Pentingnya Logical framework –Kerangka Kerja Logis – Dalam Penyelenggaraan Program

Polewali Mandar Sulawesi Barat.@arali2008—Logical Framework dan selanjutnya disingkat logframe adalah Istilah yang sulit sekali difahami oleh kebanyakan orang, apalagi mereka yang tingkat pengetahuannya biasa-biasa saja. Saya sendiri awalnya juga kurang memahami dengan jelas, tetapi dengan keseringan terlibat dalam pelaksanaan beberapa program —— khususnya program pembangunan kesehatan ——– terutama yang berhubungan dengan tahapan perencanaan, yang dimulai dari pengumpulan data, analisis data, identifikasi masalah, menentukan masalah sampai kemudian menetapkan masalah sebagai tujuan.  

Perencanaan tampa Logframe adalah Fatal !

Sering terjadi, Para pembuat program biasanya langsung masuk kedalam tahap manajemen berikutnya yaitu pengorganisasian, pelaksanaan dan kemudian tahapan-tahapan selanjutnya. Ini adalah tindakan yang fatal. Saya baru mengerti, rupanya sebelum masuk pada tahap pengorganisasian, tahap terakhir dari penyusunan perencanaan adalah membuat logframenya, yang kalau di Indonesiakan disebut sebagai kerangka logis. Dikatakan demikian (kerangka logis), karena semua tahap perencanaan ini  dibuat secara logis, mempunyai kerangka, dari satu tahap ketahap yang lain, dan yang sangat menarik dari logframe ini adalah  dengan menggunakan indikator yang jelas, terukur dan spesifik. Intinya Logframe adalah suatu pendekatan perencanaan program yang disusun secara logis dengan menggunakan indikator yang jelas.

Logframe atau biasa juga diistilahkan dengan logical framework atau di Indonesiakan kerangka kerja logis, dikatakan demikian, karena kerangka ini yang akan dipakai dalam pengorganisasian program bahkan tahap-tahap berikutnya dalam manajemen program yaitu pelaksanaan, monitoring dan evaluasi program.

Dikatakan dipakai untuk pengorganisasian karena orang-orang yang terlibat dalam program dengan kerangka ini akan selalu : berpikir terorganisir, dapat menghubungkan kegiatan-investasi-hasil, dapat digunakan untuk menetapkan indikator kinerja dan pengalokasikan tanggung jawab, dapat digunakan  sebagai sarana  untuk berkomunikasi dengan tepat dan jelas, dapat juga digunakan untuk menyesuaikan dengan keadaan yang tiba-tiba berubah dan dengan kerangka logis ini pemegang program dapat memperhitungkan resiko——kemungkinan kesalahan dari perencanaan yang telah dibuat dengan baik dan benar———- Jadi sangatlah sempurna digunakan sebagai metode dalam menyelenggarakan suatu program.

Dokumen perencanaan  lengkap dengan logframenya, selanjutnya dapat digunakan sebagai  Metode dalam menyelenggarakan program karena didalamnya terdapat pembahasan-pembahasan berupa :

  • Analisa dan Pokok masalah, dengan hasil akhir diurut berdasarkan skala prioritas.
  • Formulasi Tujuan (terukur, jelas dan spesifik)
  • Analisa Strategi (cara-cara praktis yang dapat digunakan untuk mencapai goal)
  • Analisa Stakeholder (orang-orang yang berkepentingan: penentu kebjakan, pelaksana dan penerima dampak)
  • Analisa Risk dan Asumsi (memperhitungkan kegagalan dan keberhasilan)
  • Matrix Logframe ( Tabel Kerangka Kerja Logis)

Menunjukkan kemampuan tehnis Manajer Program

Kerangka logis juga sangatlah menarik, karena dapat digunakan sebagai petunjuk tehnis dalam pengelolaan program,  atau tepatnya kemampuan tehnis, bahwa yang bersangkutan mempunyai kemampuan tehnis  dalam menyelenggarakan suatu program. Logical Framework sebagai kemampuan tehnis program karena  dapat digunakan  sebagai alat untuk Perencanaan, Penilaian, Monitoring dan Evaluasi dari kegiatan-kegiatan dalam program yang telah dibuat. Kerangka logika  sebagai tehnis dalam  mengkombinasikan Logika Vertikal maupun Logika Horisontal. Tujuan yang ditetapkan  dapat diukur dengan indikator melalui informasi yang dikumpulkan dan disajikan dalam alat verifikasi khusus.

Dalam pelaksanaannnya Logframe  disusun dalam bentuk Matrix  atau biasa disebut dengan logframe matrix yang terdiri atau mempunyai 4 elemen dasar  yaitu

  1. Hubungan antara Goals, Objectives, Outputs dan Activities
  2. Logika Vertikal dan Logika Horisontal
  3. Indikator
  4. Asumsi dan resiko yang perlu diindetifikasi pada tahap penyusunan program

Goals mudah dicapai.

Goals  dalam kerangka logis (logframe) adalah tingkatan dengan tujuan tertinggi, merupakan hasil akhir tetapi diluar control program. Objectives atau sasaran program  merupakan Rincian/Bagian dari Goal, Bagaimana kita mencapai Goal?, namun objectives  atau sasaran ini selalunya diluar kontrol program. Goal dan Objectives diluar kontrol program karena kegiatan-kegiatan tidak langsung mempengaruhinya tetapi dapat dicapai dengan gabungan beberapa dari program yang yang satu dengan program yang lainnya.  Sedangkan Outputs itu sendiri adalah Hasil spesifik apa yang harus diperoleh sesudah program berakhir ?  dan Aktivities adalah Kegiatan-kegiatan apa yang harus disusun untuk memperoleh outputs ?

Dalam matriks logframe ——-contoh matrixnya Anda bisa download disini Matrix Logframe –Kerangka Kerja Logis ——— kita juga dapatkan istilah Objectively Verifiable Indicators atau disingkat OVI yaitu  atau dalam bahasa Indonesia disebut indicator verifikasi sasaran tujuan, mengarahkan kita untuk bagaimana kita tahu bahwa program itu berhasil, membantu kita untuk klarifikasi, membantu kegiatan monitoring dan evaluasi  dan penggunaannya   atau indikatornya dibuat dengan pendekatann SMART (specific, Measurable, Attainable, Realibility and Timely)

Kolom lainnya dalam matrik kerangka logis adalah Means of Verification atau disingkat (MOV)  atau dalam bahasa Indonesia disebut dengana cara verifikasi yaitu  Data-data yang bisa menunjang, sejauh mana data yang dikumpulkan tersebut bermanfaat. Contoh Hasil penelitian,  Data SDKI, Sensus dan lain-lain. Dan terakhir adalah kolom Risk and Assumptions (resiko dan asumsi). Ditulis berbagai kemungkinan yang terjadi yang dapat mempengaruhi berhasil atau gagalnya suatu proyek atau program. Dinyatakan dalam kalimat positif.

Disimpulkan

Kesimpulannya logical framework atau kerangka kerja logis dalam penyelenggaraan program pembangunan, semisal pembangunan kesehatan  yang dibuat, menunjukkan bahwa seseorang (penyelenggara program) mempunyai metode yang jelas dalam mengelola program, yang bersangkutan juga mempunyai kemampuan tehnis dalam pengertian kemampuan tehnis manajemen program, bukan saja mengetahui teori manajemen tetapi dapat mengaplikasikannya secara tehnis. Disamping itu juga yang bersangkutan mempunyai konsep yang jelas dalam melaksanakan tahap-tahap pencapaian tujuan dari kegiatan program yang akan dilaksanakan. Kegagalan yang sering ditemukan dalam penyelanggaraan program adalah  seseorang  atau penanggung jawab program —– Penanggung Jawab Operasional  Kegiatan (PJOK)——– tidak memahami dengan baik dan benar bahkan tidak turut terlibat dalam penyusunannya tentang kerangka kerja logis — logical Framework.  Begitulah pentingnya Logical Framework —-kerangka kerja logis—- dalam  penyelenggaraan program pembangunan. Semoga bermanfaat.

Catatan : Tulisan ini, Anda juga bisa dapatkan dalam bentuk Powerpoint View My Presentation on Slideshare

—————————————————————————————————————————————–

Sumber : Hasil Diskusi Perencanaan program Kesehatan Ibu dan anak Program Kerja Sama Pemda Polewali Mandar Unicef ditahun 2004 dan kemudian diperbaharui ditahun 2010.

——————————————————————————————————————————————

Baca juga tulisan lainnya

  1. Stakeholder, istilah apakah itu ?
  2. Rencana Strategis Kesehatan 2010-2014
  3. Sistem informasi Kesehatan Dinas Kesehatan Polewali Mandar
  4. Konsistensi dalam Kerangka Penelitian Desain Epidemiologi
  5. Sistem Pelayanan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)
  6. Strategi Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
  7. Musrenbang antara Kebutuhan, Keinginan dan Proses Perencanaan Program SKPD
  8. Bedah Konsep Strategi RPJPM 2007-2012 Propinsi Sulawesi Barat
  9. Pedoman Pengelolaan Program Gizi Puskesmas
  10. Memprediksi Kematian Ibu dan Bayi di Polewali Mandar
  11. Proyeksi dan Prediksi Kebijakan Kesehatan Polewali Mandar.
  12. Faktor Resiko dan Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
  13. Pejabat Struktural Pemerintah Setingkat Kabupaten
  14. Indeks Komposit MDGs (IKMDGs) Kesehatan Ibu adalah Prioritas

————————————————————————————————————————————————–

Blogger @arali2008

Opini dari Fakta Empiris Seputar Masalah Epidemiologi Gizi dan Kesehatan
di Kabupaten Polewali Mandar Propinsi Sulawesi Barat Indonesia

Tentang Arsad Rahim Ali
Adalah pemilik dan penulis blog situs @arali2008. Seorang Nutritionist, Epidemiolog Kesehatan, Perencana Pembangunan Kesehatan (Daerah), Citizen Jurnalist Blog, Pemerhati -----OPINI DARI FAKTA EMPIRIS----seputar masalah epidemiologi gizi, kesehatan dan Pembangunan Kabupaten di wilayah kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat. Dapat memberikan gambaran hasil juga sebagai pedoman pelaksanaan Pembangunan Kesehatan (Daerah) di Kabupaten Polewali Mandar Propinsi Sulawesi Barat Negara Republik Indonesia. Tertulis dalam blog situs @arali2008 sejak 29 Februari 2008.

6 Responses to Pentingnya Logical framework –Kerangka Kerja Logis – Dalam Penyelenggaraan Program

  1. Kassie says:

    Saya sangat terkesan dengan keterampilan menulis Anda dan juga dengan tata letak di blog Anda. Apakah ini sebuah tema dibayar atau apakah Anda memodifikasi sendiri? kualitas menulis yang bagus, sangat jarang untuk melihat blog yang bagus seperti ini

  2. Joehaedi says:

    terimakasih, what a good information, ijin share pak

  3. Aisha says:

    Nice postingan…menambah wawasan banget,,makasih pak Arsad

  4. rifaim74 says:

    Pak Arsad,
    Bisa berikan satu contoh project yang menggunakan Logframe ini. Kalau bisa dijelaskan mulai dari awal yaitu Problem Statementnya sampai jadi sebuah project dan teraplikasi.
    Terima kasih.

    arali2008 menjawab
    salah satu contohnya Bisa dibaca tulisan ini : ASIA-HAM Bidang Kesehatan

  5. Otjo N. Wiroreno says:

    Apakah bisa saya simpulkan bahwa Anda berpendapat sebaiknya LOGFRAME “dimengerti” oleh Dinas? Terima kasih.

    arali2008 menjawab
    Memang harus demikian, bukan Cuma Dinas tapi pejabat strukturalnya, tetapi kebanyakan pejabat struktural tidak mempunyai kemampuan untuk hal ini. Jadi tidak mengherankan bekerja tampa tujuan yang jelas untuk dicapai…

  6. ocekojiro says:

    Nice post…
    Sekali2 ditulis jg program kesehatan diri/kel yg dilihat dari sudut pandang pasien sendiri, seperti saya… he he

    arali2008 menjawab
    ide yang bagus, akan ku coba buat rancangan kwisionernya…

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: