Mengikuti Proses Future Search Dialog (FSD) “Menggagas Masa Depan Kabupaten Layak Anak”
Desember 10, 2011 3 Komentar

Presentase kelompok anak disaksikan orang dewasa dalam fokus masa kini menggagas masa depan kabupaten layak anak…
Polewali Mandar Sulawesi Barat, @arali2008.— ‘Seorang Ayah baru saja pulang dari kerja dengan membawa bungkusan yang berisi makanan ringan untuk sang anak, sang anak dari dalam rumah berlari menjemput ayahnya dan merampas bungkusan tersebut, sang anak terjatuh. Sang ayah tiba-tiba marah kepada sang anak karena mendengar anak kurang pandai disekolah. Teman sang ayah tiba-tiba muncul dan memberitahukan bahwa anaknya pandai. Sang ayah selalu bekerja keras untuk pendidikan sang anak, guru dan petugas kesehatan selalu mendukung perkembangan anak, hingga akhirnya sang anak mencapai kesarjanaannya”………
Adalah drama singkat yang diiringi dengan puisi dari skenario hasil renungan—-mimpi—- fokus masa depan dari kelompok penulis (Penulis, PA’ Basnang, Bu’ Juliana dan Adik Muh. Ilham) yang berhasil mendapat nilai tertinggi dari 7 kelompok lainnya dalam acara Future Search Dialog (FSD), menggagas masa depan Kabupaten Layak Anak yang penulis ikuti di Hotel D’Maleo Mamuju Propinsi Sulawesi Barat dari tanggal 7 – 9 Desember 2011 dihadiri stakeholder secara lengkap, mulai dari unsur pemerintah, DPRD Polewali Mandar, Pengusaha, Jurnalistik, Guru, Kepolisian, Lapas, HAM, Pers, Anak dan lain-lainnya yang kesemua berjumlah 50 peserta.
Kegiatan dimulai dengan pengantar oleh dr Willi, perwakilan Unicef mewakili Pimpinannya Bpk Purwanta Iskandar yang tidak sempat hadir dalam kegiatan ini. Dalam pengantarnya dr. Willi mengatakan kegiatan menggagas masa depan sebelumnya pernah dilakukan oleh Kabupaten Polewali Mandar ditahun 2002 yaitu dengan tema menggagas masa depan ibu dan anak di Polewali Mandar. Keberhasilan yang dicapai dan telah menjadi contoh oleh kabupaten/kota lainnya di Indonesia diantarannya adalah
- Adanya sistem informasi Pendidikan berbasis masyarakat (SIPBM) sejak tahun 2007
- Adanya pemutahiran data Kemiskinan Berbasis Masyarakat (PDKBM) sejak tahun 2008
- Data Sektor MDGs sejak tahun 2007
- Hasil Analisis Situasi Ibu dan Anak berbasis Hak Asasi Manusia sejak tahun 2009
- Dan beberapa keberhasilan lainnya dibidang pendidikan, kesehatan dan Penanganan anak yang terlibat dengan hukum.
Pengantar kegiatan ini juga dilakukan oleh Kememterian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KP3A) Bpk. Hamid Patilima. Dalam pengantarnya, Patilima mengatakan
- Anak bukan lagi urusan Ayah dan Ibunya tetapi sudah merupakan urusan semua orang
- Anak harus didengar pendapatnya bukan saja orang tuanya tetapi juga semua orang, dan dapat menjamin anak-anak dapat terpenuhi hak-haknya.
- Diharapkan dengan pertemuan ini Polewali Mandar dapat menghasilkan hal-hal yang konkrit, adanya aksi daerah dalam mewujudkan Kabupaten Layak Anak
Setelah perwakilan Unicef dan KP3A selesai penyampaiankan pengantarnya acara ini kemudian dibuka oleh Sekretaris Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar bpk Natsir Rahmat.
Fokus Masa Lalu dan Refleksinya.
Proses Future Search Dialog (FSD), menggagas masa depan Kabupaten Layak Anak berbasis masyarakat dimulai dengan tahapan melihat focus masa lalu, dengan mencoba mengingat-ingat peristiwa-peristiwa penting secara Internasional, Nasional dan Pribadi, yang terjadi selama 3 periode (5 tahunan) tahun-tahun sebelumnya sejak tahun 1994-1999, kemudian tahun 2000-2005 dan tahun 2006-2011.
Dari 50 Peserta yang dibagi dalam 8 kelompok, secara garis besar yang terjadi selama tiga periode tersebut baik secara internasional, nasional dan pribadi pada kelompok penulis adalah dengan tidak mengabaikan kejadian-kejadian yang positif, yang paling terkenang adalah terjadinya Bencana Alam, terjadinya perang dan kerusuhan yang anarkis dan terjadi Korupsi. Akibat dari kejadian-kejadian tersebut dalam hubungannya dengan pemenuhan akan hak-hak anak adalah tidak terpenuhinya hak-hak anak—-hilangnya hak-hak anak—–. Refleksinya sebagai mana kelompok-kelompok lainnya adalah Apa yang dibuat pada masa lalu jika positif maka akan menghasilkan hal-hal yang positif dan bila terjadi hal-hal yang negative akan menghasilkan hal-hal yang negative misalnya :
- Masih ditemukan anak-anak yang tidak sekolah,
- Anak-anak yang hidup dalam lingkungan yang kurang baik dalam tumbuh kembangnya
- Orang tua anak yang merasa ragu akan kebahagian masa depan anak
- Tenaga pendidik dan tenaga kesehatan yang tidak profesional dalam melaksanakan tugasnya
- Dan beberapa kebijakan yangberpihak pada anak yang tergadaikan oleh kepentingan pribadi dan golongan.
Fokus masa kini, masalah, kekecewaan dan yang membanggakan
Dengan melihat hasil-hasil kejadian dari garis waktu masa lalu dan akibatnya terhadap pemenuhan akan hak-hak anak serta refleksinya untuk masa kini dan yang akan datang. Maka tahapan selanjutnya dari Proses Future Search Dialog (FSD), menggagas masa depan Kabupaten Layak Anak berbasis masyarakat yaitu menggali peta pemikiran dari 50 peserta menggagas masa depan kabupaten Polewali Mandar layak anak berbasis masyarakat dalam sebuah bunga matahari.
Hasil dari 50 ide peta pemikiran tersebut kemudian diberikan dots prioritas maka didapatkan hasil sebagai berikut :
- Adanya tim terpadu yang dibentuk untuk mewujudkan Polewali Mandar Sebagai Kabupaten layak anak.
- Adanya Regulasi (Peraturan Daerah) untuk mengatur tentang perlindungan anak di Polewali Mandar
- Penyediaan sarana dan prasarana yang melibatkan pemerintah, swasta dan masyarakat dalam penyediaan taman bermain yang kreatif, taman budaya, perpustakaan dan sarana-prasarana lainnya yang berhubungan dengan perkembangan anak.
- Dan beberapa pemikiranya lainnya yang berkembang mislanya adanya jaminan social anak yang tidak mampu, adanya forum anak tempat anak mengembangkan dirinya, data tentang anak yang selalu tersedia dan akurat.
Dari peta pemikiran dan prioritas ide yang terbentuk menjadi bunga matahari, kemudian didiskusikan masalah yang akan muncul bila ide-ide dalam peta pemikiran tersebut tidak dilaksanakan, hal-hal yang bisa membanggakan dan hal-hal yang bisa menimbulkan kekecewaan. Intinya diskusi adalah ketiadaan tim terpadu, regulasi (Perda Perlindungan Anak) dan sarana-prasarana pendukungnya merupakan masalah pokok. Yang membanggakan adalah telah adanya konsep dan draf serta data tentang tentang pemenuhan, perlindungan dan penghormatan pada anak yang siap dilaksanakan hanya saja yang mengecewakan adalah tidak adanya pelaksanaan atau ditunda beberapa kegiatan misalnya pengesahan perda perlindungan anak yang sejak tahun 2007 telah diserahkan kepada DPRD Polewali Mandar sampai saat ini belum juga di eksekusi alias dilembar daerahkan.
Fokus Masa Depan dan Scenario Renungan
Adanya rentetan peristiwa masa lalu, bencana alam, perang dan korupsi serta berbagai peristiwa lainnya baik yang positif maupun yang negative yang cenderung berakibat hilangnya hak-hak anak, dan kemudian masuk pada keadaan kekinian (focus masa kini), perlu adanya tim terpadu, percepatan pengesahan Peraturan daerah (perda) Perlindungan anak, dan perlengkapan sarana dan prasarana pengembangan anak, maka selanjutnya 50 peserta mengarahkan pemikiran pada focus masa depan mewujudkan Kabupaten Polewali Mandar sebagai kabupaten layak anak.
Tahapan ini dilaksanakan malam hari, setelah selesai waktu Isya, peserta melantai, oleh fasilitator (Bpk Nehru Sagena) mengfokuskan peserta dengan konsentrasi tarikan dan pelepasan napas sebanyak tiga kali, diiringi dengan bacaan puisi untuk mengarahkan perwujudan kabupaten layak anak pada masa depan (Vision= Pandangan kedepan) dan kemudian dalam keadaan hening serta iringan music klasik yang menyentuh kesadaran hati, dalam suasana gelap dengan sidikit pencahayaan, 50 peserta mencoba merenung —–bermimpi dengan kesadaran hati—– apa yang seharusnya terjadi pada masa depan.
Hasil dari focus masa depan ini kemudian, dengan pembagian 8 kelompok yang sama pada tahapan masa lalu, renungan-renungan masa depan yang terjadi, ditulisan dalam lembaran flipcart yang telah disiapkan panitia.
Hasil dari renungan masa depan ini kemudian diskenariokan dalam bentuk drama dan puisi. Hasil renungan dari kelompok penulis yang kemudian diskenariokan dalam puisi drama adalah
- Anak-anak selalu bermain dengan ceria, bermain dengan sesamanya anak-anak juga bermain bersama dengan ayah dan ibunya,
- Petugas kesehatan, guru dan semua pelayanan anak atau yang peduli dengan anak, dengan tulus melayani anak dari berbagai permasalahan yang anak hadapi.
- Orang tua selalu saja bersama anak-anaknya, mendampinginya mulai dari kecil sampai besar, dari berbagai aktifitas, kadang sang anak dimarah dan kadang juga disayang, semata-mata demi kebaikan sang anak, sampai sang anak mencapai kesarjanaannya.
Rencana tindak lanjutnya
Pembuatan Rencana Tindak lanjut Future Search Dialog (FSD), menggagas masa depan Kabupaten Layak Anak berbasis masyarakat yang dibagi dalam tiga kelompok besar, fokusnya adalah tiga ide besar yang telah terbentuk yaitu
- Kelompok yang membuat rencana tindak lanjut yang menyangkut kelembagaan/wadah hal-hal yang menyangkut percepatan perwujudan Kabupaten Polewali Mandar layak anak
- Kolompok yang membuat rencana tindak lanjut yang menyangkut sistem pemenuhan, perlindungan dan penghormatan kepada anak
- Kelompok yang membuat rencana tindak lanjut yang menyangkut pembentukan gugus tugas/tim terpadu kabupaten layak anak.

Acara Penutupan Future Search Dialog (FSD), menggagas masa depan Kabupaten Layak Anak berbasis masyarakat proses ini, mewujudkan kabupaten Polewali Mandar sebagai Kabupaten Layak Anak
Akhir dari keseluruhan kegiatan ini adalah penutupan yang dimulai dari penyanpaian pesan dan kesan dari perwakilan peserta (perwakilan perempuan, perwakilan pengusaha, perwakilan pemerintah, perwakilan guru, perwakilan anak, perwakilan LSM, perwakilan pers), kemudian fasilitator, perwakilan unicef dan panitia serta penutupan oleh Ka. Bidang Sosial Budaya Bappeda Kabupaten Polewali Mandar. Intinya Proses Future Search Dialog (FSD), menggagas masa depan Kabupaten Layak Anak berbasis masyarakat, mewujudkan kabupaten Polewali Mandar sebagai Kabupaten Layak Anak dengan komitmen dan konsistensi dengan mudah dapat terwujud, Kabupaten layak anak bukanlah program apalagi proyek tetapi merupakan proses pembangunan daerah kabupaten/kota yang lebih memperhatikan anak sebagai penerus bangsa.
Baca juga tulisan terkait
- Mengenang Kegiatan Integrasi Pendidikan dan Kesehatan 15 Januari 2004
- Keadaan Ibu-Anak Hanya Sebuah Mimpi dari Skenario Masa Depan
- Dari Drama HKN’46; Keadaan Sosial Budaya Kesehatan Polewali Mandar
- Pelayanan Posyandu di Kelompok PAUD, Tantangan dan Peluang
Blogger @arali2008
Opini dari Fakta Empiris Seputar Masalah Epidemiologi Gizi dan Kesehatan serta Sosial
di Kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat Indonesia
luar biasa pak Arsyad. sangat jarang PNS seperti bapak.
Mantap selamat buat Teman2 SULBAR dan POLMAN teristimewa buat Penulisx jadi ingat saat Tot FSD saat materi bermimpi oleh Dr.Fenny hadju hahahaha…. Salam kangen Buat Semua
Wawan- Takalar
Mantap Pak Arsyad… teruslah menulis.
Salam
Zakir