Dari 100 Pelayanan Kesehatan Balita di Kabupaten Polewali Mandar.
Mei 29, 2011 2 Komentar
@arali2008. Polewali Mandar Sulawesi Barat.–Dari 100 Pelayanan kesehatan balita———- atau tepatnya DARI 100 BALITA——– di Kabupaten Polewali Mandar Propinsi Sulawesi Berat selama tahun 2007-2010 memperlihatkan : Ketika mereka dilahirkan 2 diantaranya lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Sampai dengan usia 6 bulan, 50-70 diantara mereka tidak mendapat ASI eksklusif. Di usia bayi 15-20 diantaranya tidak mendapatkan pemeriksaan kesehatan dengan kompotensi standar pemeriksaan kunjungan bayi. Ketika mereka dibawah oleh ibunya di Posyandu ada 3-4 balita berat badannya berada di bawah garis merah pada kartu Menuju Sehat (KMS). Bahkan 30-50 balita diantara mereka tidak naik berat badannya dan atau tidak diketahui pola pertumbuhan berat badan normalnya. Ada 9 Balita yang tidak di imunisasi Campak. 10-20 anak balita juga belum mendapatkan kapsul vitamin A dosis tinggi untuk mencukupi kebutuhan 6 bulanan terutama diwilayah pegunungan. Di desa mereka tinggal hanya ada 96 desa/kelurahan dari 167 desa/kelurahan yang menjamin Universal Child Imunitation.
Seharusnya balita-balita itu mendapatkan pelayanan gizi dan kesehatan secara menyeluruh. Dan walaupun terjadi hal-hal tersebut hanyalah sebuah kasus, dimana mereka telah terinfektif agen-agen infentif masuk dan tinggal dalam tubuh mereka yang memang sulit untuk dikendalikan oleh masyarakat sendiri dan pemerintah yang memerintah diwilayah tersebut.
Gambaran keseluruhan dari 100 balita di Kabupaten Polewali Mandar Propinsi Sulawesi Barat tersebut yang penulis mencoba menginterpreasikan dari Laporan hasil pengolahan data sektoral Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali dari tahun 2007-2010 sebagai laporan monitoring dari pencapaian target-target MDGs Kabupaten Polewali Mandar tiap tahunnya dapat diuraikan sebagai berikut :
Balita dengan BGM
Balita dengan BGM (Bawah Garis Merah) adalah balita dengan berat badan menurut umur (BB/U) berada dibawah garis merah pada KMS (Kartu Menujuh Sehat). Persentase balita dengan BGM di Kab. Polewali Mandar berdasarkan hasil pengumpulan data sektor dari tahun 2007-2010 berada pada angka proporsi 3-4 % artinya dari 100 balita yang ditimbang Berat badannya ditemukan 3-4 balita yang berat badannya berada di bawah garis merah pada kartu Menuju Sehat (KMS)
Balita dengan Imunisasi Campak
Imunisasi Campak memberikan kekebalan Aktif terhadap penyakit campak, imunisasi ini diberikan sebayak 2 kali yakni pada usia 9 bulan (sebelum usia 1 tahun dan campak 2 pada usia 5-7 Tahun. Proporsi yang diimunisasi campak pada usia 9 bulan di Kab. Polewali Mandar berdasarkan hasil pengumpulan data sektor dapat dilihat selama tahun 2007-2010 memperlihatkan proporsi yang fluktuatif tiap tahunnya. Namun demikian Presentase anak usia 9 bulan yang diimunisasi Campak di Kab. Polewali Mandar tahun 2010 adalah 92.44 %, kalau diproporsikan dari 100 anak usia bayi 9 bulan, 92 bayi diantaranya telah diimunisasi campak dan 8 bayi yang belum diimunisasi campak. Capaian ini telah berada diatas standar pelayanan minimal (SPM) yang dipersyaratkan yaitu 80%. Hanya tahun 2007 dan tahun 2009 yang capaiannya dibawah target SPM. Tingginya capaian disebabkan sistem ditsribusi vaksin campak dari Propinsi ke Kabupaten dan ke Puskesmas-puskesmas sudah berjalan dengan baik, dimana tahun-tahun sebelumnya selalu mengalami keterlambatan sampai kepusat-pusat pelayanan puskesmas dan jaringannya.
Bayi dengan BBLR
Berat Badan Bayi Lahir Rendah adalah bayi yang lahir mempunyai berat badan Kurang dari 2,5 Kg. Penyebabnya adalah Kekurangan suplai zat gizi dari ibu ke pada janin pada masa kehamilan, karena sang ibu menderita kekurangan energi kronis atau ketidak tahuan ibu dalam konsumsi makanan yang tepat (kualitas dan kuantas zat gizi) pada masa kehamilan. Terjadinya BBLR adalah faktor resiko terjadinya kematian pada bayi umur yang sangat dini atau lebih lanjut cenderung akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan di bawah normal. Gambaran Persentase Berat Badan Balita Waktu lahir Di Kab. Polewali Mandar berdasarkan hasil pengumpulan data sektoral MDGs tahun 2007 – 2010 dan gambaran perkecamatannya, menunjukkan bahwa hampir setiap tahunnya dalam setiap 100 Kelahiran terdapat 2 bayi lahir dengan BBLR.
Balita dengan Naik Berat Badannya
Data SKDN : (S) adalah Seluruh balita yang ada di wilayah kerja, (K) adalah Jumlah balita yang terdaftar dan memiliki KMS atau buku KIA, (D) adalah jumlah seluruh balita yang Ditimbang, (N) adalah balita yang naik berat badannya sesuai dengan garis pertumbuhan. Persentase N/D merupakan indikator yang digunakan untuk melihat keberhasilan program dan dapat menunjukan wilayah-wilayah dengan tingkat konsumsi makanan yang rendah, yang oleh karenanya terjadi penurunan atau tidak naik berat badan pada balita. Gambaran keberhasilan program peningkatan berat badan badan balita yang ditimbang di Kabupaten Polewali Mandar dari tahun 2007-2010 masih berada presentase 50-70% artinya masuh ada sekitar 30-50% balita yang berat badannya turun tiap bulannya dan tidak diketahui pola pertumbuhan berat badan normalnya pada KMS.
Bayi dengan Kunjungan Pemeriksaan Kesehatan
Kunjungan bayi adalah kunjungan bayi umur 1-12 Bulan termasuk neonatus umur 1 – 28 hari untuk memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan standar oleh dokter, bidan, perawat yang memiliki kompetensi klinis kesehatan paling sedikit 4 kali (bayi), 2 kali (Neonatus) di satu wilayah dalam kurun waktu tertentu. Proporsi kunjungan bayi yang mendapatkan pelayanan kesehatan standar di kab. Polewali Mandar empat tahun terakhir (2007-2010) cenderung terlihat menurun, walau ditahun 2010 sedikit terlihat naik yaitu 84.55% cakupan tersebut belum mencapai standar pelayanan minimal yang diinginkan yakni 90 %. Hal ini disebabkan karena penyebaran tenaga kesehatan khususnya bidan dan kompetensi klinis pemeriksaan kesehatan bayi yang kurang dan belum merata di wilayah Kabupaten Polewali Mandar
Balita dengan Pemberian Vitamin A
Pemberian Vitamin A pada Balita dapat mencegah terjadinya kelainan/penyakit pada mata (Xeroftalmia). Kata Xeroftalmia berarti “mata kering” ( Bahasa Mandar : Buta Rarang ) karena terjadi kekeringan pada selaput lendir (konjungtiva) dan selaput bening (kornea) mata dan apabila tidak segera diobati dapat menimbulkan kebutaan, Pemberian Vitamin A diberikan setiap 6 bulan sekali yaitu tiap bulan Februari dan Agustus setiap tahunnya. Cakupannya di Kabaupaten Polewali Mandar dari tahun 2007-2010 sedikit terlihat menurun, namun demikian masih berada diatas presentase yang ditargetkan (80%).
Bayi 6 bulan dengan ASI Eksklusif
Pemberian ASI ekslusif adalah pemberian hanya Air susu Ibu saja kepada bayi sejak lahir sampai berumur enam bulan tanpa makanan atau minuman lain kecuali obat, vitamin dan mineral. Dari Hasil pengumpulan data sektoral MDGs diatas menunjukkan bahwa masih kurangnya Ibu yang melakukan pemberian ASI Ekslusif (Asi saja) pada bayinya sampai dengan usia 6 Bulan, capaiannya hanya berkisar 30-50 %.
Balita dengan Desa/Kelurahan UCI
Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) adalah Desa / Kelurahan dimana ≥ 80 % dari jumlah bayi yang ada di Desa tersebut sudah mendapat imunisasi dasar lengkap pada satu kurun waktu tertentu. Persentase Desa/Kelurahan UCI di Kab. Polewali Mandar selama tahun 2007-2010 cenderung menunjukkan pencapaian yang meningkat presentase tahun terakhir 2010 dari 167 Desa/kelurahan di Kab. Polewali Mandar hanya 96 Desa/Kelurahan (57.83%). Masih rendahnya cakupan ini disebabkan karena beberapa faktor diantaranya : Ketersediaan Vaksin dan tempat penyimpanan vaksin, Kondisi geografis yang sulit dijangkau serta, Penyebaran tenaga yang belum merata.
Demikian Gambaran keseluruhan situasi dari 100 balita di Kabupaten Polewali Mandar Propinsi Sulawesi Barat yang penulis mencoba menginterpreasikan dari Laporan hasil pengolahan data sektoral Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali dari tahun 2007-2010 sebagai laporan indikator monitoring Pelayanan Kesehatan balita dari pencapaian target-target MDGs Kabupaten Polewali Mandar tiap tahunnya terutama Pencapaian MDGs ke 4 Penurunan Angka Kematian Anak di Polewali Mandar sebagai salah satu dari 8 indikator “goals” yang harus diwujudkan ditahun 2015. Penulis hanya bisakan katakan masalah dan bentuk intervensi pelayanan kesehatan balita telah diketahui hanya dengan keberpihakan dan kepedulian masalah-masalah pelayanan kesehatan balita bisa diselesaikan. Semoga bisa membantu.
Baca juga tulisan terkait
- Persentase Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR)
- Membijaksanai Program Jaminan Persalinan Tahun 2011
- Capaian SPM Bidang Kesehatan Polewali Mandar Tahun 2010
- Inisiasi Menyusui Dini dan ASI Eksklusif di Polewali Mandar
- Keadaan Ibu-Anak Hanya Sebuah Mimpi dari Skenario Masa Depan
- ASIA-HAM Bidang Kesehatan
- Review Program Surveilans Epidemiologi
- Dari TOT Fasilitator Desa Siaga
- Angka Kematian Ibu Tinggi atau Rendah.
- Capaian MDGs Penurunan Angka Kematian Anak di Polewali Mandar
Blogger @arali2008
Opini dari Fakta Empiris Seputar Masalah Epidemiologi Gizi dan Kesehatan
di Kabupaten Polewali Mandar Propinsi Sulawesi Barat Indonesia
sampai ada yang peduli pada ibu yang belum mengerti ketika hamil terutama smester pertama kehamilannya mengkonsumsi multi vitamin yang dapat diperoleh dari makanan yang seimbang.
Kapan nie Pa’ Arsad BBLRnya bisa hilang (0%)