukan penderita dari keluarga miskin dan cakupan pelayanan keluarga miskin
Beberapa Saran perbaikan Kenerja Dinas Kesehatan untuk pelaksanaan tahun 2014 adalah
- Sasaran strategis meningkatkan umur harapan hidup harus terus ditingkatkan guna mencapai angka diatas rata-rata Propinsi maupun nasional
- Sasaran strategis menurunkan angka kematian bayi waluapun berhasil menurunkan nilai angkanya, upaya-upaya peningkatan harus terus dilakukan untuk tahun berikutnya
- Sasaran strategis yaitu menurunkan angka kematian ibu Kurang berhasil meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil, penanganan komplikasi kebidanan, pertolongan persalinan dan pelayanan nifas yaitu rata-rata pencapain dibawah yang ditargetkan, hrasu lebih menjadi prioritas ditahun 2014.
- Sasaran startegis menurunkan prevalensi gizi kurang pada balita Berhasil masih perlu mendapat perhatian atau prioritas pada pelayanan kesehatan balita yang hanya 50 %
- Ssasaran strategis menurunkan angka kesakitan secara signifikan pada semua kasus penyakit dan efektifitas pencegahan dan penanggulangan kasus penyakit menular perlu mendapat perhatian rujukan penderita dari keluarga miskin dan cakupan pelayanan keluarga miskin.
Akhirnya penulis sampaikan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang telah bekerja keras dalam proses penyusunan Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kesehatan ini dan semoga Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk serta memberikan kekuatan kepada kita semua dalam melaksanakan pembangunan kesehatan, amin.
Baca juga tulisan terkait
- Manajemen Data Dalam Peraturan Epidemiologi Kesehatan
- Mencermati Angka Kematian Ibu di Propinsi Sulawesi Barat.
- Perencanaan Kegiatan Program BOK Tahun 2014
—————————————
Blogger @arali2008
Opini dari Fakta Empiris Seputar Masalah Epidemiologi Gizi dan Kesehatan di Kabupaten Polewali Mandar Propinsi Sulawesi Barat Indonesia
Your Comments to My Posts