Tugas dan Fungsi Pejabat Fungsional Epidemiologi Kesehatan Ahli

rombPolewali Mandar Sulawesi Barat @arali2008 ,– Suatu kegiatan dalam rangka mengenal karakteristik penyakit ——- termasuk masalah kesehatan ——— yang berkaitan dengan penularan, penyebaran, faktor pengaruh meliputi kondisi lingkungan, penyebab penyakit dan faktor resiko lainnya serta cara-cara penanggulangan yang tepat melalui pengumpulan data, pengolahan data, analisa, interpretasi serta penyebaran informasi adalah  suatu kegiatan epidemiologi. Orang yang melakukan pekerjaan ini biasa disebut Epidemiolog.

Seorang profesional epidemiologi  kesehatan  biasanya bekerja di pemerintahan, baik itu di Puskesmas, Dinas Kesehatan Kabupaten, Propinsi dan Kementerian Kesehatan serta instansi-instansi kesehatan lainnya, biasanya mempunyai jabatan yang dikenal dengan Jabatan Fungsional Epidemiologi.  Ada dua jabatan profesional epidemiologi  yaitu epidemiologi pelaksana dan epidemiologi ahli.

Khusus untuk epidemiologi kesehatan ahli yang tingkat pendidikannya adalah  sarjana (S1/DIV)  yang baru-baru ini mendapat pelatihan dan pendidikan Pejabat Fungsional Epidemiologi Kesehatan Ahli di Balai Besar Pelatihan Tenaga Kesehatan (BBPK) Makassar dari tanggal 23 Maret s/d 1 April 2009,  sebanyak 49 orang yang berasal dari 4 (empat) propinsi (Sulsel, Sulbar, Sultra dan Sulteng), mereka ini akan siap bekerja dalam bidang epidemiologi, mempunyai kedudukan yang menunjukan tugas, tanggungjawab, wewenang dan hak seorang PNS dalam  suatu satuan organisasi yang dalam melaksanakan tugasnya didasarkan atas keahlian  dan keterampilan tertentu (profesionalitas) serta bersifat mandiri. Dan mempunyai   tugas pokok dan fungsi sebagai berikut :

Tugas dan Fungsi

Pejabat Fungsional Epidemilogi Kesehatan Ahli

—————-———————————————————–

Tugas pokok

Penyelenggaraan tugas-tugas epidemiologi kesehatan ahli secara profesional meliputi  kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan pengetahuan, penerapan konsep dan teori, ilmu dan seni untuk memecahkan masalah dan pemberian pengajaran dengan cara yang sistematik di bidang epidemiologi kesehatan.

Fungsi

  1. Persiapan  pelaksanaan  kegiatan epidemiologi kesehatan
  2. Pengamatan epidemiologi  kesehatan
  3. Penyelidikan epidemiologi kesehatan
  4. Pencegahan dan pemberantasan penyakit.
  5. Pemberdayaan Masyarakat dibidang kesehatan
  6. Penerjemah atau penyadur buku dan bahan lainnya di bidang epidemiologi
  7. Pengembangan teknologi tepat guna bidang epidemiologi
  8. Pengajaran  atau sebagai pelatih pada unit pendidikan dan pelatihan pegawai
  9. Pembuatan pedoman atau petunjuk tehnis dibidang epidemiologi kesehatan.
  10. Penerjemahan atau penyaluran buku dan bahan/materi lainnya dalam bidang epidemiologi kesehatan
  11. Penyusunan karya tulis ilmiah bidang epidemiologi
  12. Dan pelaksanaan tugas dan fungsi lain dalam bidang epidemiologi yang diperintahkan oleh pimpinan organisasi.

Penjelasan dari  tugas dan fungsi epidemiolog diatas adalah

Persiapan  pelaksanaan  kegiatan epidemiologi kesehatan

Adalah kegiatan epidemiologi dapat dilakukan jika telah tersedia pedoman atau petunjuk tehnis dan didukung dengan aturan perundang-undangan, maka oleh karena itu seorang epidemiolog dalam menyelenggarakan program dan kegiatan, yang harus dilakukan adalah mempersiapkan pelaksanaan dengan membuat Term Of Referensi (TOR) dan atau Petunjuk Pelaksaanaan yang didukung oleh payung hukum atau kalau tidak ada payung hukum,  dibuatkan penjabaran payung hukumnya, agar TOR dan peraturan pendukungnya dapat  dengan mudah dilaksanakan, dibuatkan juga tehnis pelaksanaannya. TOR yang merupakan singkatan dari Term Of Reference adalah kerangka acuan yang digunakan  sebagai  pedoman untuk menyusun perencanaan  atau rencana kegiatan program.

Pengamatan epidemiologi  kesehatan

Adalah kegiatan surveilans epidemiologi merupakan komponen utama dari pengamatan epidemiologi kesehatan, dimana seorang epidemiolog kesehatan harus terus-menerus bekerja mengamati penyakit dan masalah kesehatan secara sistematik —– terdata,terpola,terprestasi—- dan menyajikannya secara optimal untuk mempermudah upaya-upaya pencegahan dan tindak lanjut. Jadi pengamatan epidemiologi adalah suatu kegiatan dimulai dari pengumpulan data, validasi, pengolahan, analisa dan interpretasi  tentang epidemiologi penyakit yang diamati serta menentukan factor yang berperan pada kejadian penyakit tersebut.

Penyelidikan epidemiologi

Adalah salah satu pekerjaan seorang epidemiologi yang khas adalah penyelidikan epidemiologi, pekerjaan ini biasa dilakukan ketika terjadi wabah atau kejadian Luar Biasa (KLB) suatu Penyakit, dimana seorang epidemiolog harus dapat memastikan  kalau  suatu wabah atau KLB penyakit tidak menjadi masalah kesehatan masyarakat. Atau tepatnya seorang epidemiolog harus dapat menurunkan frekwensi kejadian KLB,  menurunkan jumlah kasus dan kematian kasus pada KLB tersebut, memperpendek periode KLB dan menyempitkan wilayah KLB. Jelasnya penyelidikan epidemiologi adalah rangkaian kegiatan untuk mengetahui suatu kejadian baik sedang berlangsung maupun yang telah terjadi, sifatnya penelitian, melalui pengumpulan data primer dan sekunder, pengolahan dan  analisa data, membuat kesimpulan dan rekomendasi dalam bentuk laporan.

Pencegahan dan pemberantasan penyakit

Adalah suatu tindakan dan upaya untuk mencegahan terjadinya penyakit dan masalah kesehatan. Tindakan dan upaya ini berupa pencegahan dan pemberantasan penyakit, pelaksanaan imunisasi, pengobatan massal, pengobatan khusus, pemeriksaan khusus, pemeriksaan penyakit khusus kelompok resiko tinggi, melakukan evaluasi program, melakukan pelayanan konsultasi dan penyusunan rekomendasi dari hasil evaluasi program pelaksanaan pencegahan dan pemberantasan penyakit.

Pemberdaayaan masyarakat

Adalah kegiatan pemberdayaan masyarakat pada dasarnya adalah menfasilitasi masyarakat yang bersifat non instruktif guna meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat agar mampu mengidentifikasi masalah, merencanakan dan melakukan pemecahannya dengan memanfaatkan potensi setempat dan fasilitas yang ada, bidang pencegahan dan pemberantasan penyakit serta melakukan survailans kewaspadaan dini terjadinya Kejadian Luar Biasa penyakit. Masyarakat dilokasi kegiatan diarahkan pada timbulnya kepedulian dan rasa memiliki PROGRAM dalam berbagai bentuk PARTISIPASI, Masyarakat dimotivasi, masyarakat difungsikan dan masyarakarat dapat berbuat.

Pengembangan teknologi tepat guna bidang epidemiologi

Adalah serangkat pengetahuan tentang epidemiologi dasar maupun lanjutan. Ketika bekerja, pengetahuan ini harus diaplikasikan. Pendekatan yang  paling sederhana adalah pendekatan pertanyaan epidemiologi, dari pertanyaan dan jawaban yang diberikan seorang epidemiolog kesehatan, adalah suatu teknologi  yang  dapat dipraktekkan secara konprehensif, holistik, yang dapat dilakukan secara sistemik  dan pengenalan faktor resiko. Pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah

  1. Kapan penyakit itu terjadi ?” —- when—-, pertanyaan ini adalah pertanyaan yang berkaitan dengan distribusi waktu (per jam, per hari, per minggu, per bulan dan pertahun)
  2. ”Dimana penyakit itu terjadi ?” —— where—–, pertanyaan ini  berkaitan dengan distribusi tempat (per dusun, per desa, perlokasi A dan B dan distribusi tempat lainnya)
  3. Siapa yang menderita penyakit itu ?” ——-who——–, pertanyaan ini berkaitan dengan  distribusi orang. (per jenis kelamin, per golongan umur, dan per distribusi person/orang lainnya).
  4. Mengapa penyakit itu terjadi ?” ————–why————-, pertanyaan ini berkaitan dengan penyelidikan penyebab dengan distribusi gejalanya.
  5. dan pertanyaan yang terakhir adalah ”Apa yang harus dilakukan?” —–what——, pertanyaan ini berkaitan dengan  tindakan pencegahan dan penanggulangan.

Sangat perlu difahami Pertanyaan epidemiologi ini adalah pertanyaan-pertanyaan epidemiologi yang diarahkan untuk mencari sebab-musebab (bc. Inferensi Kausal), bukan untuk mencari sebab-akibat, — sangatlah beda pengertian sebab-musebab dengan sebab akibat—–, dalam ilmu epidemiologi disebut inferensi epidemiologi, sebagai ciri khas keilmuannya, mencari sebab musebab bukan mencari sebab-akibat.

Bentuk teknologi yang tepat guna yang praktis dan sederhana serta dapat diterapkan pada wilayah yang amat terbatas (spesifik) dalam pengembangan bidang epidemiologi adalah

  1. Tehnik Pengukuran Frekwensi Penyakit
  2. Rancangan penelitian epidemiologi
  3. Rancangan konsep terjadinya penyakit
  4. Surveilans epidemiologi
  5. Local Areal Monitoring (PWS) dan Sistem Kewaspadaan Dini (SKD)- Kejadian Luar Biasa (KLB)
  6. Rancangan konsep sentinel
  7. Tehnik investigasi atau penyelidikan epidemiologi.

Penerjemah atau penyadur buku dan bahan lainnya di bidang epidemiologi

Adalah memindahkan suatu amanat dari bahasa sumber ke dalam bahasa penerima (sasaran) dengan pertama-tama: mengungkapkan maknanya, dan kedua: mengungkapkan gaya bahasanya. Kemampuan menerjemah adalah suatu keterampilan atau seni. Untuk itu seorang penerjamah harus :

  • Menguasai bahasa sumber dan bahasa sasaran/penerima, tapi tidak harus dapat berbicara (dengan menggunakan) kedua bahasa tersebut dengan baik.
  • Memiliki pengetahuan dan pemahaman terhadap materi yang diterjemahkan, sehingga mampu mengkomunikasikan pesan-pesan yang ada di dalamnya.
  • Membutuhkan praktek/pemahiran dan pengalaman.
  • Seorang penerjemah yang baik ditempa oleh pengalaman, dan penerjemah yang berpengalaman harus ditunjang oleh teori atau petunjuk-petunjuk penerjemahan.

Penyusunan karya tulis ilmiah bidang epidemiologi

Adalah adalah suatu tulisan yang membahas suatu masalah berdasarkan penyelidikan, pengamatan, pengumpulan data, yang didapatkan dari penelitian, baik penelitian lapangan, tes laboratorium, ataupun kajian pustaka. Dalam memaparkan  dan menganalisis datanya harus berdasarkan pemikiran ilmiah, yaitu pemikiran yang logis (masuk akal), dan berdasarkan fakta empiris (hasil pengalaman  atau penemuan dan pengamatan yang telah dilakukan).

Jenis Karya Tulis Ilmiah

  • LAPORAN, ditulis setelah melakukan pengamatan, kunjungan, wawancara, penelitian, pembacaan – literatur, atau percobaan. (penulisannya relatif singkat, dan biasanya penulis membuat kesimpulan sendiri).
  • Makalah, karya tulis yang memerlukan studi atau penelitian, baik secara langsung maupun tidak langsung. Makalah dapat disajikan dalam pertemuan ilmiah (simposium, seminar, atau lokakarya). Bila ditulis oleh seorang ‘pejabat’ dan dibawakan dalam suatu pertemuan, disebut  kertas kerja.  Jika dibuat oleh mahasiswa, biasanya disebut paper.
  • Resensi : dapat diartikan sebagai tulisan tentang timbangan buku atau  pengawasan tentang baik atau kurang baiknya kualitas suatu tulisan yang terdapat dalam suatu buku,  sebagai suatu upaya menghargai karya orang lain, dengan cara memberikan komentar secara obyektif.
  • Artikel : Karangan faktual (non-fiksi) yang  menguraikan masalah secara lengkap,  tapi tidak terlalu panjang, dan dimuat  di surat-kabar, majalah, bulletin, dan sebagainya. untuk menyampaikan gagasan dan fakta guna meyakinkan, mendidik, menghibur, atau menawarkan pemecahan suatu masalah. Artikel dapat berupa gagasan dan opini penulis.
  • Dan lain-lain termasuk yang utama Skripsi, Tesis dan Disertasi

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi jabatan ini, di perlukan juga pengetahuan kewenangan perbedaan antara Jabatan Fungsional dan Struktural dalam suatu organisasi pemerintahan. Perbedaan itu adalah jika dalam suatu organisasi untuk melaksanakan tugas atau kelompok tugas diperlukan sekelompok orang yang bekerja bersama-sama (Tiem work), maka jabatan yang diperlukan adalah Jabatan struktural. Jika dalam suatu organisasi  untuk menjalankan fungsi-fungsi organisasinya perlu mengandalkan kemampuan, keahlian dan keterampilan teknis profesi tertentu, maka jabatan yang diperlukan adalah jabatan Fungsional, seperti halnya jabatan fungsional epidemiologi ahli dalam postingan ini.

Kesimpulannya Tugas dan fungsi pejabat Fungfional Epidemiologi Kesehatan Ahli adalah mereka bekerja dalam bidang epidemiologi, mempunyai  kedudukan yang menunjukan tugas, tanggungjawab, wewenang dan hak seorang PNS atau bukan PNS dalam  suatu satuan organisasi yang dalam melaksanakan tugasnya didasarkan atas keahlian  dan keterampilan tertentu (profesionalitas) serta bersifat mandiri yaitu mempunyai pengetahuan dan skill epidemiologi yang mumpuni.

Catatan :
Sumber dari tulisan ini adalah materi-materi yang ada pada modul Pelatihan Pejabat Fungsional Epidemiologi Kesehatan Ahli, BLK Makassar 2007.  Dari materi-materi penulis mencoba mengsintesa / mengembangkan dan menjabarkannya dalam bentuk tugas dan fungsi Pejabat Fungsional Epidemiologi Kesehatan Ahli dalam melaksanakan tugas-tugas epidemiologi di tempat kerja penulis.

………………………………………………………………………………………..

Baca juga artikel terkait

  1. Keraguan Al Ghazali, antara Hukum Indera, Hukum Rasio dan Hukum Tuhan dalam Kajian Inferensi Epidemiologi Kesehatan
  2. Arali2008 Seorang Profesional Epidemiologi Gizi dan Kesehatan
  3. Pengetahuan dan Skill Epidemiolog
  4. Faktor Resiko dan Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
  5. Epidemiologi Dalam Program Cegah Penyakit Kusta
  6. Pedoman Pengelolaan Program Gizi Puskesmas
  7. Patogenesis Penyakit Defisiensi Gizi
  8. Pentingnya Penyelidikan Epidemiologi KLB/Wabah

———————————————————————————————

Blogger @arali2008

Opini dari Fakta Empiris Seputar Masalah Epidemiologi Gizi dan Kesehatan
di Kabupaten Polewali Mandar Propinsi Sulawesi Barat Indonesia

Tentang Arsad Rahim Ali
Adalah pemilik dan penulis blog situs @arali2008. Seorang Nutritionist, Epidemiolog Kesehatan, Perencana Pembangunan Kesehatan (Daerah), Citizen Jurnalist Blog, Pemerhati -----OPINI DARI FAKTA EMPIRIS----seputar masalah epidemiologi gizi, kesehatan dan Pembangunan Kabupaten di wilayah kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat. Dapat memberikan gambaran hasil juga sebagai pedoman pelaksanaan Pembangunan Kesehatan (Daerah) di Kabupaten Polewali Mandar Propinsi Sulawesi Barat Negara Republik Indonesia. Tertulis dalam blog situs @arali2008 sejak 29 Februari 2008.

18 Responses to Tugas dan Fungsi Pejabat Fungsional Epidemiologi Kesehatan Ahli

  1. Iye tidak apa-apa, mala bagus karena ada dua pilihan, untuk memulainya silakan pilih satu untuk kerja-kerja fungsionalnya.

  2. Lie Ming Kuang says:

    Walaupun beda jabfung yg sy pegang ya kak?

  3. Selagi tempat kerja masih di unit kesehatan, masih tetap bisa mengikuti pelatihan jabfung epid-kesehatan

  4. Lie Ming Kuang says:

    Maaf kak mau bertanya,
    Saya adalah lulusan epidemiologi kesehatan tapi, sk pengakatan saya adalah penyuluh kesehatan dan pencegahan penyakit. Apakah saya masih bisa mengikuti pelatihan jabfung epidemiologi kesehatan? Terima kasih

  5. Aji Stip says:

    mohon info lanjut terkait fungsional epid di lingkungan kerja

  6. aji says:

    mohon info lanjut terkait jabatan fungsional teknis epid.

  7. erna maqng says:

    Terimakasih atas penjelasanya.saya masih mengurus berkas untuk pindah ke fungsional epid. Informasi ini menjadi sgt penting bagi saya..

  8. Dani T, SKM says:

    Kapan lagi ada Pelatihan Jabfung Epidemiolog Kes, Sy mau daftar. Tolong infonya.Tks

    arali2008 menjawab
    untuk BBPK Makassar bisa daftar disini
    http://bbpkmakassar.or.id/index.php/Pendaftaran.phd

  9. Fajar Kurnia Hadi, S.KM says:

    Terima kasih banyak,.. atas infonya,..izin sharing bos,..

  10. sanjay dut says:

    wah………….kapan d pati jateng da pelatihan epid ya…………..

  11. sigit says:

    kapan sih ada pelatihan sejenis ini di waktu 2 yad

  12. Among,skm says:

    Thx pa, sy d ingatkn kembali

  13. Baru tau ada gene ..? masuksudnya diperjelas….. supaya share bisa lancar bro.
    Kalau Sdr Iksan, SKM baru tahu tentang tupoksi waaah sepertinya tertinggal sekali, karena setiap orang yang bekerja dalam suatu organisasi (baik pemerintah, maupun non pemerintah) harus ada atau dibuat tupoksinya.

  14. Iksan, SKM. says:

    Baru tau ada gene ya…. Skali2 kita share broo!

  15. Dessy Wahyu, S.KM. says:

    saya tertarik untuk berdiskusi byk dg bapak?ibu… mohon kirim e mail ke e mail saya.

    arali2008 menjawab
    terima kasih dengan senang hati.

  16. salam sukses aja ma blognya

  17. Fiana says:

    terimakasih artikelnya bro.. bermanfaat nih buat saya.. kalo boleh ususl, sertain sumbernya dong..

    arali2008 menjawab
    Tulisan (artikel) ini merupakan hasil diskusi bersama teman-teman pada pelatihan Pejabat Fungsional Epidemiologi seperti terlihat pada gambar (foto bersama), penulis sendiri sebagai ketua (Ketua kelas/ketua angkatan/koordinator angkatan). Bahan diskusinya materi-materi yang diajarkan selama pelatihan–modul pelatihan jabatan fungsional epidemiologi kesehatan—, Hasil diskusi tersebut kemudian penulis mensintesanya yaitu kemampuan penulis untuk menghasilkan HAL YANG BARU atau merancangnya dalam bentuk tugas dan fungsi penulis sebagai pejabat fungsional di tempat kerja, Kalau sudah demikian Sumbernya adalah penulis sendiri (Arsad Rahim Ali), memang diakui sumbernya dari modul pelatihan, tetapi karena sudah disintesa maka SAYA ULANG SEKALI LAGI SUMBERNYA ADALAH
    Rahim Ali Arsad, “Tugas dan Fungsi Pejabat Fungsional Epidemiologi Kesehatan Ahli”, https://arali2008.wordpress.com/Tugas dan Fungsi Pejabat Fungsional Epidemiologi Kesehatan Ahli. Diakses —anda megaksesnya — pada tanggal 17-Maret 2010.
    demikian terima kasih atas komentarnya, harapan saya semoga Anda Bisa menghasilkan hal-hal baru, dan itu merupakan hasil karya ANDA yang harus dihargai.

  18. Dani T, SKM says:

    Informasi Bagus nih,,,,,ditunggu informsi lain ya,,,penting untuk menambah pengetahuan.tks

    arali2008 menjawab
    thank you bro…

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: