P2KP Polewali Mandar dan Pelatihan Asuhan Persalinan Normal
Oktober 29, 2009 2 Komentar
Polewali Mandar Sulawesi Barat @arali2008.—Setelah tahun 2008 Pusat Pelatihan Klinis Primer Kesehatan Reproduksi (P2KP-KR) Polewali Mandar gagal dioperasionalkan dan gagal juga melakukan pelatihan perdananya —– Pelatihan Asuhan Persalinan Normal kepada bidan-bidan di Polewali Mandar.——- Akhir tahun 2009 ini akhirnya berhasil dioperasionalkan dan melatih 15 bidan dari Kabupaten Majene Propinsi Sulawesi Barat, tentang Asuhan Persalinan Normal selama 12 hari 19-29 Oktober 2009. Bertempat di Medical Klinik Mifta Polewali Mandar Sulawesi Barat.
Dalam acara pembukaan Pelatihan dr. H. Anas Budi Sp. OG MARS, dokter ahli kandungan pada RSUD Polewali, pelatih sekaligus juga direktur P2KP Polewali Mandar menjelaskan, P2KP merupakan salah wadah di Polewali Mandar —satu-satunya di Propinsi Sulawesi Barat—- yang dibentuk oleh Pemda Polewali Mandar bekerja sama dengan Unicef sebagai Pusat Pelatihan Klinik Primer (P2KP) nantinya akan menyelenggarakan pelatihan-pelatihan kebidanan di Polewali Mandar dan juga di kabupaten lainnya di Propinsi Sulawesi Barat. Sebagai tahap pertama (uji coba), dilakukan Pelatihan Asuhan Persalinan Normal (APN) bagi Bidan-bidan yang ada di Kabupaten Majene. Harapan lebih Jauh P2KP Kabupaten Polewali Mandar nantinya bisa menjadi P2KS untuk tingkat Propinsi Sulawesi Barat. Ditingkat Pusat wadah pelatihan klinik ini dikenal dengan Jaringan Nasional Pelatihan Klinik Kesehatan Reproduksi (JNPK-KR).
DirekturP2KP Polewali Mandar juga menjelaskan tujuan dari pelayanan maternal yang harus dilakukan oleh bidan, yaitu dimulai dari proses pelayanan pada ANC, persalinan dan nifas termasuk penanganan bayi baru lahir harus mampu dan terampil dilakukan oleh bidan termasuk juga penanganan rujukan yang harus dalam keadaan optimal.
Pada kegiatan perdana P2KP tentang Pelatihan Asuhan Persalinan Normal (APN) yang penulis juga sebagai panitia juga sebagai salah seorang pendiri / Tim pengelola P2KP didasarkan pada pelayanan maternal di Indonesia dan khususnya di Polewali Mandar dan Sulawesi Barat masih ditemukan Tingginya Angka Kematian Maternal, Sebagian besar tergolong sebagai kematian yang dapat dihindarkan, Berkaitan juga dengan kesenjangan kinerja petugas kesehatan dan masih besarnya peran dukun/penolong tradisional, Persepsi yang salah menyebabkan rendahnya utilitasi fasilitas kesehatan masyarakat dan Kurangnya peran serta masyarakat.
Hasil Penelitian Unicef tentang Hubungan antara Penolong Terampil dan Angka Kematian Ibu dan bayi bahwa kematian ibu akan menurun seiring dengan peningkatan keterampilan penolong persalinan. Dengan dasar ini yaitu pentingnya keterampilan penolong persalinan maka diperlukan pelatihan asuhan persalinan normal yaitu suatu Pelatihan klinik yang berbasis kompetensi, baik in-service dan pre-service, Materinya lengkap dalam format sederhana, Akuisisi pada model yang berlanjut pada kompetensi pada klien, dilakukan secara Ketat dalam menerapkan standar tetapi luwes dalam proses, Dan Fokus pada 5 benang merah (Membuat Keputusan Klinik, Sayang Ibu dan Bayi, Pencegahan Infeksi, Dokumentasi/Rekam Medik, Sistem Rujukan)
Proses pelatihan dilaksanakan selama 5 hari di kelas dan 5 hari praktek klinik, Latihan pada model anatomi dan praktek pada klien, Pelatih memfasilitasi proses belajar dan membimbing praktek klinik, Peserta harus proaktif agar waktu dan proses pelatihan berjalan efektif dan Evaluasi obyektif kinerja pada akhir pelatihan diikuti dengan proses kualifikasi pascapelatihan
Topik Materi pelatihannya adalah Lima Benang Merah Asuhan Persalinan Normal, Pencegahan Infeksi, Kala I-IV Persalinan termasuk penggunaan partograf, posisi dan pimpinan meneran, manajemen aktif kala III, Asuhan Bayi Baru Lahir dan Pengenalan Dini dan Penanganan Awal Komplikasi Persalinan
Hasil yang diharapkan dari pelatihan APN yang dilakukan oleh P2KP ini adalah Petugas pelaksana yang terampil, Memahami dan mengaplikasikan konsep sayang ibu dan bayi, Patuh terhadap standar pelayanan yang telah ditetapkan dan selalu memperbaiki kinerjanya, Menunjukkan profesionalisme yang tinggi dan berperilaku baik (contoh bagi sejawat), Membangun partisipasi dan sahabat masyarakat.
Ketika bincang-bincang santai, Dr Anas Budi menceritakan pengamalan-pengalaman menangani persalinan di Rumah Sakit Umum Polewali Mandar, misalnya adanya partus macet yang cukup banyak ditemukan dan kasus-kasus lainnya misalnya pendarahan dan infeksi yang pada dasarnya dapat dicegah dengan penanganan persalinan standar.
Pada pelatihan perdana ini dilakukan pretest dan postets merupakan salah satu alat bantu untuk mengevaluasi keberhasilan Asuhan Persalinan Normal, isinya berupa pertanyaan yang ajukan mengacu pada pengetahuan esensial yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan tindakan atau prosedur yang diperlukan dan berperilaku sesuai dengan baku asuhan persalinan normal.
Kriteria objektifnya dari hasil kwesioner pretest dan postest ini adalah baik bila peserta baik induvidu maupun kelompok dapat menjawab diatas 70 % benar. Dan kurang atau perlu mendapat penekanan pembelajaran bila setiap peserta atau kelompok menjawab dibawah 70% Serta pada adanya peningkatan dari hasil prestest ke hasil postest.
Hasil kwesioner pretest yang diberikan kepada peserta untuk dijawab dalam bentuk Benar (B) dan Salah(S) dan kwesioner postest dalam bentuk Pilihan Tepat (A, B, C dan D). Kwesioner pertanyaan dibagi dalam 6 (enam) Kelompok materi pertanyaan, yaitu Pertama: kelompok materi pertanyaan pencegahan infeksi nilai pretest rata-rata 60% menjawab Benar. Menunjukkan pengetahuan tentang pencegahan infeksi masih perlu mendapatkan perhatian dalam pelatihan, terutama hal-hal yang berhubungan dengan larutan dekontaminan, proses pencucian dan pembilasan. Hasil postestnya mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata 91 %.
Kedua: Kelompok materi persalinan kala I, nilai pretestnya rata-rata 55% menjawab benar. Menunjukkan pengetahuan peserta tentang penanganan persalinan Kala Satu sangat kurang atau perlu mendapat perhatian dalam pelatihan Asuhan Persalinan Normal, terutama hal-hal yang berhubungan dengan dua tanda utama dari kala satu persalinan dan factor resiko yang menyertai kehamilan yang dihubungkan dengan partograf karena jawaban dari kwesioner terhadap kedua pertanyaan ini nyaris tidak diketahui. ditidak dijawab dengan benar oleh peserta (bidan). Hasil postestnya mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata 92 %.
Ketiga: Kelompok materi Kala Dua Persalinan, mendapatkan nilai rata-rata pretest kelompok sebesar 72%, menunjukkan pengetahuan yang cukup baik tentang penanganan persalinan kala dua. Namun demikian pengetahuan tentang posisi ibu saat meneran yaitu telentang, posisi setengah duduk dan keadaan multigravida masih perlu mendapatkan penekanan karena nilainya yang masih dibawah 70%. Hasil postestnya mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata 95 %.
Keempat: kelomppk materi Asuhan Bayi Baru Lahir, peserta mempunyai pengetahuan yang cukup baik karena mendapatkan nilai pretest rata-rata kelompok sebesar 75 %, postetsnya naik menjadi 98%. Demikian juga dengan Kelompok materi Resusitasi Bayi Baru Lahir dengan asfiksia pengetahuan awal peserta telah mencapai 78% menjadi 98 % setelah pelatihan. Dan yang terakhir Kelompok Materi Penanganan Kala tiga dan empat persalinan nilai pretes trata-rata mencapai 79%, menjadi 96% pada postest.
Secara keseluruhan Pelatihan perdana yang dilakukan P2KP Polewali Mandar dan Hasil Pelatihan Asuhan Persalinan Normal dari kwesioner pengetahuan peserta (bidan) dari ke enam kelompok pertanyaan yang diberikan sebelum pelatihan dalam bentuk Salah (S) dan Benar (B) terhadap proses Asuhan Persalinan Normal, rata-rata 69%. Setelah pelatihan tingkat pengetahuan peserta (bidan) dalam bentuk pertanyaan pilihan tepat (A, B, C dan D) didapat nilai rata-rata 95%. Adalah keberhasilan awal P2KP Polewali Mandar, yang perlu didukung, dipertahankan dan ditingkatkan kwalitas pengelolaanya.
Nama-nama peserta pelatihan APN adalah
- Nurrahmi, Am.Keb berasal dari Puskesmas Banggae I
- Yuli Purnawanti. Am.Keb berasal dari Polindes Galung Paara
- Maryam AL, Am.Keb yang berasal dari RUSD Majene
- Derita Yusuf. Yang berasal dari RSUD Majene
- Suriani. Yang berasal dari Desa Bonde
- Hj. Roswati yang berasal dari RSUD Majene
- Hj. Bachira. Berasal dari Desa Bababulo
- Nurmayanti, Am.Keb. Berasal dari Desa Betteng
- Kilang Suri, Am.Keb. Berasal dari Puskesmas Pamboang
- Hamsiah Am.Keb. Berasal dari Poskesdes Coci
- Dahliah, Am.Keb. Berasal dar Desa Simbong
- Indah Tri Utami, Am.Keb. berasal dari Puskesmas Banggae I
- Sukmawati, Am.Keb. Berasal dari Puskesmas Pamboang
- Adhari. Berasal dari Puskesmas banggae I
- Hj. Mahusiah. Berasal dari Pustu Rangas.
—————————————————————————-
Artikel Terkait- Pelatihan Asuhan Persalinan Normal II, P2KP Polewali Mandar
- Bakal Calon Wadah P2KP Polewali Mandar Telah Mati Sebelum Berkembang.
- Hasil Identifikasi Kematian Ibu Karena Pendarahan Di Polewali Mandar
- Mengitung Kebutuhan (Gizi) Air
- Cara Praktis Mendeteksi gizi Buruk dengan Menggunakan berat Badan Ideal
- Menghitung Berat Badan Ideal Ibu Hamil
- Pemberian Kapsul Vitamin A pada balita di Polewali Mandar
- Ada Gizi Buruk Di Tengah-tengah Kelebihan Berat Badan Orang Dewasa
- Perdebatan Angka Kematian Ibu
- Hasil Audit Non Klinis Kematian Ibu dan Bayi
- Mama Aku Mau Mati
Blogger @arali2008
Opini dari Fakta Empiris Seputar Masalah Epidemiologi Gizi dan Kesehatan
di Kabupaten Polewali Mandar Propinsi Sulawesi Barat Indonesia
Dude, gimme more!
Cheers for sharing these useful written content material supplies! Hope that you essentially just just will carry on accomplishing helpful file this kind of as this. I’ll be a person of one’s respective loyal reader for men and women that retain this sort of write-up!It’s undoubtedly amongst the ideal written content material components I uncovered consequently considerably. The contents are pretty superior and undoubtedly beneficial. Cheers, this may well maybe be in actuality cool!