P2KP Polewali Mandar ; Seputar penjelasan Proses Asuhan Persalinan Normal.
Desember 14, 2012 Tinggalkan komentar
Polewali Mandar Sulawesi Barat @arali2008. — Ditulis dengan tujuan mencatat penjelasan-penjelasan Pelatih diluar dari materi Pelatihan APN bagi 17 Bidan non PNS anggkatan pertama (no.reg 130-146) dan 14 Bidan Non PNS angkatan ke dua (no.reg 147-161) Bulan Desember 2012 Merupakan salah satu tugas seorang dokumentator P2KP Polewali Mandar adalah mempersiapkan alat bantu presentase dan dokumentasi proses pelatihan misalnya saja mencatat kejadin-kejadian penting termasuk komentar pelatih dan peserta selama mengikuti pelatihan. Hasilnya beberapa kejadian dan catatan dokumentator tersebut disajikan pada postingan tulisan ini dengan judul Seputar penjelasan Proses Asuhan Persalinan Normal.
Dapat dikatakan bahwa pelatih pada P2KP Polewali Mandar, telah mempunyai pengalaman yang sangat banyak untuk diungkapkan, diuraikan dan dicatat dalam kalimat-kalimat operasional sebagai pelengkap Materi APN yang telah distandarisasi oleh JNPK-KR Pusat.
Penolong Persalinan dan Status P2KP Polewali Mandar
Dr. Annas Budi Sp.OG.M.Kes. Dokter Spesialis kandungan RSUD Polewali mengatakan “Bidan dan dokter kandungan sebagai “Penolong Persalinan” diberikan amanah oleh Yang Maha Kuasa untuk membantu pemerintah meningkatkan kesehatan maternal, menurunkan kesakitan dan kematian ibu dan anak” demikian dikatakan oleh sang dokter ketika membuka Pendidikan dan Pelatihan Asuhan Persalinan Normal (APN) yang dilaksanakan oleh P2KP Polewali Mandar dari tanggal 3-10 Desember 2012 dan 10 -17 Desember 2012.

Salah satu Materi Keterampilan Penjahitan pada episiotomi Pelatihan Asuhan Persalinan di P2KP Polewali Mandar
Sang dokter spesialis kandungan ini yang sekaligus juga sebagai direktur P2KP mengatakan bahwa “Status P2KP Polewali Mandar adalah Resmi tidak ilegal merupakan jaringan dari P2KS Makassar bagian dari Jaringan Nasional Pelatihan Klinik Kesehatan Reproduksi (JNPK-KR) Pusat yang berkedudukan di Jakarta. P2KP Polewali Mandar didirikan pada tanggal 18 Oktober 2008 oleh JNPK-KR pusat (almarhum dr. Lukman) didampingi oleh P2KS Makasar (dr Tuti), dan difasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar (Bu’Hikmah kepala Bidang Sosbud Bappeda, dr. Azis Kepala Dinas Kesehatan dan dr. Ayub direktur RSUD Polewali) dan disponsori oleh Unicef (bu Mildret Pantauw). Pembentukannya dilakukan di Klinik Suci Wonomulyo waktu itu”
Penjelasan Dr. Annas Budi Sp.OG.M.Kes. tentang Materi Kala I dan II Persalinan.
Ketika mengkuti materi Kala I Persalinan yang dibawahkan oleh dr, Annas pada peserta pelatihan 14 peserta bidan ada beberapa komentar sang dokter yang saya dicatat diantaranya
- Ketika seorang ibu mulai merasakan ingin melahirkan yang ditandainya adanya kontraksi yang teratur dan adekuat serta perubahan (pembukaan) pada serviks. Dokter Kandungan ini mulai menjelaskan “Servis tidak akan terbuka bila tidak ada his. HIS yang adekuat adalah his yang dapat membuat forsio terbuka. Jangan berharap HIS akan terjadi dengan baik bila masih berada pada masa laten. Ingat ! HIS yang membuat forsio terbuka, jika fase laten yang terjadi kurang lebih 8 jam itu bertambah, lihat kembali HISnya. Pada fase aktif HISnya sudah teratur”
- Mengenai Asuhan Sayang ibu, dokter Annas mengatakan “seorang bidan ataupun dokter kandungan sudah harus mewakafkan waktunya untuk sang ibu (ibu yang akan bersalin), punya empati (apa yang diperlukan selayaknya dapat dipenuhi) dan beberapa cara lainnya memfasilitasi ibu dan keluarganya dapat nyaman untuk menjalani saat saat melahirkan.”

dr. Annas Budi Sp.OG dalam Acara Pembukaan
Penjelasan Dr. (umum) Anita tentang Materi Lima Benang Merah APN.
Pada materi lainnya yaitu materi materi Membuat Keputusan klinik yang dibawahkan dr Anita, saya sempat mencatat beberapa bagian penjelasannya yaitu
Mengamati proses persalinan mulai dari persiapan, penatalaksanaan kala I, II, III dan IV maka 5 Benang Merah yang harus mendapat perhatian secara utuh oleh setiap bidan sebelum melakukan Asuhan Persalinan. Kelima Benang Merah itu adalah
- Bidan sudah harus mempunyai sekian pengetahun-skil-keterampilan serta sikap dalam membuat keputusan klinik. Langkah pertama dalam membuat keputusan klinik adalah pengumpulan data, ada data subjektif dan ada data objektif. Data objektif merupakan TANDA yaitu apa yang dapat dilihat oleh bidan atau apa-apa yang dilihat dari hasil pemantauan atau pemeriksaan bidan. Sementara data subjektif merupakan GEJALA yaitu apa yang dirasakan oleh pasien (ibu) atau merupakan hasil anamnesa. Data Subjektif dan Objektif atau TANDA dan GEJALA ini merupakan bahan untuk diagnosa kerja yaitu bagaimana seorang bidan dapat melaksanakan tatalaksana sesuai dengan standar operasional prosedur jika YA apa yang harus dikerjakan dan jika TIDAK apa yang harus dikerja.
- Bidan sudah harus mempersiapkan empatinya kepada sang ibu dan keluarganya dengan menerapkan Asuhan Sayang Ibu. Dr Anita ketika menjabarkan Asuhan Sayang ibu, ketika ada gejala yang didapat BERITAHU IBU, ucapkan PERMISI ketika melakukan tatalaksana kerja. Dan kemudian LAKUKAN dengan dasar yang baik dan benar.
- Bidan sudah harus mempersiapkan dirinya, alat dan sarana lainnya dalam keadaan steril, bebas dari kontaminasi mikroorganime yang dapat menyebabkan terjadinya infeksi persalinan. Pencegahan infeksi merupakan kewaspadaan standar merupakan bagian yang tidak boleh diabaikan dalam setiap tahahapan pelayanan kesehatan, sudah harus distandarisasi dalam setiap tindakan.
- Penting sekali bagi bidan bahwa semua yang dilakukan pada proses persalinan harus direkam dan didokumentasikan (rekam medik)
- Dan yang terpenting namun sering dianggap sepele adalah mempersiapkan sistem rujukan. Sistem Rujukan Efektif artinya rencana rujukan sudah harus dipersiapkan sejak awal persalinan, Jangan menunggu, harus patuh pada standar, sudah harus dipersiapkan lembaran rujukan, sudah harus disepakati sebelum persalinan, normal apalagi tidak normal. Dengan sistem rujukan sudah dapat diketahui wewenangan yang harus dilakukan oleh bidan dan yang tidak harus dilakukan oleh bidan untuk dilimpahkan kepada yang berwewenang yaitu sarana yang lebih lengkap misalnya dirujukan kepuskesmas PONED dan Rumah Sakit.
Dr. Mardyah Sp. OG dengan materi Kala III nya
Dr. Mardyah Sp. OG mengatakan paket tatalaksana bayi yang baru lahir normal yang harus dikerjakan bidan adalah
- Bayi dirawat
- Di berikan Inisiasi Dini Menyusui
- Diberikan Salep mata
- Diberikan suntik Vitamin K
- Hepatitis b Satu jam kemudian
Bayi-bayi yang baru lahir yang ditemukan kurang bernapas, atau bernapas tapi tidak teratur (tidak adapat bernapas secara spontan dan teratur itu adalah tanda dari asfiksia.
Beberapa komentar lainnya dari dr Mardyah adalah
- Pertama kali menolong persalinan saya tidak sangka tempat keluar (Lubang) bayi yang kecil, sang bayi dapat keluar dengan aman (persalinan normal) dan setelah keluar lubang keluar itu kembali ke bentuknya semula.
- Kalau ditempat pelayanan teori dengan praktek sangat berbeda, namun demikian seorang bidan yang profesional harus tetap memperhatikan standar, dalam hal ini standar persalinan normal
- Kala III Persalinan jangan dianggap remeh, karena pada kala ini banyak terjadi pendarahan yang merupakan penyebab utama dari kematian ibu dan ini juga yang dapat memicuh terjadinya infeksi pasca persalinan yang juga merupakan penyebab dari kematian ibu.
- Fisiologi dari kala III adalah waktu bayi masih dalam kandungan bentuk rahim dalam keadaan bulat lonjong, berisi komponen bayi, cairan ketuban dan plasenta. Setelah bayi lahir dan cairan ketuban juga keluar, beberapa saat kemudian rahim (kandungan) relaksasi dan kemudian ukurannya mengecil, karena adanya kontraksi terus mengecil dan kemudian plasenta yang masih ada di dalam kandungan terdesak dan terlepas, kemudian terdorong ke arah SBR (Segmen Bawah Rahim), agar plasenta dengan mudah dapat keluar bidan dapat membantu atau memfasiltasi pengeluarannya dengan meregangkan tali pusat (PTT =Peregangan Tali Pusat). PTT bukan merupakan cara untuk melepaskan tali pusat, tapi hanya membantuh pelepasannya secara secara fisiologis.

dr. Tuti Sp.OG dari P2KS Makassar sementara memantau Pelatihan Asuhan Persalinan Normal yang diselenggarakan oleh P2KP Polewali Mandar.
Pengalaman dalam melakukan pertolongan persalinan yang kemudian ditulis, diurai dalam bentuk kata-demi kata menjadi satu-dua-tiga pernyataan hingga menjadi sumber pengetahuan, pelengkap dari materi Asuhan Persalinan yang standar (Standar JNPK-KR). Itulah yang dapat dijelaskan pada tulisan ini. semoga bermanfaat.
Status P2KP Polewali Mandar adalah Resmi tidak ilegal merupakan jaringan dari P2KS Makassar bagian dari Jaringan Nasional Pelatihan Klinik Kesehatan Reproduksi (JNPK-KR) Pusat yang berkedudukan di Jakarta. P2KP Polewali Mandar didirikan pada tanggal 18 Oktober 2008 berkedudukan di Polewali Mandar tepatnya di RSUD bagian Obsterik dan Ginekologi.
Baca Tulisan Terkait :
- Antara Persiapan Pelatihan APN dan Kalakarya II Kesehatan
- Pelatihan Asuhan Persalinan Normal II, P2KP Polewali Mandar
- P2KP Polewali Mandar dan Pelatihan Asuhan Persalinan Normal
—–———-———————————-————-–———–
Blogger @arali2008
Opini dari Fakta Empiris Seputar Masalah Epidemiologi Gizi dan Kesehatan
di Kabupaten Polewali Mandar Propinsi Sulawesi Barat Indonesia
Your Comments to My Posts