Capaian MDGs Peningkatan Kesehatan Ibu di Polewali Mandar

Mdsg KesehatanPolewali Mandar. Sulawesi Barat.– MDGs yang merupakan singkatan dari Millennium Development  Goals  merupakan hasil kesepakatan 189 negara dalam KTT Milenium tahun 2002. Ada 8 tujuan (Goals), 7 goals diantaranya harus dijalankan oleh pemerintah Kabupaten dengan sasaran 11 Target dan 26 indikator yang harus dicapai dalam MDGs. Satu dari Tujuan (Goals)  yang harus dicapai, adalah adanya Peningkatkan Kesehatan Ibu.   Dengan targetnya Menurunkan angka kematian ibu sebesar tiga per empatnya dengan pencapaian 5 indikator. Pertama ; Angka Kematian Ibu dikurangi 3/4nya. Kedua ; Status Gizi Wanita dengan pengukuran lingkar lengan bagian atas dimana diharapkan semua wanita mempunyai LILA diatas 23,5 cm ( LILA >23,5 cm) sebagai batasan bebas dari Kurang Energi Kronis. Ketiga; Proporsi Pertolongan Persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih diharapkan sampai dengan 90%. Ke empat ; Kunjungan K4  atau pelayanan ANC Ibu Hamil diharapkan bisa mencapai 95%. Ke  Lima : Angka Pemakaian Kontrasepsi pada pasangan usia subur (PUS) usia 15-49 Tahun Bisa sampai dengan 80%.

Bagaimana Capaian MDGs Kesehatan di Polewali Mandar, berikut penulis mencoba membandingkan data hasil survei MDGs Kabupaten Polewali Mandar tahun 2007 dengan data hasil Kinerja Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana selama tahun 2006-2008. Ditulis untuk melihat gambaran pencapaian MDGs, telah berada pada Goals yang  disepakati ataukah masih perlu upaya yang konsisten lagi agar  goals MDGs ini dapat dicapai ditahun 2015.

ANGKA KEMATIAN IBU

Menurunkan angka kematian ibu sebesar tiga per empatnya dari angka kematian ibu nasional 250 per 100.000 kelahiran hidup.  Atau jelasnya AKI dalam MDGs yang harus dicapai sampai tahun 2015 adalah dapat terkurangi sampai  3/4nya dari Batasan  250 per 100.000 Kelahiran Hidup, jadi sekitar 187 per 100.000 kelahiran hidup. Atau setidaknya agar lebih operasional setiap tahunnya angka kematian ibu yang ada disuatu wilayah dapat diturunkan sebesar 3/4nya dari kematian selama 2-3 tahun berikutnya. Capaian di Kabupaten Polewali Mandar dapat dijelaskan sebagai berikut :

MDGs Kematian IbuAngka Kematian ibu yang merupakan salah satu indikator yang dapat memberikan gambaran status kelangsungan  hidup di suatu wilayah, juga dapat menunjukkan baik tidaknya tingkat derajat kesehatan masyarakat di suatu wilayah, sebagaimana dijelaskan diatas diperoleh dari Jumlah Kematian Ibu per 100.000 kelahiran hidup bagi suatu daerah yang mencapai jumlah kelahiran hidupnya diatas 100.000. Bila dibawah angka 100.000 (kelahiran hidup), maka “jumlah kematian absolut” yang digunakan. Angka Kematian ibu di Kab. Polewali Mandar dinyatakan dalam bentuk jumlah (absolut) karena jumlah kelahiran hidup tidak mencapai 100.000. Di tahun 2007 ada sekitar  6.985 kelahiran hidup  dan pada tahun 2008 ada 6.839 kelahiran hidup.

Sebenarnya jumlah kematian ibu di Kabupaten Polewali Mandar dari tahun 2006 ke tahun 2007 telah berhasil diturunkan sampai 3/4nya yaitu dari 22 kematian menjadi 15 kematian. Namun kemudian naik kembali  Jumlah Kematian ibu  ditahun  2008  mengalami kenaikan menjadi 17 kematian. Bila dibandingkan dengan Standar Nasional (MDGs 2015) yaitu 250 per 100.000 kelahiran hidup dikali dengan kelahiran hidup tahun 2007 di Polewali Mandar sebesar 6.985 kelahiran hidup maka diperoleh jumlah batasan kematian sebesar 17 ibu dan jumlah batasan ini harus diturunkan sampai 3/4nya atau sampai dengan 12 kematian ibu. Ini berarti jumlah jumlah kematian di Polewali Mandar sebanyak 15 kematian masih dianggap tinggi sebagaimana yang diharapkan MGDs.

Demikian juga ditahun 2008 dengan kelahiran hidup 6.839 maka diperoleh jumlah batasan sebesar 17 kematian, jumlah batasan ini harus juga diturunkan sampai 3/4nya atau sampai dengan 12 kematian ibu. Padahal jumlah kematian ibu yang terlaporkan ditahun 2008  sebanyak kematian masih sangat jauh sebagaimana yang diharapkan MDGs.

Jumlah kematian Ibu ini kalau di interpretasikan perwaktu maka hampir tiap 3-4 minggu telah terjadi kematian di Kabupaten Polewali Mandar. Normalnya jumlah kematian harus diturunkan sampai dengan posisi NOL kecuali kematian ibu akibat kecelakaan.

STATUS GIZI WANITA

Status gizi wanita adalah  keadaan kesehatan seorang wanita dewasa (wanita usia subur) yang ditentukan oleh derajat kebutuhan fisik energi dan zat-zat gizi lain yang diperoleh dari pangan dan makanan yang dampak fisiknya diukur secara antroppometri. Untuk seorang wanita dewasa (WUS) status gizinya biasa dilakukan dengan pengukuran Lingkar Lengan bagian atas.

Indikasi pengukuran ditentukan  dengan hasil pengukuran lingkar lengan bagian atas menggunakan pita LILA panjang 30 cm, Status gizi seorang wanita usia subur dikatakan baik atau tidak mengalami Kekurangan Energi Kronis (KEK) —telah mengalami kekurangan energi dalam waktu yang lama—– jika ukuran LILAnya  diatas 23,5 cm (>23,5cm) dan beresiko bila dibawah 23,5 cm ( < 23,5 cm). Hasil Survei MDGs Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2007 sebanyak 87,75 %  dikatakan baik atau tidak mengalami KEK dan hanya 12,25 % yang mengalami KEK. Bila dibandingkan dengan Data  Dinas Kesehatan tahun 2008  status gizi wanita  usia subur yang mengalami KEK  mengalami peningkatan yaitu sebesar 14,5 %. Data Dinkes Polewali ini tidak jauh berbeda dengan Hasil Riset Kesehatan Dasar Depkes untuk Kab. Polewali Mandar yaitu LILA dengan Prevalensi resiko KEK wanita sebesar 15,1 %

Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan

Persentase Pertolongan persalinan oleh Bidan Atau Tenaga Kesehatan yang memiliki Kompetensi Kebidanan di Kab. Polewali Mandar Berdasarkan hasil pengumpulan data sektoral MDGs seperti terlihat pada gambar berikut :

MDGs Persalinan oleh Tenaga KesehatanPersentase Cakupan Pertolongan persalinan oleh Bidan Atau Tenaga Kesehatan yang memiliki Kompetensi Kebidanan di Kab. Polewali Mandar cenderung mengalami peningkatan selama tiga tahun terakhir, namun demikian pencapaiannya masih dibawah standar pelayanan minimal 90 %.

Penyebaran tenaga kesehatan pada tiap daerah atau wilayah tidak merata disamping masih kurangnya tenaga kesehatan yang tidak sebanding dengan jumlah penduduk serta adanya kecenderungan tenaga kesehatan lebih banyak ditempatkan atau berdomisili di daerah perkotaan adalah beberapa sebab belum semua ibu hamil yang akan melahirkan di tolong oleh tenaga kesehatan terampil.

Presentase Cakupan Persalinan Tenaga Kesehatan Kab. Polewali Mandar yang hanya berkisar 70 % ini bila dibandingkan dengan hasil survei MDGs  Kab. Polewali Mandar tahun 2007 yang hanya mencapai  31.98% menimbulkan pertanyaan  ”mengapa terjadi perbedaan  yang begitu besar antara sektor dan hasil survei ?” Hasil Investigasi yang dilakukan  ternyata ditemukan beberapa  kelahiran  yang sudah direncanakan bidan (tenaga Kesehatan ) dan ibu hamil meleset dari waktu yang direncanakan bersama, Bidan tetap melaporkan sebagai Persalinan oleh tenaga kesehatan karena sang bidan tetap melakukan (bertanggung jawab) terhadap pertolongan pasca persalinan walaupun mereka tidak melakukan pertolongan.

PELAYANAN  ANC

MDGs Pelayanan ANCPelayanan ANC (Antenatal Care) biasa dikenal dengan Kunjungan K4 yaitu Kunjungan pemeriksaaan kehamilan yang memenuhi standar paling sedikit empat kali dengan distribusi sekali pada Triwulan I dan II, Dua kali pada Triwulan III. Pelayanan Kesehatan yang diberikan oleh petugas kesehatan pada Ibu hamil yang berkunjung ke tempat pelayanan kesehatan atau Antenatal Care (ANC) yang meliputi: Pemeriksaan kehamilan (tinggi fundus dan tekanan darah), Penimbangan Berat Badan dan Tinggi Badan termasuk lingkar Lengan Bagain Atas (LILA), Pemberian Tablet Besi, pemberian Imunisasi TT.

Persentase Cakupan Kunjungan K4 di Kab. Polewali Mandar Berdasarkan hasil pengumpulan data Dinas Kesehatan  tahun 2006-2008 seperti terlihat pada gambar diatas.

Persentase ibu hamil yang melakukan pemerikasaan kehamilan yang memenuhi standar ANC (K4) target 95 % di Kab. Polewali Mandar pada tahun 2006 sebesar 67,8%, ditahun 2007  sebesar  71,5 % dan tahun 2008  sedikit naik yaitu sebesar  73,19 %. Atau dengan kata lain belum semua Ibu Hamil memeriksakan kehamilannya secara lengkap.

Tingkat pengetahuan Ibu hamil yang masih rendah, Penyebaran tenaga Kesehatan belum merata serta kondisi geografis daerah yang sulit dijangkau serta pemeriksaan kehamilan pada dukun yang masih dipercaya secara spikologis dibandingkan dengan tenaga bidan desa adalah beberapa faktor pelayanan ANC yang belum mencapai standar Pelayanan Minimal 95 %.

Pencapaian K4 sektor  yang telah berada diatas 70% sedikit berbeda dengan hasil survei MDGs Kab. Polewali Mandar tahun 2007 yaitu hanya di capai sebesar  59,10%, sepertinya pengelolaan waktu pemeriksaan ANC ibu hamil semester pertama, kedua dan ketiga, masih perlu dilakukan dengan baik antara ibu hamil dan tenaga kesehatan (bidan) serta dukungan yang partisipatif keluarga dan masyarakat disekitarnya.

PEMAKAIAN KONTRASEPSI

Hasil survei MDGs Kabupaten Polewali Mandar tahun 2007 didapat Angka Pemakaian Kontrasepsi pada pasangan usia subur (PUS) usia 15-49 Tahun sebesar 28,36%. Bila dibandingkan dengan dengan Data Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana tahun 2007 pencapaiannya lebih besar yaitu 55,51%. Hasil investigasi menunjukkan bahwa  tidak semua PUS yang telah terdaftar sebagai pemakai kontrasepsi kadang tidak konsistensi dalam waktu-waktu tertentu.

Kesimpulannya Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar dalam hal ini Dinas Kesehatan masih perlu berupaya lebih keras lagi dalam meningkatkan Kesehatan Ibu.   Dengan target utamanya  menurunkan angka kematian ibu sebesar tiga per empatnya dengan pencapaian 5 indikator

  1. Angka Kematian Ibu masih sekitar 17  ibu yang meninggal seharusnya 12 atau NOL kecuali akibat kecelakan.
  2. Status Gizi Wanita masih ada sekitar 14 % mengalami Kurang Energi Kronis, seharusnya NOL persen
  3. Proporsi Pertolongan Persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih diharapkan sampai dengan 90%, namun di tingkat masyarakat pertolongan persalinan oleh Tenaga Kesehatan masih sekitar  30-65%
  4. Kunjungan K4  atau pelayanan ANC Ibu Hamil diharapkan bisa mencapai 95%, namun hanya tercapai 50-70%
  5. Angka Pemakaian Kontrasepsi pada pasangan usia subur (PUS) usia 15-49 Tahun Bisa sampai dengan 80%. Karena kurang konsisten PUS kenyataan hanya sekitar 20 -50% pencapaiannya

======================================================

@arali2008
Opini dari Fakta Empiris
Seputar Masalah Epidemilogi Gizi dan Kesehatan
di Polewali Mandar Propinsi Sulawesi Barat

Baca Artikel terkait

  1. Menghitung Berat Badan Ideal Ibu Hamil
  2. Pemberian Kapsul Vitamin A  pada balita di Polewali Mandar
  3. Ada Gizi Buruk Di Tengah-tengah Kelebihan Berat Badan Orang Dewasa
  4. Perdebatan Angka Kematian Ibu
  5. Hasil Audit Non Klinis Kematian Ibu dan Bayi
  6. Mama Aku Mau Mati

Tentang Arsad Rahim Ali
Adalah pemilik dan penulis blog situs @arali2008. Seorang Nutritionist, Epidemiolog Kesehatan, Perencana Pembangunan Kesehatan (Daerah), Citizen Jurnalist Blog, Pemerhati -----OPINI DARI FAKTA EMPIRIS----seputar masalah epidemiologi gizi, kesehatan dan Pembangunan Kabupaten di wilayah kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat. Dapat memberikan gambaran hasil juga sebagai pedoman pelaksanaan Pembangunan Kesehatan (Daerah) di Kabupaten Polewali Mandar Propinsi Sulawesi Barat Negara Republik Indonesia. Tertulis dalam blog situs @arali2008 sejak 29 Februari 2008.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: