Profil Rumah Sakit Umum Daerah Polewali Mandar tahun 2009
Juni 13, 2010 10 Komentar
Polewali Mandar Sulawesi Barat.– Rumah Sakit ini adalah Rumah Sakit Rujukan di Propinsi Sulawesi Barat. Namanya Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Polewali, didirikan pada Tahun 1975, beralamat di Jalan H.Andi Depu nomor 02 Polewali —— Tempat ini sekarang menjadi Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar ————Dan pada Tanggal 25 Mei 1978 Rumah Sakit ini disahkan dengan Surat Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Polewali Mamasa Nomor. 32 / BKDH / V / 1978, dengan Kapasitas tempat tidur pada saat itu 25 buah.
Pada Tahun 1987 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Polewali pindah Bangunan Baru yang beralamat Jalan Dr.Ratulangi nomor 50 Pekkabata Kelurahan Darma Kecamatan Polewali yang dibangun secara bertahap sehingga Kapasitas tempat tidur menjadi 75 buah, dan selanjutnya ditahun 2009 jumlah tempat tidur telah berjumlah 149, termasuk pengembangan sarana dan prasarananya, seperti yang terlihat pada gambar disamping adalah gedung baru Unit Pelayanan gawat darurat.
Dalam Perkembangan selanjutnya, Melalui Ssurat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 101 / SK.MENKES /1995. Kelas Rumah Sakit Umum Daerah Polewali ditingkatkan dari Rumah Sakit Umum Type C dan Personalia yang mengisi jabatan struktur belum dikukuhkan, karena masih sebagai Unit Pelaksana Tehnis (UPT) Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar (waktu itu Polewali Mamasa).
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Polewali kemudian berganti status yang dulunya adalah Unit Pelayanan Technis ( UPT ) Dinas Kesehatan, menjadi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Polewali milik Pemerintah Daerah yang secara struktur organisasi dibawahi langsung oleh Bupati dalam hal ini Sekretaris Daerah ( SEKDA ) sebagai penjabaran dari Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Nomor 01/SK/2002, dengan kedudukan sebagai Kantor RSUD Polewali Kabupeten Polewali Mandar. Diawal tahun 2009 Kantor RSUD Polewali ini dikembangkan lagi menjadi Badan RSUD Polewali sebagai tuntutan untuk dikembangkan menjadi Rumah Sakit dengan Type B.
Fungsi, Visi Misi dan Falsafah Badan RSUD Polewali
Adapun Fungsi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Polewali Mandar adalah Menyelenggarakan Pelayanan Medis dan Non Medis, Asuhan Keperawatan, Rujukan, Pendidikan Dan Pelatihan, Penelitian Dan Pengembangan, serta menyelenggarakan Administrasi Umum Dan Keuangan.
Dalam melaksanakan fungsinya Rumah Sakit Umum Daerah Polewali Mandar ini mempunyai Visi Menjadi Rumah Sakit Umum Daerah Polewali sebagai Rumah Sakit Pusat Rujukan Terbaik dan kebanggaan masyarakat Sulawesi Barat.—- Perlu diketahui bahwa satu-satunya Rumah Sakit di Propinsi Sulawesi Barat yang bertype C + ( Baca : Ce Plus) hanya Rumah Sakit Umum Daerah Polewali Mandar, yang lainnya hanya bertype D.———-Dan menjadi pesaing utama Rumah Sakit Umum Regional yang sementara di bangun dan di kembangkan di Mamuju Ibu Kota Propinsi Sulawesi Barat.
Sementara itu, untuk mencapai visinya, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Polewali ini mempunyai Misi sebagai berikut :
- Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang prima.
- Memberikan pelayanan kesehatan yang terjangkau bagi semua golongan masyarakat.
- Pemenuhan standar sarana prasarana dan peralatan Rumah Sakit Rujukan
- Pemenuhan standar Sumber Daya Manusia Rumah Sakit.
- Meningkatkan Profesionalisma Sumber Daya Manusia Kesehatan
- Meningkatkan Kesejahteraan Karyawan RSUD Polewali.
Untuk melaksanakan visi dan misi ini Falsafahnya adalah Bekerja Keras , Jujur dan Profesionalisme. Walaupun kadang rumah sakit ini selalu di demo karena beberapa kasus pada pasien yang dilayani, tapi falsafah ini selalu atau melekat pada semua petugas kesehatan dan karyawannya.
Tujuan dalam setiap Pelayanan
Dari Fungsi, Visi-Misi dan Falsafah yang dikembangkan tersebut setiap karyawan dan petugasnya selalu memberikan pelayanan dengan Motto : SIAMASEI ( Siap, Aktif, Melayani, Arif, Sejuk Dan Ikhlas ) dan Tujuan sebagai berikut :
- Terpenuhinya Kepuasan Pasien dalam mendapatkan pelayanan kesehatan (Pelayanan Prima)
- Tercapainya Akreditas 5 (lima), akreditasi 12 (dua belas), akreditasi 14 (empat belas) Pelayanan RSUD Polewali guna mendapat status Rumah Sakit Dengan Type B.
- Tercapainya Kesejahteraan Karyawan RSUD Polewali.
Status Pelayanan Kesehatan
Status pelayanan kesehatan yang dilihat disini adalah indikator pelayanan Rumah Sakit yaitu dengan melihat pemanfaatan tempat tidur, interval penggunaan tempat tidur, rata-rata lama perawatan dan angka kematian pada pasien yang dirawat, serta pola 10 penyakit rawat jalan dan inap, selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Indikator Pelayanan Rumah Sakit Umum Polewali Mandar Tahun 2009 | |
Nama Rumah Sakit Umum Polewali Mandar | |
Rumah Sakit dengan Type C | |
Status telah diakreditasi dan memenuhi syarat untuk dikembangkan menjadi Type B | |
Jenis Pelayanan Umum dengan 10 tenaga spesialis | |
Jumlah Tempat Tidur yang ada sekarang | 149 |
Jumlah pasien | |
1. Jumlah pasien yang dirawat dan kemudian Keluar (Hidup+Mati) : | 10,267 |
2. Pasien yang meninggal (Mati) yang terbagi dalam : | |
2.1. pasien mati < 48 Jam : | 354 |
2.2. pasien mati > 48 Jam : | 145 |
2.3. Mati seluruhnya : | 499 |
Jumkah Hari Perawatan : | 46,942 |
Persen penggunaan Tempat Tidur (BOR) standar 60-85% | 86.3 |
Rata-rata lama perawatan pasien (LOS) standar rata-rata 6-9 perawatan | 5 |
Interval penggunaan tempat Tidur standar 1-3 hari | 1 |
Angka Kematian Umum (CDR) standar < 45 per 1000 pasien | 49 |
Angka Kematian > 48 jam dirawat (NDR) standar < 25 per 1000 pasien | 14 |
Kematian di Rumah Sakit Umum Daerah Polewali Mandar masih terlalu tinggi terutama angka kematian umumnya diatas 45 per 1000 pasien yang ditangani atau kalau diasumsikan per harinya sekitar 1-2 kematian terjadi tiap harinya artinya pasien-pasien yang berkunjung ke RSUD Polewali dikategorikan gawat darurat dan atau terlambat dirujuk mempunyai besar kemungkinan meninggal dunia sebelum dilayani secara maksimal. Sementara itu bila pasien tidak meninggal dunia terlalu cepat dipulangkan karena kurangnya tempat tidur ——— pemanfaatan tempat tidur masih terlalu sering dan lama perawatan yang masih kurang————– RSUD Polewali masih harus terus ——– seharusnya segera——– dibenahi untuk dapat mencapai indikator-indikator pelayanan prima suatu Rumah Sakit.
Gambaran 10 Pola Penyakit Rawat Jalan dan Inap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Polewali masih banyak ditemukan penyakit infeksi dan gangguan pencernaan. Misalnya saja untuk 10 Pola penyakit rawat jalan, diare (859 kasus) selalu menempati urutan pertama ——— diare ini selalau menenpati Urutan Pertama dari tahun ketahun tampa intervensi dari Dinas Kesehatan Polewali Mandar ———— menyusul penyakit gastritis (554 Kasus), inpartus kala 1 (481 kasus), typoid (404 Kasus), berikutnya penyakit kulit, KP, Inpartus kala 2, cidera dan malaria. Sementara itu, untuk 10 penyakit rawat Inap yang menduduki urutan pertama adalah gastritis (973 kasus) kemudian menyusul KP (874 kasus), NKTT (751 kasus), Faringitis (613 kasus), OMSK (487 kasus), DM (471 kasus), dan berikutnya Ganggren dan periodenitis masing-masing 415 kasus dan 196 kasus.
Secara keseluruhan Gambaran Profil Pelayanan Kesehatan di RSUD Polewali tahun 2009 bisa di Download di Halaman Download situs ini. Anda juga bisa membaca Status Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Polewali Mandar tahun 2005-2008, berisikan penjelasan penilain tingkat keberhasilan atau gambaran tentang status pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah Polewali Mandar yang dapat dilihat dari indiktor tingkat pemanfaatan sarana pelayanan, Mutu Pelayanan dan efisiensi Pelayanan, penjelasan rumus dan kegunaanya lebih komplit tidak seperti yang disajikan pada tabel diatas.—— sebaiknya Anda membacanya untuk memperjelas gambaran pelayanan kesehatan yang diberikan RSUD Polewali pada tabel diatas—————– Atau anda juga bisa membaca ringkasan hasil kajian rencana pengembangan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Polewali ditahun 2007.
————————————————————————
@Arali2008 Opini dari Fakta Empiris Seputar Masalah Epidemiologi Gizi dan Kesehatan DI Polewali Mandar Propinsi Sulawesi Barat
RSUD Polewali sdh menggunakan SIMRS (Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit), blom?
Kalau boleh tahu, tahun 2013 sekarang sudah tipe apa ya?
Lapeo, Hari Kamis (Malam Jumat) tengah malam (16 May 2013) ibu saya mendadak tidak enak badan. Adik saya Amri, panik, segera membawa ibu ke RS Polewali.
Keesokan paginya (Jumat, 17 May), saya tlp ke Polewali menanyakan kondisi ibu & menanyakan hasil pemeriksaan dokter. Jawaban dr keluarga “ibu lg tidur & blm diperiksa/test/check-up” hanya diinfus.
Hari Jumat sore, saya tlp lagi ke Polewali, menanyakan hal yg sama. Jawaban dari keluarga sama pula “ibu masih tidur & belum diperiksa apa-apa oleh dokter/perawat kecuali periksa detak jantung/nadi & tekanan darah”.
Jumat malam, saya tlp lagi dgn pertanyaan yg sama & mendapat jawaban yg sama pula dari keluarga “ibu masih tidur dst”.
Hari Sabtu, 18 May 2013, kondisi ibu saya masih sama “tidur dari pagi sampai sore sampai malamnya”.
Dokter di RS Polewali belum mengambil test darah, USG (berdasarkan dari perkiraan dokter di RS Polewali yg menangani bhw ibu saya sakit/gangguan lambung) dsb. Sementara ibu saya tertidur terus sepanjang hari. Saya curiga ibu diberi obat tidur dosis tinggi supaya diam (tdk mengeluh kesakitan). Naujubillah!
Hari Minggu, 19 May 2013, saya mulai kuatir krn ibu saya masih tidur sepanjang hari & meminta adik saya untuk membawa ibu ke RS Grestelina, Makassar. Keinginan untuk mengeluarkan ibu saya dari RS Polewali sejak hari Sabtu, tapi keluarga saya ditakut-takuti oleh pihak RS akan kondisi ibu dikuatirkan makin parah/memburuk di jalan.
Dgn bodohnya, keluargaku percaya aja omongan pihak RS Polewali.
Saya pakai bahasa bodoh karena keluarga udah tahu bahwa pihak RS Polewali blm melakukan test kesehatan apa-apa, kenapa mau percaya dgn omongan mereka????
Seorang pasien yang sudah dirawat inap selama tiga hari tapi belum diperiksa (test darah etc) keterlaluan!!!!! Dinas Kesehatan selayaknya mempekerjakan paramedics yg qualified untuk RS.
Ibu saya sekarang dirawat di RS Grestelina, dan bisa diajak bicara. Tidak tertidur terus seperti kondisi saat dirawat di RS Polewali. RS sebaiknya tempat perawatan bukan tempat pembantaian. Maaf, bahasa saya agak kasar.
Sekarang, saya malah kepikiran dgn pasien yg tidak mampu & tidak punya pilihan untuk pindah ke RS yg lbh baik. Dan pasien-pasien yang ber obat gratis. Seperti apa perlakuan/perawatn yg mereka dapatkan?? Wallahu a’lam!
menurut saya, demi terealisasinya Rumah sakit daerah Polewali Mandar sebagai tempat rujukan di SULBAR yang dimana hal ini juga menjadi Visi dari Rumah sakit Polewali mandar sebaiknya bukan hanya penampilan fisik dari Rumah sakitnya yang menonjol tetapi juga yang terpenting adalah Sumber Daya Manusianya yang perlu di kembangkan karna Sumber daya Manusia juga merupakan salah satu faktor Pendukung dalam keberhasilan suatu pelayanan.
Terrima Kasih
assalamu alaikum,
mengomentari masalah yang ada di rumah sakit memang sangat bagus buat perkembangan RSUD Polewali mandar, dan juga saran kalian sangat tepat.
namun ada baiknya kalau kita juga dapat ikut melakukan realisasi seperti sosialisasi kepada masyarakat yang merupakan tindakan prefentiv. meskipun kita bukan sebagai bagian dari anggota instansi kesehatan yang ada di Polewali Mandar. thank’s………
I couldn’t have asked for a much better blog. You are ever present to offer excellent information, going right to the point for straightforward understanding of your site visitors. You’re undoubtedly a terrific pro in this arena. Thanks a lot for being there human beings like me.
Kematian di Rumah Sakit Umum Daerah Polewali Mandar masih terlalu tinggi, terutama angka kematian umumnya, di karenakan kondisi gawat darurat atau adanya keterlambatan rujukan, yang mempunyai kemungkinan besar meninggal dunia sebelum dilayani secara maksimal. Ini merupakan representatif bahwa pelayanan kesehatan di RSUD Polewali Mandar belum sesuai standart / indukator pelayanan kesehatan prima jadi sebgai masyarakat awam mungkin perlu diadakan reformasi disegala bidang dalam instansi RSUD POLMAN yang ….setidaknya adanya langkah awal seperti mengadakan sosialisasi kepada konsumen Rumah sakit, dalam hal ini masyrakat polman agar supaya tidak adanya keterlambatan rujukan kepadd RS. sehingga bisa meminimalisir angka kematian.
klo bisa tampilkan profil yang 2010(up date) pak karena dngr2 RSUD POLMAN sudah bralih ke tipe B pak….!!! tanks
Kalau dibaca profil RSUD Polman, salah satu indikator pelayanan rawat inap yakni pemanfaatan TT (BOR) sudah melebihi Nilai ideal menurut Dirjen Yanmed, karna itu sekedar masukan perlu dipikirkan untuk rencana pengembangan rawat inap rumah sakit. selanjutnya sekedar informasi bahwa kalau RS Polman Type C Plus, ada rumah sakit kabupaten di Sulbar Type C, jadi tidak semua type D. Thanks.
waduh,, kalo masalah ini saya tidak begitu paham Mas arali,, 😀
tp ulasannya cukup bermanfaat bgt bagi saya, bwt nambah2 wawasan ana SMA..
Pernyataan Bapak
“Kematian di Rumah Sakit Umum Daerah Polewali Mandar masih terlalu tinggi terutama angka kematian umumnya diatas 45 per 1000 pasien yang ditangani atau kalau diasumsikan per harinya sekitar 1-2 kematian terjadi tiap harinya artinya pasien-pasien yang berkunjung ke RSUD Polewali dikategorikan gawat darurat dan atau terlambat dirujuk mempunyai besar kemungkinan meninggal dunia sebelum dilayani secara maksimal. Sementara itu bila pasien tidak meninggal dunia terlalu cepat dipulangkan karena kurangnya tempat tidur ——— pemanfaatan tempat tidur masih terlalu sering dan lama perawatan yang masih kurang————– RSUD Polewali masih harus terus ——– seharusnya segera——– dibenahi untuk dapat mencapai indikator-indikator pelayanan suatu Rumah Sakit.”
Sangat bagus untuk para peneliti untuk dijadikan masalah.
selamat.