ASIA-HAM Bidang Kesehatan

Polewali  Mandar Sulawesi Barat @arali2008,– Analisis Situasi Ibu dan Anak Berbasis Hak Asasi Manusia Bidang Kesehatan yang selanjutnya disingkat ASIA-HAM Bidang Kesehatan, sebenarnya mencoba menganalisis masalah-masalah yang terjadi pada siklus hidup manusia dengan penekanan pada kelompok umur yang mempunyai resiko atau faktor resiko  bawaan yang dapat mengalami sakit  dan atau  menimbulkan kematian.

Adanya resiko atau factor resiko bawaan yang berhubungan langsung dengan pemenuhan kesehatan dasar sebagai Hak Asasi Manusia, maka  rancangan dari Analisis Situasi Ibu dan Anak Berbasis Hak Asasi Manusia bidang kesehatan akan menghasilkan gambaran pola hubungan pemegang  hak dan pengembang tugas —-sebagai mitra—-yang seharusnya terjadi dalam proses pembangunan kesehatan ditingkat Kabupaten.

Adalah proses terjadinya pelayanan kesehatan, peningkatan kesehatan dan peningkatan status kelangsungan dan perkembangan hidup Ibu dan Anak yang seharusnya dijalankan oleh para stakeholder Kesehatan. Analisis ini akan semakin konprehensif jika dilakukan bukan cuma bidang kesehatan saja tetapi bidang-bidang lainnya misalnya bidang pendidikan, Bidang perlindungan Anak dan Perempuan.

Kesimpulan ini penulis uraikan ketika mengikuti workshop Analisis Situasi Ibu dan Anak  Berbasi Hak Asasi Manusia di Mamuju tanggal 11-12 Desember 2010 yang diikuti SKPD perwakilan dari 5 Kabupaten di Sulawesi Barat yaitu Bappeda, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Catatan Sipil dan BPS se Propinsi Sulawesi Barat. Workshop  Analisis Situasi Ibu dan Anak  Berbasis Hak Asasi Manusia (ASIA-HAM) ini diselenggarakan oleh Bappeda Propinsi Sulawesi Barat dilaksanakan di Hotel Maleo Mamuju Sulawesi Barat.

Workshop ASIA-HAM ini, hubungannya dengan penulis adalah disamping sebagai peserta workshop juga sebagai peserta yang ditunjuk untuk menceritakan pengalaman penulis dalam menyusun ASIA-HAM Bidang Kesehatan sebagai salah satu bagian dari ASIA-HAM Kabupaten Polewali Mandar tahun 2010.

Analisis Situasi Ibu dan Anak  dengan pendekatan berbasis hak Azasi Manusia (ASIA-HAM) bidang kesehatan itu sendiri adalah kajian situasi dan kondisi ibu dan anak khusus bidang kesehatan di wilayah Kabupaten Polewali Mandar dengan perspektif keterpenuhan anak dan perempuan berdasarkan siklus hidup manusia dan pemenuhan hak-hak dasarnya. Hak-hak tersebut diantaranya

  1. Hak untuk hidup, meliputi hak untuk mencapai status kesehatan setinggi-tingginya serta mendapatkan perawatan sebaik-baiknya;
  2. Hak untuk berkembang, meliputi segala bentuk pendidikan (formal dan non formal) dan hak untuk mencapai standar hidup yang layak bagi perkembangan fisik, mental, spiritual, moral dan sosial;
  3. Hak atas perlindungan; meliputi perlindungan dan diskriminasi, tindak kekerasan dan ketelantaran terhadap anak; dan
  4. Hak untuk berpartisipasi, meliputi hak anak untuk menyatakan pendapat dalam segala hal mempengaruhi anak.

Dari keempat hak anak tersebut, diawali adanya Konvensi PBB tentang Hak Anak tahun 1989, yang menetapkan  beberapa hal penting menyangkut keberadaan anak, yaitu:  Hak-hak yang melekat pada diri anak untuk hidup, kelangsungan hidup dan perkembangan diri anak diantaranya

  1. Hak-hak atas pemeliharaan, pendidikan, dan perawatan khusus.
  2. Hak-hak atas standar kesehatan tertinggi yang dapat dicapai dengan menitik beratkan pada upaya-upaya preventif, pendidikan kesehatan, dan penurunan angka kematian anak.

Dalam menulis ASIA –HAM bidang kesehatan pertama-tama dimulai dari penampilan Profil Kesehatan terutama yang berhubungan dengan situasi kesehatan ibu dan anak di Polewali Mandar, disamping itu juga beberapa analisi kesehatan ibu dan anak sesuai dengan beberapa indicator sektoral dari MDG’s yang harus dicapai ditahun 2015.

Tahapan ini merupakan  tahapan Tinjauan dan Analisis Situasi indicator-indikator kesehatan diantaranya indicator kesehatan yang berhubungan dengan status kelangsungan hidup yaitu Angka Kematian Ibu, Angka Kematian Bayi, Status Gizi Balita, status Imunisasi. Kemudian yang berhubungan dengan status kesehatan misalnya penyakit TB Paru, Malaria, Demam Berdarah Dengue. Status pelayanan kesehatan ibu dan anak juga ditampilkan dalam profil kesehatan ini, misalnya cakupan pelayanan Kunjungan pertama ibu hamil (K1) pada smester pertama kehamilan, termasuk K4nya, Cakupan  Pelayanan Persalinan Tenaga Kesehatan, Cakupan ASI Eksklusif, Cakupan Pelayanan Neonatus dan Bayi-balita dan beberapa cakupan lainnya. Indikator kesehatan ini akan menghasilkan rumusan permasalahan, gambaran besarnya masalah dan indicator kesehatah terpilih untuk  dijadikan dasar dalam menguraikan keterpenuhan akan hak-hak kesehatan.

Sebenarnya, metode yang digunakan  untuk menganalisis Situasi Ibu dan Anak dengan pendekatan berbasis Hak Azasi Manusia (ASIA-HAM) ini terdiri dari 3 kategori yang bisa disebut Tiga T yaitu Tinjauan atau Penilaian Situasi (merumuskan permasalahan, menggambarkan bersarnya permasalahan dan memilih indikator), Telaahan atau Analisis (analisis kausalitas, analisis pola peran, analisis kesenjangan kapasitas) dan terakhir Tindakan atau Aksi (memilih aksi kunci, pengembangan kemitraan, dan rancangan program).

Dari penampilan profil kesehatan ASIA-HAM dengan hasil akhir menghasilkan rumusan permasalahan, gambaran besarnya masalah dan indicator kesehatan terpilih, selanjutnya telaahan  atau Analisis berupa analisis kausalitas, analisis pola peran, analisis kesenjangan kapasitas. Hal yang sangat menarik dalam tahapan telaah atau analisis ini karena :

Pertama : Analisis Pola Peran  akan menghasilkan  atau diketahuinya pola peran (hubungan) antara pemegang hak dan pengembang tugas yang dituangkan dalam format  pemegang hak dan pengembang tugas dimana semua tatanan pemegang tugas dan pengembang tugas  diharuskan terurai pola perannya. Misalnya pemegang hak dimulai dari induvidu-induvidu, kemudian keluarga, kepala keluarga, masyarakat disekitarnya dan seterusnya yang berhubungan langsung dengan pemenuhan hak-hak akan kesehatan ibu dan anak yang harus diberikan oleh pengembang tugas. Contoh pemegang tugas diantaranya bidan desa, tenaga kesehatan,  aparat desa, Kecamatan, Puskesmas, Dinas Kesehatan, Bupati dan DPRD serta pengembang tugas lainnya yang berhubungan dengan pengembang tugas.

Kedua : Analisis Kesenjangan Kapasitas yang tertuang dalam format Analisis Kesenjangan Kapasitas akan menghasilkan 2 hal kesenjangan kapasitas Baik pemegang hak maupun pengembang tugas  yang dilihat dari tanggung jawad dan wewenangan, sumberdayanya, keputusan yang dibuat dan cara mengkomunikasikannya yaitu

  1. Kesenjangan kapasitas yang dilihat dari pihak pemegang hak yaitu Kesenjangan kapasitas  semua (masing-masing) pemegang hak terhadap semua (masing-masing)  pengembang tugas. Pertanyaan kuncinya adalah “Apakah pemegang hak telah terpenuhi hak-haknya ?”
  2. Kesenjangan kapasitas yang dilihat dari pihak pengembang tugas yaitu Kesenjangan kapasitas  semua (masing-masing) pengembang tugas terhadap semua (masing-masing) pemegang hak. Pertanyaan Kuncinya adalah “Apakah pengembang tugas telah melaksanakan tugasnya?”

Ketiga : Tindakan atau Aksi-Aksi Kunci ini meliputi Identifikasi aksi-aksi utama, Identifikasi dan analisis potensi kemitraan, Strategi Pengembangan Kemitraan, Rancangan Program dan Matriks Logframe.

  1. Identifikasi aksi-aksi utama yang dituangkan dalam format Identifikasi Aksi-Aksi Utama pada dasarnya sama dengan format Analisis Kenjangan Kapasitas pada analisis pola peran diatas. Yang membedakan adalah Pada Identifikasi Aksi-Aksi Utama berikan tindakan-tindakan positif dari adanya kesenjangan kapasitas yang ditemukan (diuraikan pada format kesenjangan kapasitas).
  2. Identifikasi dan analisis potensi kemitraan, akan menghasilkan suatu hak misalnya hak akan kesehatan yang masih merupakan masalah (kematian ibu yang banyak) dalam dua  variabel yaitu pengaruh dan kepentingan terhadap mitra atau tatanan yang muncul di pola peran.
  3. Strategi Pengembangan Kemitraan menghasilkan mitra atau tatanan yang ada “apa yang dapat dilakukan dan yang dibutuhan serta strategi pengembanganya?”
  4. Rancangan Program yang dirancang dalam bentuk pohon tujuan yaitu adanya hasil, outcome, output dan kegiatan.
  5. Matriks Logframe yaitu matriks kerangka logis yang mana rancangan program dituangkan dalam matriks logframe

Contoh Pengembangan Kemitraan Atas Hak Perbaikan Gizi

Mitra Potensial

Apa Yang dapat mereka lakukan

Apa yang mereka butuhkan

Strategi pengembangan kemitraan yang perlu dilakukan

  • Bayi dan balita baik yang gizi kurang, buruk dan gizi baik
Hidup dalam lingkungan yang aman, sehat dan gizi yang terpenuhi Tumbuh-kembang yang normal Menciptakan hubungan yang baik
  • Keluarga yang mempunyai masalah gizi (kurang dan buruk). Keluarga dan masyarakat sekitar
Aktif dalam Kegiatan gizi dan  Kesehatan di posyandu maupun di  desa maupun Puskesmas
  1. Pengetahuan dan keterampilan dalam pola asuh bayi dan balita
  2. Memaksimalkan penggunaan pendapatan untuk tumbuh-kembang balita
Dimotifasi dan difungsikan dalam berbagai kegiatan perbaikan gizi
  • Petugas kesehatan (gizi, perawat dan dokter), LSM, Kader Posyandu, Para pelaksana lapangan non medic
  1. Memberikan pelayanan gizi secara prima
  2. Memberikan informasi secara akurat mengenai pentingnya gizi
  3. Memberikan pelayanan gizi secara local (non medic)
  1. Dana untuk sosialisasi
  2. Sarana-prasarana pelayanan
  3. Melibatkan posyandu dalam pengumpulan informasi dan data yang akurat.
  4. Pengembangan Skill dan Pengetahuan
  1. Mensosialisasikan mengenai menu makanan yang sehat dan bergizi
  2. Kerja sama Triparti LSM Lokal, Kelompok Masyakarakt dan Provider Kesehatan
  • DPRD, Bupati, Kadis Kesehatan, Camat,Kades, dan Ka.lingkungan
  1. Memantau kebijakan mengenai Perbub pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat miskin dan menganggarkan dana sosialisasi menu makanan bergizi dan pola hidup sehat
  2. Mensosialisasikan mengenai pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat miskin dan
  1. Dukungan semua pihak
  2. Dukungan semua pihak dan dana untuk sosialisasi
  1. Berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten
  2. Koordinasi dan komunikasi yang baik dengan semua unsur masyara

Ringkasnya alur pembuatan ASIA-HAM dimulai dari penampilan profil kesehatan, kemudian menemukan masalah, menguraikan pola peran dari masalah yang berhubungan dengan pemenuhan hak akan kesehatan, kemudian mengurai kembali kesenjangan yang terjadi  pada pola peran dan dilanjutkan dengan identifikasi aksi kunci serta identifikasi potensi kemitraan, pengembangan strategi kemitraan, berakhir dengan pembuatan rancangan program dan  pembuatan logframenya.

Contoh dari Hasil ASIA-HAM Bidang Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar tahun 2010 (Draf) anda dapat download pada halaman download Blog @arali2008 ini.

Kesimpulannya. Analisis Situasi Ibu dan Anak Berbasis Hak Asasi Manusia bidang kesehatan sebenarnya mencoba menganalisis masalah-masalah yang terjadi pada siklus hidup manusia dengan penekanan pada kelompok umur yang mempunyai resiko atau factor resiko  bawaan dapat mengalami sakit  dan atau  menimbulkan kematian. Karena adanya resiko atau factor resiko bawaan berhubungan langsung dengan pemenuhan kesehatan dasar sebagai Hak Asasi Manusia. Maka  rancangan dari Analisis Situasi Ibu dan Anak Berbasis Hak Asasi Manusia bidang kesehatan akan menghasilkan gambaran pola  hubungan pemegang  hak dan pengembang tugas —-sebagai mitra—–yang seharusnya terjadi dalam proses pembangunan kesehatan ditingkat Kabupaten yaitu proses terjadinya pelayanan kesehatan, peningkatan kesehatan dan peningkatan status kelangsungan dan perkembangan hidup Ibu dan Anak yang seharusnya di jalankan oleh para stakeholder Kesehatan. Analisis ini akan semakin konprehensif jika dilakukan bukan Cuma bidang kesehatan saja tetapi bidang-bidang lainnya misalnya bidang pendidikan, Bidang perlindungan Anak dan Perempuan.

Baca Tulisan Terkait

  1. Pentingnya Logical framework –Kerangka Kerja Logis – Dalam Penyelenggaraan Program
  2. Stakeholder, istilah apakah itu ?
  3. Review Program Surveilans Epidemiologi
  4. Inferensi dalam Epidemiologi Kesehatan
  5. Data Sasaran Program Kesehatan 2010
  6. Tiga Unsur Utama Penyebab Langsung Kematian Ibu
  7. Sistem informasi Kesehatan Dinas Kesehatan Polewali Mandar
  8. Memprediksi Kematian Ibu dan Bayi di Polewali Mandar
  9. Proyeksi dan Prediksi Kebijakan Kesehatan Polewali Mandar.
  10. Indeks Komposit MDGs (IKMDGs) Kesehatan Ibu adalah Prioritas
  11. Apakah Masalah Gizi Itu ?

Blogger @arali2008

Opini dari Fakta Empiris Seputar Masalah Epidemiologi Gizi dan Kesehatan
di Kabupaten Polewali Mandar Propinsi Sulawesi Barat Indonesia

Tentang Arsad Rahim Ali
Adalah pemilik dan penulis blog situs @arali2008. Seorang Nutritionist, Epidemiolog Kesehatan, Perencana Pembangunan Kesehatan (Daerah), Citizen Jurnalist Blog, Pemerhati -----OPINI DARI FAKTA EMPIRIS----seputar masalah epidemiologi gizi, kesehatan dan Pembangunan Kabupaten di wilayah kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat. Dapat memberikan gambaran hasil juga sebagai pedoman pelaksanaan Pembangunan Kesehatan (Daerah) di Kabupaten Polewali Mandar Propinsi Sulawesi Barat Negara Republik Indonesia. Tertulis dalam blog situs @arali2008 sejak 29 Februari 2008.

2 Responses to ASIA-HAM Bidang Kesehatan

  1. Super Girls says:

    your site is very interesting, i have read a few of the articles on your website now….. and i add this site to my bookmarks….

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: