Selamat Datang Para Haji Baru Polewali Mandar tahun 2010

Polewali Mandar Sulawesi Barat. “Para jamaah haji yang melakukan ibadah haji di Saudi Arabia, yang paling sulit adalah mereka yang lanjut usia, dan mereka yang tidak baik menjaga kondisi fisiknya, apa lagi mereka yang telah mempunyai factor resiko kesehatan sebelum berangkat, namun syukur Alhamdulliah jamaah haji Kabupaten Polewali Mandar tahun 2010 dapat menunaikan ibadah haji 100%”, demikian komentar teman sekantor saya (Bapak Drs. H. Hasir Amir, Apt. M.Kes), ketika penulis bertandang ke rumahnya, setelah kepulangannya dari menunaikan Ibadah Haji, Polewali kamis 2 Desember 2010.

Selama menunaikan Ibadah Haji di Saudi Arabia mereka —para jamaah haji—— di dampingi oleh Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) yang berasal dari petugas kesehatan (medis) Kabupaten Polewali Mandar, dengan data-data hasil pemeriksaan dan penilaian status kesehatan, mereka telah bekerja secara maksimal, menjaga jamaah haji agar dapat melakukan aktifitas haji dengan sebaik-baiknya, dengan meminimalkan faktor resiko penyakit yang diderita dan meminimalkan prognosis kemungkinan meninggal karena penyakit. Hasilnya, 100 % yang berangkat berhasil menunaikan ibadah haji, semoga diterima di sisi Allah Swt (Tuhan Yang Maha Esa).

Jumlah Haji (H) baru Kabupaten Polewali Mandar tahun 2010 sebesar 519 jamaah, sekarang mereka telah kembali dari menunaikan Ibadah Haji di Saudi Arabia. Mereka kembali dalam keadaan sehat wal-afiat. Padahal diantara mereka yang menunaikan ibadah haji, sangat beresiko gagal untuk menunaikan ibadah haji di Saudi Arabia. Karena berdasarkan pemeriksaan  kesehatan terakhir yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar, sebelum mereka berangkat,  ada sekitar 294 (56,4%) jamaah dari 521 yang mempunyai resiko penyakit bawaan haji. Resiko yang dimaksud disini adalah besarnya kemungkinan calon haji gagal dalam menunaikan ibadah haji. —Bisa jatuh sakit dan tidak mampu beraktifitas haji, bisa juga meninggal dunia karena semakin  parah factor resiko penyakit yang dideritanya——- Lebih mengkhawatirkan lagi dari 294 jamaah  yang beresiko ini ada 96 orang yang menderita penyakit ketuaan (32,7%). Padahal tahun 2009 lalu hanya 15  jamaah  yang dinyatakan sebagai faktor resiko senility. Artinya factor resiko ketuaan ini yang tidak dapat diperbaiki lagi (Unchangeable Risk Factors). Besaran  factor resiko lainnya  dan golongan umur jamaah haji Kabupaten Polewali Mandar tahun 2010 dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Golongan Umur Jamaah Haji Polewali Mandar Tahun 2010

Golongan UmurJamaah Haji Jenis Kelamin Jumlah Total
Laki-Laki Perempuan
> 60 tahun 53 38 91
< 60 tahun 96 332 430
TOTAL 149 370 519

Usia diatas 60 tahun sebanyak 91 jamaah ditambah dengan 5 jamaah usia sekitar 58-59 mereka didiagnosa menderita  Senility (penyakit yang menunjukkan ketuaan). Berikut 294  jamaah haji yang beresiko dari 521 Jamaah haji Kabupaten Polewali Mandar ketika hendak berangkat menunaikan Haji, kecuali 2 jamaah haji yang hamil dan  masih dalam masa nifas yang terpaksa gagal berangkat.

Daftar Faktor Resiko Penyakit Bawaan Jamaah Haji Kabupaten Polewali Mandar  sebelum Berangkat  Menunaikan Ibadah Haji di Arab Saudi Tahun 2010

No Faktor Resiko Jumlah Persen
1 Senility 96 32.65
2 Gastritis 57 19.39
3 Hypertensi 47 15.99
4 Obesity 23 7.82
5 Diabetes Militus 15 5.10
6 Reumathoid Artritis 10 3.40
7 Order Of Lipoprotein 8 2.72
8 Allergic Dermatitis 8 2.72
9 Hypotensi 5 1.70
10 Asma Bronchiale 4 1.36
11 Haemorrhoid 3 1.02
12 Malignant Neoplasm C. Uteri 3 1.02
13 Common Cold 2 0.68
14 Aneureksia 2 0.68
15 Iron Defisiency 2 0.68
16 Bakterial Pneumonia 1 0.34
17 Atitis Media Akut (OMA) 1 0.34
18 Caculus Ureter 1 0.34
19 Cephalgia 1 0.34
20 Myalgia 1 0.34
21 Neuralgia 1 0.34
22 Cahesia 1 0.34
23 Hamil 1 0.34
24 Masa Nifas 1 0.34
TOTAL DENGAN FAKTOR RESIKO 294 100 %
Keterangan : peserta calon jamaah haji yang hamil dan Masa Nifas gagal di berangkatkan. Jadi jumlah keseluruhan yang berangkat adalah 292 Jamaah

Sebenarnya Tujuan dari pemeriksaan kesehatan haji sebelum calon jamaah haji berangkat untuk menunaikan ibadah haji adalah

  1. Meningkatkan kondisi kesehatan haji sebelum diberangkatkan
  2. Mencegah terjadinya transmisi penyakit menular yang mungkin terbawah keluar atau masuk oleh jemaah haji
  3. Mengenal lebih dini factor resiko jemaah haji sehingga lebih mudah penanganannya selama ditanah cuci.

Dengan kepulangan mereka 100 %   dari mereka calon haji yang berangkat, menunjukkan bahwa  tujuan dari pemantauan kesehatan jamaah haji dan selanjutnya melakukan upaya peningkatan kesehatan, pencegahan pencegahan penyakit dan penanganan penderita yang sakit telah dilakukan dengan baik, oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar  dalam menyelenggarakan persiapkan calon haji untuk mendapatkan kesehatan yang sebaiknya-baiknya.

Upaya kesehatan haji yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan dan jaringannya di Kabupaten Polewali Mandar sebelum mereka berangkat meninggalkan kampung halamannya, dilakukan  dua kali pemeriksaan.  Pemeriksaaan pertama dilakukan di 9 Puskesmas, tidak semua Puskesmas di Kabupaten Polewali  melakukan  pemeriksaan kesehatan calon Haji.  Ke 9 Puskesmas  dari 20 puskesmas  yang ditunjuk oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar yaitu Puskesmas Binuang, Puskesmas Polewali, Puskesmas Massenga, Puskesmas Pekkabata, Puskesmas Wonomulyo, Puskesmas Pelitakan, Puskesmas Campalagian, Puskesmas Tinambung, dan Puskesmas Limboro.

Puskesmas Wonomulyo, Puskesmas Pekkabata dan Puskesmas Campalagian merupakan puskesmas dengan pemeriksaaan jamaah yang terbanyak, karena hal ini berhubungan dengan  asal muasal Calon Haji, seperti yang dapat ditunjukkan pada gambar berikut.

Daftar Asal Jamaah Haji Per Kecamatan di Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2010

No Asal Jamaah Haji Per Kecamatan Jumlah
1 Kecamatan Polewali 174
2 Kecamatan Wonomulyo 112
3 Kecamatan Binuang 58
4 Kecamatan Campalagian 45
5 Kecamatan Mapilli 30
6 Kecamatan Matakli 26
7 Kecamatan Tapango 21
8 Kecamatan Tinambung 15
9 Kecamatan Balanipa 14
10 Kecamatan Luyo 10
11 Kecamatan Limboro 8
12 Kecamatan Anreapi 2
13 Kecamatan Tubbi Taramanu 2
14 Kecamatan Matanga 1
15 Kecamatan Allu 1
16 JUMLAH 519

Pada pemeriksaaan pertama mereka, setelah mendapatkan gambaran status kesehatannya, mereka kemudian mendapat pembinaan-pembinaan kesehatan kurang lebih satu bulan, agar sebelum berangkat mereka calon haji mempunyai status kesehatan yang benar-benar baik atau paling tidak, calon jamaah haji  yang mempunyai resiko penyakit dapat  melakukan upaya-upaya antisipasi bila resiko penyakit tersebut  berkembang menjadi suatu penyakit yang dapat mengganggu aktifitas berhaji.

Seminggu sebelum berangkat  menunaikan Ibadah Haji di Saudi Arabia, mereka kembali melakukan pemeriksaan kesehatan pada tingkat Kabupaten. Pada pemeriksaan kesehatan di Tingkat Kabupaten Polewali Mandar, dimana ditahun-tahun sebelumnya di lakukan di Klinik DInas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar pada tahun 2010 pemeriksaan kesehatan haji dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Polewali Mandar, dimana Dinas Kesehatan hanya berfungsi sebagai fasilitasi.

Hasil akhir dari pemeriksaan kesehatan akan didapat kesimpulan atau rekomendasi kesehatan dengan  dengan 4 kategori penilaian kesehatan yaitu

  1. Kategori  mandiri,  pada kategori ini jumlah jemaah calon haji yang mandiri sebanyak 475 jamaah, artinya  dilihat dari sudut penilaian kesehatan mereka mempunyai kemandirian dalam melaksananakan aktifitas  sehari-hari  termasuk aktifitas beribadah, selama menunaikan ibadah haji.
  2. Kategori Observasi, ada 44 calon jamaah haji yang harus mendapat pengamatan khusus, karena ditemukan adanya factor resiko yang dapat menggagalkan ibadah hajinya.
  3. Kategori Pengawasan, hanya ada 2 jamaah. Penngawasan dilakukan  karena dicurigai kedua jamaah ini mempunyai penyakit menular. Namun demikian kedua jamaah ini tidak perlu dikhawatirkan karena telah mendapat pecegahan dan pelayanan kesehatan dalam pengertian penyakit infeksi mempunyai kemungkinan besar tidak  menular lagi.
  4. Kategori yang lainnya adalah  TUNDA. Pada kategori ini tidak ditemukan jamaah yang harus ditunda keberangkatannya. Tunda dalam pengertian, ketika jamaah tersebut hendak berangkat, tiba-tiba yang bersangkutan menderita sakit, sehingga perlu penundaan keberangkatan. Namun demikian sebelum berangkat ditemukan dua jamaah yang batal berangkat karena ditemukan hamil dan masih dalam masa nifas.

Selama menunaikan Ibadah Haji di Arab Saudi, mereka —para jamaah haji—— di damping oleh Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) yang berasal dari petugas kesehatan (medis) Kabupaten Polewali Mandar. Dengan data-data hasil pemeriksaan dan penilaian status kesehatan, mereka telah bekerja secara maksimal, menjaga jamaah haji agar dapat melakukan aktifitas haji dengan sebaik-baiknya dengan meminimalkan factor resiko penyakit yang diderita dan meminimalkan prognosis kemungkinan meninggal karena penyakit. Hasilnya 100 % yang berangkat berhasil menunaikan ibadah haji, semoga diterima di sisi Allah Swt (Tuhan Yang Maha Esa).

Kini mereka telah kembali, sebanyak 519 jamaah yang berangkat, kembali sebanyak 519 jamaah dengan predikat baru sebagai Seseorang yang telah Haji yang biasa di singkat dengan huruf “H” di bagian depan namanya, sebut saja teman saya yang dulunya sebelum haji bernama Drs. Hasir Amir Apt, M.Kes sekarang dengan hajinya yang bersangkutan bernama Drs. Haji Hasir Amir Apt, M.Kes

Selamat! Selamat datang semoga dengan predikat Haji, upaya-upaya pencegahan dan peningkatan kesehatan bagi para peserta haji lainnya, di kampung halaman, terus di pertahankan dalam melakukan aktifitas hidup sehari-harinya.

Baca Juga tulisan terkait

  1. Gambaran Kesehatan Calon Haji Polewali Mandar Tahun 2009.
  2. Pemeriksaan Kesehatan Calon Haji Langgar Aturan Menkes.
  3. Status Pelayanan RSUD Polewali Mandar.
  4. Mitos dan Kesehatan Masyarakat di Polewali Mandar
  5. Kemiskinan dan Perasaan Kemanusiaan
  6. Penyebab Penyakit Jiwa di Polewali Mandar
  7. Penyakit Mata di Polewali Mandar
  8. Bed Occupancy Rate (BOR) dan Pengembangan Rumah Sakit Di Propinsi Sulawesi Barat.
  9. Pelayanan Prima Mengutamakan Kebutuhan Klien

Blogger @arali2008

Opini dari Fakta Empiris Seputar Masalah Epidemiologi Gizi dan Kesehatan
di Kabupaten Polewali Mandar Propinsi Sulawesi Barat Indonesia

Tentang Arsad Rahim Ali
Adalah pemilik dan penulis blog situs @arali2008. Seorang Nutritionist, Epidemiolog Kesehatan, Perencana Pembangunan Kesehatan (Daerah), Citizen Jurnalist Blog, Pemerhati -----OPINI DARI FAKTA EMPIRIS----seputar masalah epidemiologi gizi, kesehatan dan Pembangunan Kabupaten di wilayah kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat. Dapat memberikan gambaran hasil juga sebagai pedoman pelaksanaan Pembangunan Kesehatan (Daerah) di Kabupaten Polewali Mandar Propinsi Sulawesi Barat Negara Republik Indonesia. Tertulis dalam blog situs @arali2008 sejak 29 Februari 2008.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: