Pengertian Ilmu Kesehatan Keluarga dan Penerapan Pendidikan Gizi

@arali2008. Polewali Mandar Sulawesi Barat.— Ditulis Pengertian Ilmu Kesehatan Keluarga dan Penerapan Pendidikan Gizi dengan tujuan para pengunjung (visitor my blog) terutama bagi mereka yang akan atau telah berkerja di bidang Kesehatan Masyarakat dapat memahami penerapan pendidikan gizi pada kesehatan keluarga. Ditulis berdasarkan pengalaman penulis ketika berkerja di unit-unit pelayanan kesehatan dan beberapa pelatihan kesehatan yang penulis ikuti. Hasilnya dari tulisan ini, pengunjung akan mengerti dengan jelas pengertian dari ilmu kesehatan keluarga dan  informasi penerapan pendidikan gizi yang diterapkan di tingkat keluarga. Pemahaman tulisan ini akan lebih bermakna jika pengunjung menindaklanjutinya dengan melakukan kunjungan ke unit-unit pelayanan gizi yang menjadikan keluarga sebagai sasaran penerapan pendidikan gizi. Penjelasan tulisan ini dimulai dari penjelasan tentang sedikit pengantar ilmu kesehatan dan keluarga, kemudian masuk pada penjelasan pengertian ilmu kesehatan keluarga dan diakhir dengan penerapan pendidikan gizi pada tingkat keluarga atau lebih dikenal dengan Usaha Perbaikan Gizi Keluarga.

Pengantar Ilmu Kesehatan Keluarga

Ilmu Kesehatan keluarga selanjutnya disingkat IKK, dibentuk dari tiga kata yaitu Ilmu, Kesehatan dan Keluarga. Ilmu itu adalah kumpulan dari berbagai macam teori dan dapat dipergunakan dan diterapkan serta dapat menunjukkan kebenarannya dalam kehidupan manusia.  Kesehatan berasal dari kata  sehat  dan dibentuk dengan awalan “ke” dan akhiran “an”. Sehat disini artinya  keadaan normal dari fungsi-fungsi organ tubuh (jaringan dan sel-selnya), juga keadaan normal dari  fungsi spikologisnya termasuk juga keadaan normal dari fungsi spiritual dan sosialnya. Arti dari sehat ini ditambah dengan awalan ”ke” dan akhiran ”an” menunjukkan penekanan atau keharusan untuk selalu sehat atau tidak sakit karena dengan kesehatan, orang akan selalu hidup produktif secara sosial dan ekonomis sebagaimana yang terdapat dalam pengertian kesehatan pada Undang-Undang Kesehatan Republik Indonesia nomor 36 tahun 2009. Yaitu Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. ———–Hanya disayangkan kalau Anda Membaca Undang-Undang RI No. 36 th 2009 tentang Kesehatan, tidak ditemukan pengertian tetang kesehatan keluarga dan masyarakat.—————- Pengertian sehat juga terdapat dalam ketentuan WHO, 1950 yaitu sehat adalah keadaan sejahtera fisik, mental dan social tidak hanya bebas dari sakit dan kelemahan.

Sementara itu, kata  keluarga adalah kumpulan dari induvidu-induvidu yaitu bapak, ibu, anak dan kakek dan nenek. Dalam satu kesatuan itulah disebut keluarga, apabila diuraikan lebih jauh, kumpulan  berbagai keluarga itulah disebut sebagai masyarakat. Dalam prakteknya biasa  dikenal juga dengan kelompok-kelompok masyarakat, misalnya kelompok usia lanjut, kelompok usia balita dan seterusnya. Istilah yang terakhir ini biasa disebut dengan siklus hidup, sehingga kalau menjelaskan kesehatan keluarga, tidak terlepas juga penjelasan tentang siklus hidup.

Pengertian Ilmu Kesehatan Keluarga

Dari penjelasan diatas  pengertian Ilmu Kesehatan Keluarga itu adalah pengetahuan tentang keadaan sehat fisik, jasmani dan sosial dari induvidu-induvidu yang terdapat dalam satu keluarga. Antara induvidu yang satu dengan lainnya saling mempengaruhi dalam lingkaran siklus keluarga untuk mencapai derajat kesehatan keluarga yang optimal.

Pengertian lainnya dari ilmu Kesehatan keluarga  yang dikeluarkan oleh PB IDI 1983 adalah Ilmu yang mencakup seluruh spektrum ilmu kedokteran yang orientasinya untuk  memberikan pelayanan kesehatan  tingkat pertama yang berkesinambungan dan  menyeluruh kepada satu kesatuan individu, keluarga dan masyarakat dengan memperhatikan factor-faktor  lingkungan, ekonomi dan sosial budaya.

Pengertian Ilmu Kesehatan Keluarga yang dikeluarkan oleh PB IDI 1983 lebih diarahkan kepada Ilmu Kedokteran Keluarga (family medicine) dengan pendekatan kuratif dan rehabilitative. Sedangkan pengertian Ilmu Kesehatan Keluarga (family health) yang dikembangkan penulis lebih diarahkan kepada  aplikasi dari ilmu kesehatan masyarakat dengan pendekatan pencegahan dan promotif. Sifat kesamaan dari kedua ilmu ini adalah mempunyai sasaran yang sama yaitu Keluarga sebagai satu kesatuan  sasaran dari pelayanan kesehatan dari kedua ilmu tersebut.

Pengertian dari Pelayanan kesehatan itu sendiri sebagaimana yang terdapat buku-buku tentang pelayanan kesehatan yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan adalah Setiap upaya yang diselenggarakan secara sendiri atau bersama-sama dalam suatu organisasi untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok dan ataupun masyarakat. Pelayanan kesehatan ini juga harus dapat dibedakan pelayanan kedokteran dan pelayanan kesehatan masyarakat. Jika pelayanan kedokteran lebih diarahkan pada kuratif dan rehabilitative —— menjaga orang yang sakit agar tidak mati (paradigma sakit),——- sedangkan pelayanan kesehatan masyarakat lebih diarahkan pada pencegahan dan promotif, ———- menjaga orang yang sehat agar tetap sehat atau tidak sakit (paradigma sehat)———–.

Jadi pelayanan kesehatan keluarga adalah upaya yang diselenggarakan secara sendiri (Mandiri-Fungsional) atau bersama-sama dalam suatu organisasi (Team-Work) untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan keluarga secara utuh dalam suatu siklus hidup untuk mencapai derajat kesehatan keluarga yang optimal.

Siklus hidup yang dimaksud disini adalah siklus hidup manusia yaitu dimulai dari terbentuknya imbrio-janin, Ibu Hamil-Ibu menyusui, Bayi-Balita, Anak Sekolah-Remaja, Dewasa dan Usia Lanjut. Normalnya tahapan siklus hidup manusia harus dalam keadaan sehat yang optimal. Salah satu faktor yang sangat menentukan keadaan kesehatan yang optimal ini adalah keadaan gizi. Seyogyanya setiap keluarga mempunyai pengetahuan dasar tentang gizi yaitu  pengetahuan gizi daur kehidupan (siklus hidup). Pengetahuan ini didapat dari proses pendidikan gizi formal (proses belajar-mengajar) maupun non formal (berdasarkan pengalaman). Hasilnya bukan saja pengetahuan tetapi juga sikap dan keterampilan bahkan perilaku sadar gizi akan kebutuhan gizi optimal dari imbrio-janin, Ibu Hamil-Ibu menyusui, Bayi-Balita, Anak Sekolah-Remaja, Dewasa dan Usia Lanjut.

Penerapan pendidikan gizi.

Pendidikan gizi pada masyarakat dikenal sebagai usaha perbaikan gizi, atau suatu usaha untuk meningkatkan status gizi masyarakat khususnya golongan rawan (Bumil, Busui, balita dan usia lanjut), dimana golongan rawan ini masuk dalam golongan siklus hidup manusia. Pada pendidikan gizi  selalu diarahkan pada perubahan perilaku masyarakat ke arah yang baik sesuai dengan  prinsip-prinsip ilmu gizi  yaitu perubahan  pengetahuan gizi, sikap dan perilaku makan, serta keterampilan dalam mengelola makanan secara baik dan benar.

Penerapannya dalam pelayanan kesehatan (red: Pelayanan Gizi ) Keluarga ini harus tetap memberikan penekanan pada golongan rawan, namun idealnya penerapannya harus didasarkan pada pelayanan gizi daur kehidupan (red: siklus hidup) mulai dari imbrio-janin, Ibu Hamil-Ibu menyusui, Bayi-Balita, Anak Sekolah-Remaja, sampai dengan Dewasa dan Usia Lanjut.

Di Indonesia tak terkecuali Polewali Mandar Propinsi Sulawesi Barat, penerapan pendidikan gizi pada keluarga dikenal dengan Usaha Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK). Kegiatan UPGK tidak terlepas dari 4 permasalahan dan program gizi nasional termasuk juga beberapa program turunannya yaitu

  1. Masalah Gizi Buruk dan Kurang dengan program Pencegahan dan Penanggulangan Gizi Buruk dan Kurang atau lebih dikenal dengan program Gizi Makro. Ditingkat masyarakat lebih dikenal dengan program pemantauan pertumbuhan berat badan balita dan ibu hamil di Posyandu. Dengan Pesan pendidikan : Anak Sehat (Cerdas) Bertambah Umur Bertambah Berat badan
  2. Masalah Kurang Vitamin A dengan program pencegahan dan penanngulangan kurang vitamin A (KVA). Dimasyarakat lebih dikenal dengan Pemberian Vitamin A Dosis Tinggi pada Balita dan ibu Nifas dengan pesan pendidikan : Vitamin A Gratis di posyandu  setiap bulan Febrauri dan Agustus untuk  mencegah anak dari kebutaan.
  3. Masalah Kurang Zat Besi dengan program pencegahan dan penanggulangan Anemia Zat Gizi Besi (AGB). Ditingkat Masyarakat lebih dikenal dengan Pemberian Tablet Tambah Darah pada ibu hamil minimal 90 tablet selama kehamilan. Dengan Pesan Pendidikan : Dapat Tablet Tambah Darah di Pos bersalin bidan untuk mencegah pendarahan ketika persalinan.
  4. Masalah Kurang Yodium dengan program pencegahan dan penanggulangan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKI). Ditingkat Masyarakat lebih dikenal dengan penggunaan garam beryodium dan pemberian kapsul yodium. Dengan Pesan Pendidikan : Garam Beryoidum agar Anak Cerdas dan Pandai.
  5. Program Turunan dari 4 masalah gizi (point 1-4 diatas) yaitu program keluarga sadar gizi, unit konsultasi gizi dan beberapa kegiatan program Pesan-Pesan Gizi Seimbang mulai dari imbrio-janin, Ibu Hamil-Ibu menyusui, Bayi-Balita, Anak Sekolah-Remaja, sampai Dewasa dan Usia Lanjut.

Kesimpulan : Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bawah Ilmu Kesehatan Keluarga sebagai aplikasi dari Ilmu Kesehatan Masyarakat pendekatannya adalah pencegahan dan promotif, menjaga induvidu-induvidu yang sehat  dalam keluarga agar tetap sehat, Dalam bidang gizi Penerapan Ilmu Kesehatan Keluarga dalam bentuk Usaha Perbaikan Gizi Keluarga, dengan prioritas pada golongan rawan dalam siklus hidup manusia. Penerapan pendidikan gizi selalu didasarkan pada 4 masalah gizi utama dan beberapa kegiatan turunannya dengan sasaran mulai dari embrio-janin, Ibu Hamil-Ibu menyusui, Bayi-Balita, Anak Sekolah-Remaja, sampai Dewasa dan Usia Lanjut.

Catatan : Pemahaman tulisan ini akan lebih bermakna jika pengunjung menindaklanjutinya dengan melakukan kunjungan ke unit-unit pelayanan gizi yang menjadikan keluarga sebagai sasaran penerapan pendidikan gizi.

Baca tulisan terkait :

  1. Pendidikan-Penyuluhan Gizi dan Kesehatan
  2. Pelayanan Posyandu di Kelompok PAUD, Tantangan dan Peluang
  3. Laporan Status Gizi dan Pemantauan Pertumbuhan Balita.
  4. Pedoman Pengelolaan Program Gizi Puskesmas
  5. Pemberian Vitamin A pada Balita Di Polewali Mandar
  6. Menghitung Kebutuhan (Gizi) Air
  7. Kebutuhan Gizi Embrio dan Paradigma Baru Perbaikan Gizi Masyarakat
  8. Patogenesis Penyakit Defisiensi Gizi
  9. Apakah Masalah Gizi Itu ?

Blogger @arali2008

Opini dari Fakta Empiris Seputar Masalah Epidemiologi Gizi dan Kesehatan
di Kabupaten Polewali Mandar Propinsi Sulawesi Barat Indonesia

Tentang Arsad Rahim Ali
Adalah Pemilik dan penulis blog situs @arali2008. Seorang Nutritionist, Epidemiolog Kesehatan, Perencana Pembangunan Kesehatan (Daerah), Citizen Jurnalist Blog, Pemerhati -----OPINI DARI FAKTA EMPIRIS----seputar masalah epidemiologi gizi, kesehatan dan Pembangunan Kabupaten di wilayah kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat. Dapat memberikan gambaran hasil juga sebagai pedoman pelaksanaan Pembangunan Kesehatan (Daerah) di Kabupaten Polewali Mandar Propinsi Sulawesi Barat Negara Republik Indonesia. Tertulis dalam blog situs @arali2008 sejak 29 Februari 2008.

3 Responses to Pengertian Ilmu Kesehatan Keluarga dan Penerapan Pendidikan Gizi

  1. Pendidikan kesehatan sangat penting untuk kita, guna menjaga kesehatan, baik itu kesehatan lingkungan, badan dan pakaian

  2. bracuk says:

    terima kasih sangat membantu

  3. Fitri lasoma says:

    Good! Tp, sdkt krg! Hrp d lgkp.

Tinggalkan komentar