Proyeksi dan Prediksi Kebijakan Kesehatan Polewali Mandar.

Polewali Mandar Sulawesi Barat.– Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional. Untuk itu dalam pengorganisasiannya disamping secara internal sektor kesehatan, juga harus memperhatikan upaya pembangunan yang dilaksanakan oleh sektor lain. Pada hakekatnya keseluruhan upaya pembangunan yang ada ditujukan kepada upaya untuk mensejahterakan rakyat. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat merupakan salah satu upaya dimaksud, yang tentunya memerlukan pengorganisasian yang lebih terarah, efisien dan efektif serta mendapat dukungan lintas sektor. Pemerintah kabupaten Polewali Mandar menurut Pemerintah Pusat, telah berhasil dalam  pengelolaan pembangunan Kesehatan. Semua di mulai dari Kebijakan, yaitu kebijakan pengorganisasian dalam mencapai indiktor akhir dari pembangunan kesehatan. Tetapi apakah kebijakan pengorganisasian telah terarah, efektif dan efisien, berikut  penulis Mencoba Memproyeksi, Memprediksi dan Memperkirakan Kebijakan Pembangunan Bidang Kesehatan di Kabupaten Polewali Mandar. Apakah sudah sesuai atau masih perlu perbaikan?.

Memproyeksi kebijakan

Proyeksi Kebijakan merupakan upaya untuk menyoroti suatu kebijakan  yang telah dibuat oleh suatu organisasi dalam hal ini Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar terhadap pencapaian-pencapaian tujuan akhir pembangunan kesehatan yaitu peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang optimal —setinggi-tingginya—– sebagai bagian dari kesejahteraan masyarakat.

Kebijakan itu sendiri selalu dibuat berdasarkan tiga pertimbangan yaitu kebijakan yang dibuat selalu berdasarkan peraturan perundang-undangan.  Gambaran kebijakan yang dibuat selalu berdasarkan  masalah yang selalu  muncul dan kebijakan dibuat dengan tujuan untuk mengatasi masalah yang selalu muncul, tentunya dibuat berdasarkan pertimbangan-pertimbangan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Beberapa kebijakan bidang kesehatan yang telah dibuat oleh Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar diantaranya  ada 5 Kebijakan yaitu

  1. Dalam rangka  meningkatkan  status kesehatan masyarakat pemerintah kabupaten Polewali Mandar memberikan jaminan  pelayanan dasar  (gratis) kepada masyarakat melalui program Jaminan Kesehatan Daerah (JAMKESDA) selain dari Pelayanan Kesehatan Keluarga Miskin program Jaminan Kesehatan Kesehatan Masyarakat Miskin (JAMKESMAS) yang ditanggung Pemerintah Pusat.
  2. Dalam rangka memberdayakan masyarakat untuk kemandirian sehat, Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar dalam  merencanakan dan menyusun program serta kegiatan-kegiatan kesehatan masyarakat selalu melibatkan partisipasi masyarakat, Lembaga Swadya Masyarakat, dan komponen-komponen stakeholder  yang dilakukan secara berkelanjutan  misalnya Tim Kerja Masyarakat, Tim Kesehatan Masyarakat, Tim Swadaya Masyarakat Bidang Kesehatan dan lain-lain.
  3. Peningkatkan status gizi masyarakat terutama  dalam mencegah dan menanggulangi gangguan akibat kekurangan yodium (GAKI).  Pemerintah dan DPRD Kabupaten Polewali Mandar mengeluarkan PERDA Pengendalian dan pengaturan penggunaan garam beryodium, disamping itu juga telah dikembangkan upaya-upaya penurunan status gizi buruk.
  4. Dalam rangka meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan. Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar akan selalu meningkatkan mutu sarana dan prasarana  pelayanan kesehatan. Misalnya  pengadaan sarana dan prasarana puskesmas, Pustu, Poskesdes/polindes, pengadaan kendaraan dinas roda dua, ambulance, pengadaan SDM Kesehatan dan lain-lain
  5. Guna mempercepat keberhasilan pencapaian Indikator Indonesia Sehat sebagai sebagai target Kabupaten Sehat. Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar selalu memberikan peningkatan penganggaran dibidang kesehatan dalam memenuhi standar pelayanan minimal  kesehatan.

Sorotan kelima kebijakan ini apakah mempengaruhi pencapaian-pencapaian tujuan akhir pembangunan kesehatan yaitu peningkatan derajat kesehatan yang optimal sebagai bagian dari kesejahteraan masyarakat, tentunya dapat dilihat dari capaian-capaian selama tiga tahun terakhir (2007-2009), dari hasil ini dapat diprediksi keberhasilan dari kebijakan  yang dibuat.

Memprediksi Hasil Kebijakan

Prediksi Kebijakan merupakan upaya untuk memperkirakan berhasil tidaknya kebijakan yang telah dibuat oleh Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar dalam bidang kesehatan pada saat/dimulai sekarang sampai 3-5 tahun kedepan.

Prediksi keberhasilan kebijakan ini dapat dilihat dari gambaran pembangunan kesehatan kabupaten Polewali Mandar yang telah dicapai 1-3 tahun terakhir. Gambaran pembangunan kesehatan dapat dilihat dari beberapa kategori status kelangsungan hidup, status kesehatan dan status pelayanan kesehatan.

Status kelangsungan hidup dapat dilihat dari jumlah kematian ibu, kematian bayi, status gizi dan status imunisasi (status kekebalan terhadap penyakit). Jumlah kematian ibu di Kabupaten Polewali Mandar dari empat tahun terakhir selalu fluktuatif mulai dari tahun 2006 ada 22 kematian, tahun 2007 sebanyak 15 kematian ibu, tahun 2008  naik menjadi 17 kematian dan tahun 2009 turun menjadi 12 kematian. Disebut fluktuatif, dengan cenderung turun karena pola kematian dari tahun – ketahun belum menunjukkan pola yang teratur walapun sedikit terlihat penurunan.  Penyebab utama kematian ibu di Polewali Mandar adalah pendarahan, kejadianya terjadi menjelang persalinan saat persalinan dan pasca persalinan, ini sudah diketahui dan diantisipasi, namun  faktor non klinis sangat mempengaruhi kematian ibu ini.

Untuk kematian bayi dari tahun  2007 ditemukan 46 kematian bayi, ditahun 2008 ditemukan 61 kematian bayi dan ditahun 2009 ditemukan 96 kematian bayi. Terlihat ada kecenderungan naik selama tiga tahun terakhir, penyebab utama kematian di Polewali Mandar adalah Bayi lahir dengan berat badan rendah dan partus macet. Adanya kenaikan kematian bayi menunjukkan upaya-upaya peningkatan status gizi ibu tidak optimal disamping penyakit-penyakit berbasis lingkungan masih sering terjadi dan sangat mempengaruhi kesehatan ibu.

Untuk status gizi atau status pertumbuhan berat badan balita yang dilihat dari data Berat Badan anak yang berada di bawah garis merah (BGM-KMS Balita), presentasenya belum menujukkan perubahan yang berarti selama tiga tahun terakhir, angkanya  berkisar pada presentase 3-5 persen atau setiap kali penimbangan 100 balita di Posyandu selalu saja ada 2-5 balita dengan BGM-KMS. Ini menunjukkan bawah perhatian pada tumbuh kembang balita masih sangat kurang padahal diketahui masa emas pertumbuhan manusia adalah terjadi pada masa balita.

Dan untuk status imunisasi maksudnya status kekebalan, walaupun tiga tahun terakhir cenderung telah mencapai UCI (Universal Child Imunisation) namun belum bisa dipastikan tingkat kekebalan yang dimiliki balita terhadap serangan penyakit  yang dapat di cegah dengan imunisasi  dan penyakit-penyakit lainnya yang berhubungan dengan tingkat kekebalan. Kenapa demikian!? karena masih banyak ditemukan penyakit-penyakit menular pada anak yang terjadi selama tiga tahun terakhir, misalnya saja : ISPA, Diare, Infeksi pada kulit, campak, TBC, Cacingan dan lain-lain, bahkan diantara penyakit ini sering terjadi KLB.

Status kelangsungan hidup ini, selama 1-3 tahun terakhir, merupakan gambaran dampak kegiatan kesehatan selama tahun tersebut atau tahun-tahun sebelumnya, juga dapat memberikan prediksi gambaran keberhasilan pembangunan kesehatan untuk 1-3  tahun kedepan terhadap kelangsungan hidup anak atau generasi yang akan datang  (generasi penerus cita-cita bangsa) di Kabupaten Polewali Mandar. Melihat hasil tersebut, kebijakan Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar di Bidang kesehatan sepertinya belum menunjukkan berubahan yang berarti (bermakna), kebijakan  yang ada, belum maksikmal mengendalikan masalah-masalah kesehatan (terutama status kelangsungan hidup) yang sering muncul. Kebijakan belum dioperasionalkan pada upaya-upaya untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat. Padahal Status Kesehatan (masyarakat) dapat memberikan gambaran kualitas fisik (jasmani) dan mental serta spritual(rohani) masyarakat. Dapat menjelaskan banyaknya waktu seseorang yang terpakai/terbuang untuk berproduksi secara sosial dan ekonomis dalam memaksimal peningkatkan kwalitas hidup masyarakat disuatu wilayah. Indiktor-indikator itu adalah

  • Jumlah penduduk yang sakit dari yang sehat, baik penyakit infeksi atau non infeksi, menular) misalnya penyakit menular TBC, Kusta, Diare ISPA dan lain-lain. Penyakit tidak menular misalnya kardiovaskuler, Diabetes Militus, stroke, kejiawaan dan lain-lainya )
  • Data-data lainya misalnya rata-rata lama hari sakit dan lain-lain.

Seperti halnya status kelangsungan hidup di Kabupaten Polewali Mandar yang belum memberikan pola perbaikan yang terkendali, status kesehatan (masyarakat) sebagai penentunya juga secara keseluruhan belum menunjukkan arah yang membaik. Untuk status kesehatan terhadap penyakit menular misalnya, prevalensi TBC tahun 2007 sebesar 10 %, tahun 2008, naik sedikit menjadi 14 % dan tahun 2009 turun lagi sedikit menjadi 10 %. Kusta tiga tahun terakhir penderita barunya (kasus baru) masih berkisar 100-125 pertahunnya, kesemuanya belum menunjukkan penurunan yang berarti.  Diare masih sering terjadi KLB  yang menyebabkan kematian, ISPA masih merupakan penyakit urutan satu dari seluruh penyakit rawat jalan puskesmas. Untuk status kesehatan terhadap penyakit tidak menular, ditemukan Hipertensi  sebagai factor resiko penyakit Stroke, Diabetes Militus (DM) dan penyakit kardiovakuler lainnya, telah berada pada urutan ke 6 penyakit pada kunjungan rawat jalan puskesmas dan terlihat ada kecendrungan terus naik ditahun-tahun yang akan datang, bahkan di Laporan Tahunan RSUD Polewali hipertensi telah berada pada urutan nomor 2 kunjungan rawat jalannya.

Dari gambaran status kesehatan ini sepertinya masyarakat Polewali Mandar masih memiliki status kesehatan yang rendah, masyarakat kurang dapat meningkatkan produktifitasnya  secara sosial dan ekonomis untuk memaksimal peningkatkan kwalitas hidupnya. Masih sangat diperlukan upaya-upaya peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat. Upaya pelayanan kesehatan (masyarakat) ini, akan memberikan gambaran Jangkauan dan Pemerataan pelayanan kesehatan dan yang mempunyai daya ungkit terhadap status kesehatan dan kelangsungan hidup  sebagaimana yang dijelaskan/disebutkan diatas.

Di Polewali Mandar status pelayanan kesehatan (masyarakat) yang dilihat dari Presentase pencapaian (Standar) Pelayanan Minimal Tujuh Program Pokok Puskesmas kecamatan yaitu Program Perbaikan  Gizi Masyarakat,  Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Kesehatan Lingkungan (Kesling), Promosi Kesehatan, Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2M), Pengobatan, Dan Program pengembangan spesifik lokal. Secara keseluruhan masih dibawah Standar Pelayanan Minimal (SPM)  yaitu berkisar antara 45-65 %, —— meskipun diakui sebagian program telah mencapai diatas SPM——namun secara keseluruhan masih ditemukan 35-55% belum terjangkau 10 program pokok pelayanan kesehatan.  Sarana dan prasarana termasuk Sumber Daya Manusia Kesehatan  pada dasarnya sudah cukup terpenuhi, namun hasilnya belum mampu meningkatkan cakupan pelayanan sampai berada pada batas Standar Pelayanan Minimal.

Memperkirakan Dampak Kebijakan

Dari uraian kebijakan pembangunan kesehatan, kemudian mencoba melihat hasil pembangunan kesehatan dengan tiga indictor utama, yaitu status kelangsungan hidup, status kesehatan dan status pelayanan kesehatan, yang secara keseluruhan menunjukkan belum adanya upaya-upaya pengendalian yang menyeluruh terhadap kebijakan yang dibuat  dengan indicator-indikator pembangunan dibidang kesehatan. Para pelaksana program yang berada pada tingkat pelayanan hanya bekerja secara rutinitas, belum berkerja sesuai kerangka kebijakan. Diperkirakan jikalau hal ini (seperti yang digambarkan diatas) terus berlangsung, ada beberapa hal yang akan terjadi diataranya :

  1. Pembangunan bidang kesehatan  untuk 3 sampai 5 tahun kedepan belum akan mampu  memberikan dampak yang signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat.
  2. Mempersiapkan generasi mudah sebagai penerus cita-cita bangsa, tidak akan berjalan secara maksimal, masih sering ditemukan kematian ibu ——- diperkirakan tahun 2010 kematian ibu masih berkisar antara 12-15 kematian dengan penyebab yang sama, yang seharusnya dapat dicegah, masih sering terjadi kematian lahir mati, dan walaupun selamat bayi lahir dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).  Bayi dengan BBLR mempunyai resiko kematian lebih tinggi dari pada Bayi yang Lahir dengan normal. Dan diperkirahkan pada tahun 2010 jumlah kematian ibu sedikit mengalami peningkatan ditahun sebelumnya (tahun 2009)
  3. Masyarakat cenderung sakit, tidak maksimal berproduksi  karena sakit, income perkapita lambat naiknya, hingga akhirnya investasi yang bersumber dari masyarakat  rendah. Kesejahteraan umum masih cukup jauh dirasakan oleh masyarakat Polewali Mandar.
  4. Sarana-prasarana pelayanan kesehatan yang dibangunan tidak dipergunakan secara maksimal, sementara  usia gunanya terus menurunkan. Sarana- prasarana —– Puskesmas, Puskesmas Pembatu, Poskesdes/Polindes, Puskesmas Keliling dan lain-lain—-yang rusak sebelum digunakan, diganti dengan yang baru, terjadi pemborosan anggaran. Termasuk  juga SDM Kesehatan  yang masih kurang profesional.

Pembangunan Kesehatan pada tatanan pengambilan kebijakan sebenarnya telah berhasil, namun dalam tatanan operasional masih perlu perbaikan-perbaikan, artinya kebijakan harus dibuat seoperasional mungkin, sehingga upaya perbaikan dapat segera dilakukan, agar perkiraan  dampak kebijakan yang kurang menguntungkan  dapat dihindari, tentunya dengan memaksimal semua Stakeholder kesehatan. Namun apakah semua itu bisa dilakukan, semua terletak pada kemauan untuk segera bertindak konkrit, Kebijakan dibuat seoperasional mungkin yang bisa dapat difahami oleh mereka yang bekerja sebagai health provider ( pemberi/pelayan kesehatan yang langsung bersentuhan dengan masyarakat yang membutuhkan  pelayanan kesehatan).

———————————————————–

Blogger @arali2008

Opini dari Fakta Empiris Seputar Masalah Epidemilogi Gizi dan Kesehatan
di Kabupaten Polewali Mandar Propinsi Sulawesi Barat Indonesia

Tentang Arsad Rahim Ali
Adalah pemilik dan penulis blog situs @arali2008. Seorang Nutritionist, Epidemiolog Kesehatan, Perencana Pembangunan Kesehatan (Daerah), Citizen Jurnalist Blog, Pemerhati -----OPINI DARI FAKTA EMPIRIS----seputar masalah epidemiologi gizi, kesehatan dan Pembangunan Kabupaten di wilayah kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat. Dapat memberikan gambaran hasil juga sebagai pedoman pelaksanaan Pembangunan Kesehatan (Daerah) di Kabupaten Polewali Mandar Propinsi Sulawesi Barat Negara Republik Indonesia. Tertulis dalam blog situs @arali2008 sejak 29 Februari 2008.

4 Responses to Proyeksi dan Prediksi Kebijakan Kesehatan Polewali Mandar.

  1. Kesehatan masyarakat adalah tanggung jawab kita bersama, kebijakan yang ada seharusnya dijalankan oleh semua sektor yang ada. Kesehatan bukan tanggung jawab dinkes dan SDM kesehatan yang ada tapi seluruh lapisan masyarakat yang ada. Perlu adanya kerjasama yang baik disemua tatanan yang ada. Mari bangun SULBAR untuk lebih sehat dan sejahtera. Mohon bantuan penulis jika nantinya saya mau melakukan riset terutama bagian KIA-KR . Ternyata banyak PR (homework) kita untuk SULBAR pak. 🙂 . Moga bapak bisa jadi meneger yang baik ditengah sistem birokrasi di Lita Mandar yang kurang bersahabat . Wassalam!!!

  2. Hi I found your site by mistake when i was searching Google for this issue, I have to say your site is really helpful I also love the theme, its amazing!. I dont have that much time to read all your post at the moment but I have bookmarked it and also add your RSS feeds. I will be back in a day or two. thanks for a great site.

  3. neobux-bisnis says:

    klik iklan dapat dollar mau kunjungi situs sy ok. thks

    arali2008 menjawab
    jangan numpang lewat dong!?

  4. Maria Susiawati says:

    Saya Kabid Sosbud Bappeda Wonosobo-Jateng. Saya belajar banyak dari tulisan anda, untuk memperluas pengetahuan saya mengenai isu dan kebijakan kesehatan maupun spesifik KIA. Memberi saya input dan pandangan untuk penyusunan kebijakan kesehatan. Terimakasih banyak.

    arali2008 menjawab
    salam, tulisan saya sebagian dari hasil diskusi bersama bappeda polewali mandar, karena saya sendiri masuk dalam tim mdgs, tim asia, dan tim kerja sama unicef- bappeda.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: