Persentase Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR)
Mei 19, 2011 Tinggalkan komentar

Peta Wilayah Kecamatan dengan Presentase diatas dan dibawah rata-rata Capaian Kabupaten Polewali Mandar tahun 2010
Polewali Mandar Sulawesi Barat.@arali2008— Berbicara Presentase Berat Bayi Lahir Rendah yang selanjutnya disingkat BBLR yang merupakan salah satu dari indikator status gizi yang digunakan di Kabupaten Polewali Mandar juga Kabupaten/kota lainnya di Indonesia dari tahun 2007 sampai dengan 2010, yang jelas terlihat persentasenya (BBLR) menunjukkan kecenderungan mengalami peningkatan dari yang seharusnya dapat ditekan atau diturunkan tiap tahunnya sampai nol persen.
Dalam berbagai laporan status gizi disuatu kabupaten/kota yang bersumber dari unit-unit pelayanan kesehatan di Kecamatan dan kabupaten yang mempunyai wilayah kerja, ada beberapa indiktor yang digunakan diantaranya : Bayi Baru Lahir Ditimbang atau jumlah bayi lahir hidup yang ditimbang segera setelah lahir, kemudian ada juga indikator Berat Badan Lahir Rendah, dan yang sering kita dengar adalah Balita Gizi Baik, Kurang dan Buruk. Indikator-indiktor ini akan memberikan gambaran keadaan gizi masyarakat (gizi = zat-zat yang terdapat dalam makanan yang bila dikonsumsi berguna bagi tubuh) dalam suatu wilayah kurung waktu tertentu.
Berikut ini penulis akan mengajikan salah satu indiktor status gizi tersebut yaitu Indikator Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) atau tepatnya Presentase Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) untuk Kabupaten Polewali Mandar dari tahun 2007-2010. Presentase BBLR ini juga merupakan Indikator MDGs yang harus dicapai disuatu daerah (Kabupaten/Kota) ditahun 2015, yaitu tidak lagi ditemukan kasus dengan BBLR, walaupun ditemukan kasus BBLR, para petugas kesehatan dapat melakukan pelayanan perawatan semaksimal mungkin untuk mendapatkan kenaikan BBLRnya diatas 2500 gram.
Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
Berat Badan Bayi Lahir Rendah adalah bayi yang lahir mempunyai berat badan Kurang dari 2,5 Kg (atau 2500 gram) yang ditimbang pada saat lahir sampai dengan 24 jam pertama setelah lahir. Formula presentase BBLRnya dihitung dengan membagi jumlah bayi dengan BBLR disuatu wilayah dibagi dengan jumlah bayi lahir hidup diwilayah tersebut dalam kurung waktu tertentu.
Adanya Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) karena disebabkan Kekurangan gizi pada masa kehamilan dan akan mempunyai resiko tinggi terhadap kematian pada umur yang sangat dini atau lebih lanjut cenderung mengalami pertumbuhan dan perkembangan di bawah normal.
Berbagai studi mengungkapkan bahwa anak yang dilahirkan dengan BBLR mengalami gangguan fungsi kognitif dan kecerdasan inteletual pada masa usia sekolah sehingga mengalami kesulitan belajar.
Pemenuhan kebutuhan gizi pada masa kehamilan dan/atau janin merupakan modal dasar bagi tumbuh kembang anak pada usia selanjutnya. Terpenuhinya zat gizi bagi pertumbuhan janin tergantung pada konsumsi zat gizi, status gizi dan kesehatan ibu hamil. Selain faktor gizi, pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan juga dipengaruhi oleh faktor psikososial ibu hamil.
Untuk melihat persentase BBLR pada masing-masing kecamatan di Kabupaten Polewali Mandar dari tahun 2007-2010 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel. Persentase Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) perkecamatan di Kabupaten Polewali Mandar Propinsi Sulawesi Barat Tahun 2007-2010
Kecamatan | % BBLR | Ket | |||
2007 | 2008 | 2009 | 2010 | ||
1. Tinambung | 3,48 | 0,99 | 3.51 | 4,61 | |
2. Balanipa | 0,97 | 2,51 | 2.36 | 2.86 | |
3. Limboro | 0,95 | 0,53 | 1.47 | 1.04 | |
4. Tubbi Taramanu | 3,19 | 4,53 | 2.80 | 0.64 | |
5. Allu | 0,93 | 1,87 | 1.89 | 3.39 | |
6. Campalagian | 2,42 | 0,26 | 0.74 | 2.24 | |
7. Luyo | 1,28 | 2,92 | 2.70 | 1.44 | |
8. Wonomulyo | 3,51 | 4,27 | 3.19 | 4.54 | |
9. Mapilli | 1,08 | 0,39 | 0.39 | 0.81 | |
10. Tapango | 1,48 | 3,44 | 0.74 | 1.04 | |
11. Matakali | 1,63 | 2,90 | 3.32 | 3.65 | |
12. Polewali | 2,58 | 2,86 | 1.95 | 3.28 | |
13. Binuang | 6,72 | 1,52 | 3.35 | 4.01 | |
14. Anreapi | 0,00 | 1,49 | 1.94 | 1.00 | |
15. Matangnga | 1,22 | 1,25 | 3.51 | 4.23 | |
16. Bulo | – | – | 0.71 | 9.66 | |
POLEWALI MANDAR | 2,09 | 2,21 | 2.15 | 2.95 |
.
Pada tabel terlihat Persentase bayi menurut berat badan sewaktu lahir di Kabupaten Polewali Mandar tiap tahunnya ada kecenderungan mengalami peningkatan dari yang seharusnya dapat ditekan atau diturunkan tiap tahunnya, terlihat pada tahun 2007 sebesar 2,09 %, tahun 2008 sebesar 2,21 %, ditahun 2009 ditemukan sebesar 2.15% dan tahun 2010 terdapat 2.95%, jelas sekali berada diangka 2 persen tiap tahunnya tetapi cenderung mendekati angka 3 persen. Terlihat naik turun atau kalau diasumsikan bahwa dalam setiap 100 Kelahiran terdapat 2-3 bayi yang lahir dengan BBLR. Atau juga secara absolut dari 7.193 bayi lahir hidup pada tahun 2010 terdapat 212 bayi yang lahir dengan BBLR. Oleh karena itu harus ditangani seluruhnya sesuai dengan target SPM, yaitu tidak lagi ditemukan kasus dengan BBLR, walaupun ditemukan kasus BBLR, para petugas kesehatan dapat melakukan pelayanan perawatan semaksimal mungkin untuk mendapatkan kenaikan BBLRnya diatas 2500 gram.
Terpenuhinya zat gizi bagi pertumbuhan janin tergantung pada konsumsi zat gizi, status gizi dan kesehatan ibu hamil. Selain faktor gizi, pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan juga dipengaruhi oleh faktor psikososial ibu hamil.
Melihat peta presentase kecamatan-kecamatan dengan BBLR diatas dan dibawah rata-rata atau capaian Kabupaten Polewali Mandar diatas sepertinya perlu upaya peningkatan pelayanan kesehatan di wilayah tersebut dengan meningkatkan program seperti Penyuluhan bagi Ibu Hamil tentang pentingnya Pemenuhan kebutuhan gizi pada masa kehamilan dan/atau janin yang merupakan modal dasar bagi tumbuh kembang anak pada usia selanjutnya dan yang paling penting adalah penanganan pada bayi yang BBLR seluruhnya untuk menghindari gangguan-gangguan tindak lanjut dari adanya BBLR ditahun-tahun pertumbuhan dan perkembangan bayi selanjutnya.
Baca juga tulisan :
- Anak dan Hak Anak Memperoleh Pelayanan Kesehatan
- Capaian MDGs Penurunan Angka Kematian Anak di Polewali Mandar
- Capaian MDGs Peningkatan Kesehatan Ibu di Polewali Mandar
- Indikator Goals Kelima MDGs Peningkatan Kesehatan Ibu
- Indikator MDGs ke Empat : Menurunkan Kematian Anak
- Penentuan Indikator Ke Enam (VI) MDGs Bagian Pertama
- Penentuan Indikator Ke Enam (VI) MDGs Bagian Kedua
- Memprediksi Kematian Ibu dan Bayi di Polewali Mandar
- Pedoman Pengelolaan Program Gizi Puskesmas
Blogger @arali2008
Opini dari Fakta Empiris Seputar Masalah Epidemiologi Gizi dan Kesehatan
di Kabupaten Polewali Mandar Propinsi Sulawesi Barat Indonesia
artikel2 Anda bagus sekali pak..
sangat membantu saya dalam memahami capaian tujuan MDGs..
terimakasih..
sukses selalu untuk Anda