Berpartisipasi Dalam Penyusunan Instrumen Kabupaten Layak Anak
Februari 1, 2012 Tinggalkan komentar

Acara Pembukaan Penyusunan Instrumen KLA Berbasis Masayarakat Kerja sama Pemda Polewali -Unicef di Hotel Lilianti Polewali tgl 29-31 Januari 2012
Polewali Mandar Sulawesi Barat.@arali2008.– Penyusunan Instrumen Kabupaten Layak Anak (KLA) Berbasis Masyarakat yang dilaksanakan di Hotel Lilianto Polewali dari tanggal 29-31 Januari 2012, kerja sama Pemda Polewali Mandar- Unicef adalah tindak lanjut dari pelaksanaan pertemuan dialog menggagas masa depan (Future Search Dialog) Kabupaten Layak Anak (KLA) yang dilaksanakan di Hotel D’Maleo Mamuju tanggal 7-9 Desember 2011, dihadiri berbagai 52 stakeholder (termasuk penulis) dari kabupaten Polewali Mandar. Program pengembangan Kabupaten/kota Layak Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia.
Dalam penentuan indikator Desa Layak Anak dibidang Kesehatan dengan sasaran penduduk (Ibu hamil, Bayi, Balita dan Anak Sekolah) , selayaknya janganlah menggunakan presentase karena bisa terjebak dalam data pembaginya yaitu sasaran penduduk yang hanya menunjukkan jumlah tetapi tidak menunjukkan sasaran penduduk yang terregistrasi, terupdate yang menunjukkan by name, bayi address and by services.
Hasil pertemuan di Mamuju yaitu beberapa pemikiran focus masa kini (Mind Map) dan ide-ide yang menjanjikan sebagai penjabaran Indikator Nasional Kabupaten Layak Anak KLA) berhasil dirumuskan sebagai bahan untuk penyusunan Instrumen Kabupaten Layak Anak Polewali Mandar. Dan selanjutnya inti dari Agenda pertemuan di Hotel Lilianto ini adalah Penyusunan Indikator Desa Layak Anak dan merangcang sebuah desa/kelurahan sebagai pilot projek layak anak di Kabupaten Polewali Mandar.
Indiktor Nasional Untuk Kabupaten Layak Anak terdiri 28 indikator dan terbagi dalam beberapa komponen diantara adalah
- Komponen kelembagaan
- Dan 4 klaster yaitu
- Klaster I berupa hak sipil dan kebebasan.
- Klaster II lingkungan keluarga dan pengasuhan alternative.
- Klaster III Kesehatan dasar dan Kesejahteraan.
- Klaster IV pendidikan, pemanfaatan waktu Luang, dan kegiatan.
- Dan Kalster V perlindungan khusus.
Dari keikut sertaan penulis dalam Penyusunan Instrumen Kabupaten Layak Anak (KLA) Berbasis Masyarakat yang dilaksanakan di Hotel Lilianto Polewali, berikut ini penulis menyajikan indicator bidang kesehatan yang masuk dalan klaster III Kesehatan dasar dan kesejahteraan.
Dalam klaster kesehatan dasar ini, indicator nasional dan juga digunakan dalam indicator Kabupaten adalah
- Angka Kematian bayi
- Prevalensi Kekurangan Gizi pada balita
- Presentase ASI eksklusif
- Presentase Imunisasi Lengkap
- Presentase rumah tangga dengan akses air bersih
- Ketersediaan kawasan tampa rokok.
Penjabaran Indikator Kabupaten Layak Anak
Penjabarannya indicator Kabupaten Layak Anak ke dalam indicator Desa Layak Anak yang digunakan untuk mewujudkan Desa layak Anak, dari hasil diksusi tim Pembentukan Kabupaten Layak Anak Kabupaten Polewali Mandar didapatkan sebagai berikut :
- Jumlah Kematian Bayi, disini pertanyaan verifikasinya adalah berapa jumlah bayi yang terregistrasi ditingkat desa?, berapa bayi yang lahir hidup?, dan berapa yang meninggal?, juga beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan kegiatan kematian bayi yaitu adakah audit perinatal kesakitan dan kematian bayi termasuk juga kegiatan penerbitan akta kematian, bukan saja angka kematian secara keseluruhan tetapi juga akta kematian untuk anak (usia <18 tahun)
- Prevalensi Kekurangan Gizi, Ada dua indictor yang dipakai;
- Pertama, jumlah anak balita yang mempunyai berat badan turun tiga kali berturut-turut perbulannya. Pertanyaan verifikasi yang digunakan adalah Apakah ada buku register penimbangan balita ? dan berapa jumlah anak balita yang mempunyai berat badan turun tiga kali berturut-turut perbulannya? serta apakah ada tindakan intervensi terhadap anak balita yang mempunyai berat badan turun tiga kali berturut-turut perbulannya?
- Dan Kedua jumlah anak yang mempunyai status gizi buruk dan dan kurang. Pertanyaan verifikasinya adalah Apakah ada buku register pengukuran BB dan TB pada Anak?, berapa dari mereka yang mempunyai status gizi buruk dan kurang? serta apakah ada tindakan intervensi terhadap anak yang menderita gizi buruk dan kurang?.
- Presentase ASI Eksklusif. Pertanyaan verifikasinya adalah Jumlah bayi yang terregistarsi pada Kohor bayi dan Jumlah bayi dengan ASI eksklusif dan bebarapa pertanyaan lainnya misalnya apa penyebab bayi yang tidak ASI Eksklusif. Pada indicator ASI Eksklusif ini juga dicantumkan indicator Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
- Presentase Imunisasi Lengkap. Indicator yang digunakan untuk Desa Layak Anak (DLA) adalah Presentase anak yang diimunisasi dan terregistrasi tiap bulannya. Pertanyaan verifikasinya adalah jumlah bayi yang terregistarsi setiap bulannya dan jumlah bayi yang diimunsisi (BCG, Polio, DPT/HB, dan Campak) dan catatan pertanyaan penyebab bayi yang tidak diimunisasi.
- Presentase rumah tangga dengan akses air bersih. Dengan indicator desanya adalah jumlah rumah tangga yang memiliki sumber air bersih dan jumlah rumah tangga diperiksa kualitas air bersihnya dan jumlah rumah tangga yang memenuhi syarat air bersih tiap tahunnya
- Ketersediaan kawasan tampa rokok. Indiktornya adalah tempat-tempat yang ada kawasan bebas rokok di dalam dan luar rumah tangga, institusi-institusi ditingkat desa dan beberapa tempat umum lainnya.
Dalam pertemuan ini juga dirancang sebuah desa/kelurahan Pilot Projek Layak Anak yang mana syarat wajibnya diantaranya adalah
- Mempunyai Poskedes dan tenaga kesehatannya (Bidan)
- Mempunyai PAUD dan SD/MI
- Terdapat Petugas Sosial Masyarakat dan petugas lainnya untuk penanganan perlindungan khusus.
- Mempunyai data kependudukan yang lengkap
- Dan Aparat desa yang peduli akan anak.
Dari indikator dan rancangan Desa/kelurahan Layak Anak ini didapat definisi operasionalkan dari desa layak anak khususnya dibidang kesehatan sebagai pilot Projek di Kabupaten Polewali Mandar.
Bahwa Desa Layak Anak khususnya dibidang kesehatan adalah Desa yang mempunyai Sarana Kesehatan Poskesdes, mempunyai tenaga kesehatan (bidan) siap melayani anak yang masih dalam kandungan, menolong persalinan yang bersih, aman dan bayi lahir dengan sehat dan selamat, mendapatkan IMD, kalaupun tidak sempat mendapat IMD dapat memperoleh ASI Eksklusif, sampai ulang tahun pertama bayi mendapat imunisasi lengkap, selama usia balita tidak kekurangan gizi, terus tumbuh dan berkembang secara optimal sampai dengan usia 18 tahun, berada dalam lingkungan yang mempunyai sumber air bersih yang memenuhi syarat dan tidak terpapar dengan asap rokok serta berbagai faktor resiko kesehatan lainnya yang dapat mengakibatkan anak usia 0-18 tahun menderita sakit dan kematian.
Catatan Penting…..!
Beberapa catatan penting dari penggunakan Indikator ditingkat desa ini adalah penggunaan jumlah sasaran yang hanya menunjukkan jumlah yang biasanya dalam satu tahun dalam pengertian data kependudukan yang tidak menunjukkan data by name by address yang tidak terupdate per bulannya. Data sasaran yang digunakan adalah data sasaran yang terregistrasi tiap bulannya pada buku-buku register pencatatan di setiap kegiatan kesehatan maupun non kesehatan misalnya Dasawisma pada kegiatan PKK. Sebagai contoh penentuan presentase ASI Eksklusif, cakupan pelayanan diperoleh dari jumlah bayi yang mendapat ASI eksklusif (Hanya ASI saja dari usia 0-6 bulan), untuk mendapatkan presentasenya pembaginya biasa diambil dari data sasaran proyeksi (target) bayi yang hanya menunjukkan jumlah bayi tetapi tidak menunjukkan jumlah bayi dengan nama dan alamatnya, sehingga tidaklah mengherankan presentase cakupannya bisa berlebihan (lebih dari 100 %) padahal masih banyak bayi yang tidak dicakup, Atau bisa kekurangan (kurang 100%) padahal tidak ditemukan lagi bayi-bayi yang harus dicakup.
Berikut Peserta Penyusunan Instrumen Kabupaten Layak Anak (KLA) Berbasis Masyarakat yang dilaksanakan di Hotel Lilianto Polewali dari tanggal 29-31 Januari 2012, kerja sama Pemda Polewali Mandar- Unicef
- Fahri Yusuf ( Biro Umum dan Perlengkapan Setda Prop Sulawesi Barat
- Muh. Sauqi (Bappeda Propinsi Sulawesi Barat)
- Hamzah Ismal (Dinas Pendidikan dan Olah Raga Kab. Polewali Mandar)
- Rifai ( LSM YMN)
- M. Danial (Direktur LPSP)
- Hikmah (Bappeda Kab. Polewali Mandar)
- Muh. Nehru Sagena (DInas Tata Ruang dan Pemukiman)
- Muh Zakir Akbar (Direktur LK2BS)
- Imam Widodo (PPA Polres Polewali Mandar)
- Hj. Sukmawati (Kabid PP BKKBPP Polewali Mandar)
- Arifin Yambas (Kabid Pendidikan Dasar Dikna Polewali Mandar)
- Arsad Rahim Ali (Dinas Kesehatan Polewali Mandar)
- Ahmad Kilang ( Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Polewali Mandar)
- Sahrullah (Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Polewali Mandar)
- Basnang Said ( Perguruan Tinggi Unasman Polewali Mandar)
——————————————————————————————-
Baca juga Tulisan Terkait
- Mengikuti Proses Future Search Dialog (FSD) “Menggagas Masa Depan Kabupaten Layak Anak”
- Anggaran Perbaikan Gizi Layak, Secara Tehnis Lemah.
- FGD Data dan Sistem Informasi perlindungan Anak
- Pelayanan Posyandu di Kelompok PAUD, Tantangan dan Peluang
Blogger @arali2008
Opini dari Fakta Empiris Seputar Masalah Epidemiologi Gizi dan Kesehatan
di Kabupaten Polewali Mandar Propinsi Sulawesi Barat Indonesia
Your Comments to My Posts