Tentang Kesehatan Masyarakat
Februari 11, 2011 2 Komentar
Polewali Mandar Sulawesi Barat.@arali2008.— Berbicara tentang kesehatan masyarakat (Community Health bukan Public Health walaupun pada prinsipnya sama saja), ada dua hal yang perlu dibahas, pertama, mengenai “apa itu masyarakat?” dan yang dua, tentang “apa itu kesehatan?” baru kemudian kita dapat memberi pengertian “Tentang Kesehatan Masyarakat” dan selanjutnya berdasarkan pengalaman penulis kita akan membahas factor-faktor apa yang mempengaruhi terbentuknya keadaan kesehatan masyarakat ?
Pengertian tentang Kesehatan Masyarakat adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang dari sekumpulan orang-orang yang merasa bersama karena di ikat oleh kesamaan-kesamaan dalam hidup sehari-hari untuk dapat hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Tulisan ini merupakan jawaban (kontribusi) dari penulis dari ketiadaan pengertian tentang kesehatan masyarakat setelah Membaca Undang-Undang RI No. 36 th 2009 tentang Kesehatan. Ditahun 2010 lalu membaca Undang-undang ini Kesehatan merupakan tulisan terpopuler (terbanyak di kungjungi) di weblog @arali2008 ini. Di dalam undang-undang kesehatan ini tidak ada pengertian yang jelas tentang masyarakat dan kesehatan masyarakat
Apa itu masyarakat ?
Penulis yang bekerja dibidang Kesehatan Masyarakat, —- pernah bekerja di posyandu, desa, tingkat kecamatan (Puskesmas) dan sekarang ditingkat kabupaten (Dinas Kesehatan)—— tentunya sudah sangat kenal dengan namanya “masyarakat”. Misalnya saja masyarakat desa yaitu orang-orang yang terdapat dalam desa tersebut atau kalau disebut masyarakat kecamatan yaitu orang-orang yang terdapat dari beberapa desa/kelurahan diwilayah kecamatan tersebut. Kata “orang-orang” yang dimaksud disini adalah anak-anak dan orang tua, perempuan dan laki-laki, orang miskin dan orang kaya, orang cacat dan tidak cacat, ibu hamil atau ibu tidak hamil, yang mempunyai rumah yang besar atau rumah yang kecil, PNS (Pegawai Negeri Sipil), petani , nelayan dan lain-lain. Orang-orang ini, biasa mempunyai rasa kebersamaan karena adanya beberapa kesamaan yang mereka punyai, misalnya kesamaan dalam pekerjaan sebagai petani, walaupun sebagian orang-orang ini ada yang bukan petani misalnya saja PNS (pegawai negeri sipil) tetapi dalam kesehariannya mereka mempunyai lahan untuk bertani atau berasal dari keluarga petani. Kesamaan-kesamaan lainnya, diantaranya adalah
- Kesamaan Nilai atau Norma Kepercayaan atau Keyakinan
- Mempunyai kesamaan bahasa yang sama
- Mempunyai satu wilayah
- Mempunyai kesamaan budaya tersendiri
- Sumber daya, maksudnya mempunyai kemampuan bekerja secara mandiri.
- Mempunyai kesamaan dalam pengelolan kegiatan
- Dan lain-lain
Jadi ringkasnya kalau mau mengartikan masyarakat itu —–Community—- pada prinsipnya terdiri dari 3 komponen utama yaitu
- Sekumpulan orang-orang
- Mempunyai rasa kebersamaan
- Dan mempunyai kesamaan-kesamaan
Atau kalau di kalimatkan masyarakat itu adalah sekumpulan orang-orang yang merasa bersama karena di ikat oleh kesamaan-kesamaan. Kata “masyarakat” ini dalam konteks kesehatan masyarakat mendapat penekanan dalam arti sasaran ——- tetapi mereka tidak selamanya adalah objek—— dari kegiatan-kegiatan kesehatan masyarakat yaitu semua induvidu—- orang-orang ——– baik yang berada pada lingkup keluarga maupun dalam kelompok dari masyarakat pada suatu wilayah, misalnya orang-orang yang berada dalam suatu lingkungan desa. Orang-orang ini mendapatkan status yang sama sebagai sasaran kesehatan masyarakat. Anak-anak dan orang tua, perempuan dan laki-laki, orang miskin dan orang kaya, orang cacat dan tidak cacat, ibu hamil atau ibu tidak hamil, mempunyai rumah yang besar atau rumah yang kecil, PNS, petani , nelayan dan lain-lain. Semua mempunyai status yang sama yaitu masyarakat.
Dalam konteks kesehatan masyarakat, orang-orang tersebut ada yang kelompok rawan misalnya ibu hamil, ada yang beresiko tinggi untuk sakit misalnya orang-orang yang biasa merokok dan ada juga orang-orang sakit dan juga sehat. Semua ini menjadi sasaran tetapi mereka tidak selamanya adalah objek dari kegiatan kemasyarakatan bidang kesehatan.
Apa itu kesehatan?
Dalam tulisan mengenai Kesehatan Keluarga, telah telah saya urai dengan jelas pengertian kesehatan, tidak ada salahnya kalau saya urai kembali untuk memperjelas “apa itu Kesehatan?”
Kesehatan dibentuk dari kata “sehat” dan dibentuk dengan awalan “ke” dan akhiran “an”. Sehat disini artinya keadaan normal dari fungsi-fungsi organ tubuh (jaringan dan sel-selnya), juga keadaan normal dari fungsi spikologisnya (mental) termasuk juga keadaan normal dari fungsi spiritual dan sosialnya. Arti dari “sehat” ini ditambah dengan awalan ”ke” dan akhiran ”an” menunjukkan penekanan atau keharusan untuk selalu sehat atau tidak sakit, karena dengan kesehatan, orang akan selalu hidup produktif secara sosial dan ekonomis, sebagaimana yang terdapat dalam pengertian kesehatan pada Undang-Undang Kesehatan nomor 36 tahun 2009. Yaitu Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Ditingkat masyarakat terutama dalam hal kehidupan kesehatan ada beberapa pemikiran mengenai kesehatan diantaranya :
- Kesehatan berhubungan dengan Perasaan Sejahtera atau kesejahteraan
- Kesehatan merupakan sumber untuk kehidupan sehari-hari tetapi bukan tujuan dalam kehidupan
- Kesehatan dapat diartikan sebagai kesempatan untuk dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari
- Kesehatan juga berhubungan dengan kemampuan mengelola kebutuhan sehari-hari, Keseimbangan antara keadaan fisik dan kejiwaan serta pencapaian potensi social dan personal.
Lebih jauh pembahasan tentang kesehatan ini, sebagaimana pengertian kesehatan yang terdapat dalam perundang-undangan Indonesia, sebenarnya berbicara tentang sehat dan sakit, yaitu suatu kondisi serta perasaan tertentu yang dialami oleh seseorang dan dapat dirasakan dalam empat aspek yaitu Fisik, Mental, Spritual dan Sosial.
Kondisi serta perasaan sehat dan sakit bukanlah statis tetapi dapat berubah setiap saat karena perubahan-perubahan ke empat aspek fisik, mental, spiritual dan social seseorang, dan proses perubahannya sangat dipengaruhi banyak factor, sebelum saya jelaskan faktor yang mempengaruhi kesehatan ini, terlebih dahulu dijelaskan perasaan sakit, tidak sakit dan gangguannya.
Penjelasan dari perasaan sehat, sakit, dan gangguan dari aspek fisik, mental, spiritual dan social sebagai berikut
- Sehat adalah kondisi dan atau perasaan yang baik atau positif dan merasa kuat untuk semua aspek (fisik, mental, spiritual dan social), sehingga seseorang akan memiliki kemampuan untuk produktif (berguna) dalam kehidupan social dengan baik, serta dapat mengambil tanggung jawab untuk pemeliharaan kesehatan atau menjaga kesehatan diri sendiri dan orang lain (orang yang belum mampu misalnya anak)
- Sakit adalah kondisi dan atau perasaan yang tidak baik atau kurang enak karena ada pengaruh negative yang merubah kondisi aspek fisik, mental, spiritual dan social, sehingga seseorang akan kurang produktif (kurang berguna) untuk kehidupan social secara normal serta kurang mampu untuk memelihara kesehatan atau menjaga kesehatannya, apalagi untuk merawat orang lain.
- Gangguan dari aspek fisik adalah gangguan yang disebabkan oleh mikroorganisme (kuman), kekurangan zat tertentu yang dibutuhkan tubuh (misalnya gondok) atau kelebihan zat gizi tertentu untuk tubuh (misalnya penyakit jantung) yang membuat seseorang merasa sakit, lemah, loyo dan tak berdaya.
- Gangguan dari aspek mental (jiwa) adalah gangguan yang disebabkan oleh keturunan serta kondisi lingkungan atau pengalaman tertentu (misalnya : khayali, paranoid, depresi)
- Gangguan dari aspek spiritual adalah gangguan yang disebabkan oleh ketidak yakinan akan hubungannya dengan Yang Maha Kuasa (misalnya: malas beribadah, tidak mempunyai pedoman keyakinan dan lain-lain)
- Gangguan dari aspek social adalah gangguan yang disebabkan oleh keturunan atau kelainan fisik serta kondisi lingkungan social atau pengalaman (misalnya : autism, buta, tuli, bibir sumbing dan lain-lain)
Keempat jenis gangguan (penyakit) diatas ternyata saling mempengaruhi sehat dan sakitnya seseorang. Hal ini menunjukkan bahwa “sehat” sering digunakan untuk menyatakan keadaan “tidak ada penyakit”, padahal apabila seseorang tidak kena penyakit belum pasti akan “merasa sehat”, demikian juga sebaliknya. Kadang-kadang seseorang mengindap penyakit (misalnya : kanker, HIV, PMS) tetapi tidak merasa sakit. Juga ada anak yang kekuarangan gizi dengan tanda-tanda berat badan dibawah garis merah (BGM), kelihatan kurus tetapi belum tentu si anak merasa sakit, namun anak tersebut bisa beresiko tinggi kena penyakit lain yang fatal.
Untuk memperjelas Sehat, Tidak ada Penyakit atau merasa sakit disajikan tabel berikut:
Rasa Sehat |
Rasa Sakit |
|
Tidak ada penyakit |
Aspek fisik : Baik Aspek Mental : Baik Aspek social : Baik Aspek Spritual : Baik =KESEJAHTERAAN…?= | Aspek fisik : Baik Aspek Mental : Sedih, Marah Aspek social : Masalah pribadi/ Keluarga/pekerjaan Aspek Spritual : Tidak Alim |
Ada penyakit |
Aspek fisik : Tidak Baik (Kanker, AIDS) Aspek Mental : Senang Aspek social : Harmonis Aspek Spritual : Alim | Aspek fisik : tidak Baik Aspek Mental : Sedih, Kecewa Aspek social : dipengaruhi aspek fisik dan mental Aspek Spritual : tidak beriman |
Apa itu Kesehatan Masyarakat ?
Pada penjelasan diatas disebutkan bahwa kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Dan pada penjelasan diatas tentang masyarakat adalah sekumpulan orang-orang yang merasa bersama karena di ikat oleh kesamaan-kesamaan. Dengan menggabungkan kedua pengertian tersebut, maka pengertian dari kesehatan masyarakat adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang dari sekumpulan orang-orang yang merasa bersama karena di ikat oleh kesamaan-kesamaan dalam hidup sehari-hari untuk dapat hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Dari pengertian kesehatan masyarakat dengan sasarannya adalah masyarakat, maka upaya-upaya kesehatan yang dilakukan kepada masyarakat cenderung lebih diarahkan pada upaya pencegahan dan promosi kesehatan. Banyak factor yang mempengaruhi upaya-upaya untuk mewujudkan maksud dari kesehatan masyarakat yaitu terwujudnya keadaan kesehatan masyarakat yang optimal. Terlepas dari upaya-upaya pencegahan dan promosi kesehatan yang dilakukan ada beberapa faktor terbentuknya keadaan kesehatan masyarakat.
Faktor yang mempengaruhi terbentuknya keadaan kesehatan Masyarakat
Apabila seorang petugas kesehatan masyarakat akan melakukan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pencegahan penyakit (preventif) dan promosi kesehatan, yang merupakan kegiatan pokok dari kesehatan masyarakat, maka petugas kesehatan masyarakat tersebut diharuskan mengetahui dan mampu mengindentifikasi factor-faktor yang berpengaruh terhadap terbentuknya keadaan kesehatan masyarakat
Sebenarnya penyakit yang masih bersifat masalah kesehatan masyarakat misalnya diare, ispa, penyakit menular seksual dapat dicegah, jikalau kita mengetahui factor-faktor penyebabnya (penyebab penyakit dan atau penyebab masalah kesehatan). Penyebab suatu penyakit atau masalah kesehatan memiliki dua sifat yaitu yang tidak dapat di ubah dan yang dapat diubah. Yang dapat diubah misalnya budaya dan perilaku, kondisi lingkungan dan status ekonomi. Sedangkan yang tidak dapat diubah adalah cuaca, kondisi geografis dan factor keturunan. Disamping itu juga harus diketahui pengaruh yang ditimbulkan dari upaya pelayanan kesehatan masyarakat yang dilakukan oleh induvidu, keluarga, masyarakat mulai dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten, propinsi, nasional maupun bahkan internasional
Berdasarkan pengalaman penulis ketika membentuk dan mendampingi Tim Kesehatan Masyarakat (TKM) di tingkat desa, ———- ada tiga factor yang terlihat dalam mempengaruhi terbentuknya keadaan kesehatan masyarakat ————aspek kesehaan masyarakat (fisik, mental, spiritual dan social)——– dari semua induvidu, baik dalam keluarga, kelompok maupun masyarakat, terlepas dari pelayanan kesehatan yang telah diterima oleh masyarakat, ada tiga faktor yang terlihat yaitu lingkungan dimana masyarakat berada, perilaku (budaya) hidup bersih dan sehat sehari-hari dan keadaan ekonomi keluarga, penjelasannya adalah :
PERTAMA ; Lingkungan dimana masyarakat berada, yang terlihat disini mencakup :
- Keberadaan Sarana sanitasi, SPAL (Saluran Pembuagan Air Limbah), Air Bersih dan Sampah
- Keberadaan Kehidupan binatang penular penyakit, baik binatang peliharaan (ternak) maupun binatang liar
- Kepadatan penduduk pada setiap wilayah pemukiman masyarakat
- Keberadaan kemampuan baca tulis penduduk termasuk jumlah anak-anak yang sekolah dan tidak sekolah.
KEDUA ; faktor perilaku hidup bersih dan sehat yang yang terlihat adalah sifat dan perilaku orang-orang yang ada dalam masyarakat yang berkaitan dengan aspek kesehatan. Di masyarakat ada orang yang mendukung perilaku hidup sehat, ada pula yang tidak mendukung.
KETIGA; keadaan ekonomi keluarga yang terlihat adalah keadaan ekonomi yang disesuaikan dengan adanya kesadaran dan pemahaman yang benar tentang kesehatan keluarga dalam lingkungan masyarakat. Kalau tidak difahami dengan baik dan benar bisa menimbulkan persepsi dan perilaku yang keliru. Meskipun secara ekonomi masyarakat tergolong rendah, bukan berarti bahwa keadaan kesehatan masyarakat juga rendah.
Dengan kesadaran dan pemahaman yang baik dan benar akan faktor yang mempengaruhi keadaan kesehatan masyarakat maka, dengan lingkungan yang sehat dan perilaku hidup bersih dan sehat serta keadaan ekonomi yang menunjang kesehatan, akan dengan mudah terbentuk keadaan kesehatan masyarakat baik dan benar pula.
Demikian tulisan Tentang Kesehatan Masyarakat (Community Health-bukan Public Health walaupun pada prinsipnya sama saja namun karena penulis lebih familier dengan Community (masyarakat) dalam memberikan penjelasan, istilah tersebutlah yang penulis gunakan. Semoga Bermanfaat
Baca juga tulisan terkait
- Membaca Undang-Undang RI No. 36 th 2009 tentang Kesehatan
- Pengertian Ilmu Kesehatan Keluarga dan Penerapan Pendidikan Gizi
- Pendidikan-Penyuluhan Gizi dan Kesehatan
- Belum Ada Kesamaan Persepsi Struktur Dinas Kesehatan Polewali Mandar
- Mengenang Kegiatan Integrasi Pendidikan dan Kesehatan 15 Januari 2004
- Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat
- Dari Drama HKN’46; Keadaan Sosial Budaya Kesehatan Polewali Mandar
- Angka Kematian Ibu Tinggi atau Rendah.
Blogger @arali2008
Opini dari Fakta Empiris Seputar Masalah Epidemiologi Gizi dan Kesehatan
di Kabupaten Polewali Mandar Propinsi Sulawesi Barat Indonesia
makasih buat infonya
Salam kenal untuk bang Arsyad, blognya bagus, penampilannya okey dan saya suka dengan pengalaman-pengalaman abang yang dah banyak didunia kemasyarakatan, saya pingin memperoleh pengalaman yang bermanfaat seperti abang, tentunya fakta dan realita tentang masyarakat yang abang alami merupakan aset terbesar buat abang dalam memahami masyarakat itu sendiri jadi abang tidak meraba apasih kebutuhan dan fenomena tentang masyarakat itu sendiri, saya merasa bersyukur dapat menemukan blognya abang..bantu saya mengelola blog saya biar tampilan nya lebih menarik, trims kunjungi blog saya yang kebetulan sama mengungkap tentang kesehatan masyarakat di … http://ElviZ@Sehati.wordPress.com