Sasaran Populasi diantara Program Kesehatan dan Profil Kesehatan Tahunan
Maret 10, 2012 Tinggalkan komentar
Polewali Mandar Sulawesi Barat @arali2008.— Perbedaan sasaran populasi pada masing-masing program kesehatan (yang seyogyanya tidak boleh terjadi), nantinya akan disamakan oleh profil kesehatan tahunan, karena sangatlah tidak konsisten bila pada format laporan kegiatan gizi dan format laporan kegiatan imunisasi serta kegiatan lainnya mempunyai jumlah sasaran populasi yang berbeda pada satu terbitan buku laporan profil kesehatan tahunan.
Merupakan catatan penting penulis ketika mengikuti pertemuan pemutahiran data profil kesehatan tingkat propinsi Sulawesi Barat, mempertemukan pengelola profil kesehatan propinsi, pengelola profil kesehatan kabupaten dan para pengelola program KIA, Gizi, Imunisasi, Kesehatan Lingkungan, SDM-Kesehatan kabupaten dan propinsi. Pertemuan di laksanakan di Hotel D’Maleo Mamuju Propinsi Sulawesi Barat tanggal 5-7 Februari 2012.Ada beberapa hal yang menjadi perdebatan dalam pertemuan ini diantaranya perdebatan perbedaan dalam penentuan sasaran (populasi) antar kegiatan program dan harus disamakan dalam format laporan yang ada profil kesehatan Kabupaten maupun propinsi, misalnya saja perbedaan sasaran (populasi) bayi sebagai target dalam melaksanakan kegiatan program pelayanan gizi dan kesehatan bayi lainnya.
Perbedaan sasaran bayi…………..
Adalah perbedaan penentuan sasaran bayi antara pelayanan Imunisasi, pelayanan Neonatus/bayi, ASI Eksklusif. Seharusnya ketiga kegiatan program kesehatan ini mempunyai jumlah sasaran bayi yang sama dalam tahun berjalan. Pelayanan Imunisasi dan pelayanan neonatus/bayi bisa dipertemukan dengan menggunakan rumus Proyeksi Jumlah Bayi tahun berjalan yaitu %CDR x Jumlah penduduk tahun sebelumnya. Propinsi Sulawesi Barat dan 5 kabupatennya telah menyepakati %CDR sebesar 2.2 %. Namun yang tetap berbeda —–“ngotot”—- adalah kegiatan pemantauan Penggunaan ASI Eksklusif yang menggunakan sasaran (populasi) bayi dengan seperdua dari jumlah bayi tahun berjalan.
Saya katakan kepada teman-teman para pengelola gizi di tingkat kabupaten maupun propinsi bahwa sasaran (populasi) dari pemberian ASI eksklusif dalam satu tahun adalah bayi usia 0-12 bulan bukan bayi usi 0-6 bulan, mereka tetap tidak mau mengerti, karena pemikiran mereka, bayi dengan ASI eksklusif sebagaimana devinisi operasionalnya yaitu bayi dengan pemberian ASI saja sampai dengan usia 6 bulan oleh karenanya yang menjadi sasaran (populasinya) pertahunnya adalah bayi 0-6 bulan.
Saya katakan kepada mereka tolonglah difahami “ bayi itu adalah usia 0-12 bulan, bila dalam formulasi sasaran tahun telah ditetapkan 1200 bayi dalam satu tahun itu artinya setiap bulan bayi yang berusia 6 bulan itu sebanyak 100 bayi hingga dalam satu tahun (12 bulan) adalah 100 x 12 bulan = 1200 bayi”. Jadi tetap sasaran (populasi) dari ASI Eksklusif dalam satu tahun itu adalah bayi usia 0-12 bulan sebagai penentuan operasional indikatornya yang ada dalam profil kesehatan, bukan bayi dengan usia 0-6 bulan. Karena kalau demikian setiap bulannya ada 100 bayi ada bayi yang berusia 6 bulan itu berarti hanya ada bulan saja yang dicakup.
Tetapi mereka tetaplah tidak mengerti, mereka tetap membagi hasil cakupan ASI eksklusif dengan membagi sasaran bayi dalam satu tahun menjadi seperduanya yaitu dari 1200 bayi (usia 0-12bulan) menjadi 600 bayi (usia 0-6) bulan. Mereka mengatakan “ketika bayi baru lahir mereka akan menganjurkan untuk ibunya memberikan ASI saja, terus bulanya berikutnya mereka mengontrolnya kembali untuk tetap memberikan ASI saja dan seterusnya sampai usia 6 bulan, bila sang bayi tetap mendapatkan ASI saja mereka akan mencatatnya sebagai ASI Eksklusif”. Sebenarnya penjelasan ini ada benarnya, tetapi mereka tidak mengerti, mereka tidak mengetahui bahwa pada saat ada bayi baru lahir, pada saat bersamaan ada juga bayi yang berumur 6 bulan dan ada juga telah berumur 7 bulan.
Laporan program kesehatan (Gizi, KIA-KB, Imunisasi dan yang lainnya), yang dibuat dalam satu tahun merupakan rekapan rekapitulasi bulanan selama setahun ( Januari s/d Desember) ada rekapitulasi yang bersifat absolut komulatif ada juga yang bersifat absolut rata-rata komulatif, sasaran populasi kegiatannya menggunakan proyeksi dari jumlah penduduk tahun sebelumnya misalnya sasaran ibu hamil, ibu bersalin/nifas, bayi dan anak balita serta sasaran populasi lainnya, sasaran-sasaran populasi ini merupakan target yang harus dicapai sesuai dengan target dari Standar Pelayanan Kesehatan (SPM-Kesehatan) yang diberikan. Sasaran target ini hanya menunjukkan jumlah tetapi tidak menunjukkan by name, bayi addres and bayi services. Oleh karenanya laporan Program tahunan dibuat seharusnya dapat menyesuaikan dengan sasaran populasi yang sudah jelas bayi name, bayi addres dan bayi services termasuk jumlah penduduk setalah satu tahun berjalan.
Pada Profil Kesehatan Kabupaten ataupun Profil Kesehatan Propinsi yang diterbitkan pada awal tahun atau tepatnya akhir bulan Maret atau awal bulan April tahun berjalan. Isi profil memuat hasil-hasil kegiatan pelayanan kesehatan tahun sebelumnya dengan sasaran penduduk 1 tahun sebelumnya. Bila tahun sekarang adalah tahun 2012 maka isi profil adalah kegiatan tahun 2011 dengan sasaran penduduk menggunakan tahun 2010. Sasaran pendudukan ini biasanya digunakan untuk memproyeksi sasaran bayi, ibu hamil, ibu bersalin/nifas dan balita serta beberapa perkiraan kasus penyakit sebagai target dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan di tahun 2011.
Publikasi Jumlah penduduk selalu terlambat……………
Beberapa permasalahan penyusunan profil kesehatan yang muncul setiap tahunnya adalah penentuan jumlah penduduk. BPS sebagai institusi yang diberi tanggung jawab dalam penentuan jumlah penduduk biasanya mempublikasikan pada pertengahan tahun, sehingga profil kesehatan walaupun telah selesai semua format-format isiannya kecuali jumlah penduduk terpaksa harus mempublikasikannya di pertengahan tahun juga. Penentuan jumlah penduduk ini akan menggantikan jumlah penduduk dua tahun sebelumnya yang digunakan sebagai target cakupan pelayanan, sehingga tidak mengherankan kalau kemudian laporan hasil cakupan pelayanan kesehatan pada profil kesehatan akan memunculkan perbedaan dengan hasil cakupan pelayanan yang ada pada masing-masing program kesehatan.
Salah satu perubahan terjadi adalah Sasaran bayi dan balita, yang sebelumya menggunakan sasaran bayi dan balita hasil rumusan proyeksi akan terganti dengan jumlah bayi dan balita yang terdapat jumlah penduduk dengan kelompok umur 0-1 tahun dan kelompok umur 1-4 tahun. Bila jumlah bayi (0-1 tahun) tidak didapatkan dalam jumlah penduduk kelompok umur 0-1 tahun, dalam format profil kesehatan jumlah bayi bisa juga menggunakan jumlah kelahiran hidup yang tercatat yang didapat ditahun bersangkutan sebagai sasaran jumlah bayinya.
Perbedaan cakupan pelayanan kesehatan ini harus dapat diterima oleh masing-masing program, karena pada subtansinya angka-angka absolut pelayanan kesehatan dalam format-format cakupan pelayanan tetaplah sama dengan angka-angka absolut yang ada pada masing-masing program pelayanan kesehatan. Perbedaan sasaran pada masing-masing program kesehatan (yang seyogyanya tidak boleh terjadi) akan disamakan oleh profil kesehatan tahunan, karena sangatlah tidak konsisten bila pada format laporan kegiatan gizi dan format laporan kegiatan imunisasi serta kegiatan lainnya mempunyai jumlah sasaran populasi yang berbeda dalam satu terbitan buku laporan profil kesehatan tahunan.
Terlihat bahwa Perbedaan cakupan pelayanan kesehatan antara laporan profil program tahunan dan laporan profil kesehatan tahunan adalah Pada laporan profil program kesehatan tahunan cenderung mengarahkan kegiatannya pada capaian pelayanan kesehatan yang setinggi-tingginya atau setidaknya dapat mencapai target yang diinginkan pada capaian standar pelayanan minimal kesehatan (SPM-Kesehatan), sementara pada laporan profil kesehatan tahunan capaian pelayanan atau cakupan pelayanan hanya untuk melihat trend (kecenderungan), perbandingan, hubungan, arti dan makna angka-angka yang didapat dalam pelaksanaan kegiatan yang telah dilaksanakan.
Catatan penting……………..
Hal yang terpenting yang perlu dicatat dalam pertemuan pemutahiran data tingkat propinsi yang menghadirkan para pelaksanan program kabupaten dan propinsi se Sulawesi Barat adalah bahwa laporan profil kesehatan tahunan (baik kabupaten dan propinsi) memberikan gambaran hasil kegiatan pembangunan kesehatan yang telah dilakukan atau lebih yang lebih menekankan pada hasil kegiatan bukan pada hasil cakupan pelayanan, karena hasil cakupan pelayanan yang tinggi yang tidak disertai dengan adanya kualitas pelayanan prima sudah pasti tidak akan menunjukkan hasil kegiatan yang efektif dan efisien.
Para pelaksana program seyogyanya mengarahkan para petugas pelayanan kesehatan (provider kesehatan) untuk lebih meningkatkan kualitas (mutu) kegiatan programnya, sehingga hasilnya lebih mempunyai daya ungkit yang besar untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya yaitu terwujudkan keadaan sehat jasmani, rohani dan spritual serta sosial yang memungkinkan setiap orang dapat hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Baca juga tulisan terkait
- Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat
- ASIA-HAM Bidang Kesehatan
- Capaian SPM Bidang Kesehatan Polewali Mandar Tahun 2010
- Profil Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2010
- Pelayanan Prima Mengutamakan Kebutuhan Klien
- Analisis Rata-Rata Indeks Pembangunan Manusia Polewali Mandar
———————————————————————————–
Blogger @arali2008
Opini dari Fakta Empiris Seputar Masalah Epidemiologi Gizi dan Kesehatan
di Kabupaten Polewali Mandar Propinsi Sulawesi Barat Indonesia
Your Comments to My Posts