Gizi Buruk diantara Kelebihan Berat Badan Orang Dewasa
Desember 9, 2008 1 Komentar
Polewali Mandar Sulawesi Barat.@arali2008— Pada tanggal 26 November 2008 lalu, ketika penulis satu mobil bersama Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar (dr. H. Achmad Azis. M.Kes), Bpk Nursid Husain dan Iwan Adi Putra sedang dalam perjalanan menujuh Makassar, Kepala Puskesmas Batupanga Bpk Mahmuddin, SKM menelepon kepala Dinas bahwa ada lagi kematian balita di belakang Puskesmasnya.
Sebelumnya kasus ini —- gizi buruk—– oleh petugas Puskesmas sudah menangani dari mulai tahapan stabilitasi sampai dengan rehabilitasi tapi ketika dikembalikan kepada pihak keluarga, disitulah petaka dimulai, balita tersebut tampa sepengetahuan petugas puskesmas, oleh pihak keluarga dan orang-orang disekitar keluarga menangani balitanya tampa pengetahuan kebutuhan gizi dan kesehatan yang baik, ramuan yang diberikan untuk kulitnya membuat kulitnya terkelupas (infeksi), makanan yang diberikan membuat balita diare hingga akhirnya balita kolaps dan meninggal dunia ditengah-tengah orang dewasa yang cenderung kelebihan berat badan, bahkan ditengah-tengah kabupaten Polewali Mandar yang akan mendapat penghargaan Ketahanan Pangan Nasional diakhir tahun 2008 ini. Mengapa ini semua bisa terjadi?
Gizi Buruk, Busung Lapar dan Jumlah Makanan yang di makan Orang Dewasa
Semua orang sudah pasti tahu bahwa jumlah dan nilai gizi makanan yang dikonsumsi oleh orang dewasa lebih besar dari anak balita, Atau lebih sederhananya lagi jumlah makanan yang dimakan oleh orang dewasa dalam sehari sebanyak 3 porsi (piring) lebih besar daripada anak balita yang hanya makan dalam hitungan sendok, seperti dicontohkan :
- Orang dewasa yang mempunyai berat badan 60 kg mengkomsumsi makanan dalam sehari 3 porsi ( pagi, siang dan malam) dengan nilai energi sebesar 2000 kkal
- Anak balita yang mempunyai berat badan 6 kg mengkonsumsi makanan dalam sehari hanya 12 sendok makan dengan nilai energi sebesar 600 kkal
Namun banyak orang yang tidak tahu bahwa jumlah zat gizi perkilogram berat badan orang dewasa lebih kecil dibandingkan dengan anak balita. Pada point satu dan dua diatas apabila jumlah energi orang dewasa 2000 kkal dibagi dengan berat badannya (60kg) maka didapat 33,3 kkal per kg BB, sedangkan jumlah energi anak balita 600 kkal dibagi dengan berat badannya (6 kg) maka didapat 100 kkal per kg BB. Disini sangatlah jelas jumlah energi (kkal) per kg BB, anak balita lebih besar daripada orang dewasa. Inilah salah satu sebab mengapa sering ditemukan anak-anak balita gizi kurang dan buruk tapi kedua orang tuanya atau kakak dari balita yang gizi buruk tidak menderita kekurangan gizi (busung lapar), bahkan orang-orang dewasa disekitarnya terlihat kelebihan berat-badan.
Orang tua atau kakak dari balita yang gizi buruk, terlihat mempunyai berat badan normal, bahkan orang-orang dewasa disekitar kejadian gizi buruk terlihat kelebihan berat badan, bahkan sebagian petugas pemerintahan juga demikian — kelebihan berat badan— kesimpulannya mereka orang dewasa makan lebih banyak dari anak-anak balita disekitarnya, mereka (orang dewasa) telah mengambil jatah makanan yang seharusnya dimakan oleh anak balita, tapi penulis bisa mengerti karena mereka (orang dewasa ) tidak mengerti kebutuhan gizi induvidu. Mereka tidak mengerti karena karena petugas kesehatan juga kurang serius menjelaskan ilmu praktis gizi dan kesehatan, petugas terlalu terpola dengan teori didapat, seharusnya berikanlah kepada masyarakat yang bisa langsung dipraktekan/digunakan dalam kebutuhan gizi balita dan orang dewasa.
Balita makan lebih banyak per Kg BB daripada Orang Dewasa
Tapi mengapa masih sering terjadi gizi buruk.?
Satu saja Kasus Gizi Buruk Adalah KLB
Dalam berbagai kasus gizi buruk misalnya disuatu tempat terjadi gizi buruk, oleh Pemerintah dalam hal ini Departemen Kesehatan merekomendasikan apabila disuatu wilayah telah terjadi satu kasus gizi buruk saja, maka daerah tersebut dinyatakan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB), sebagai tanda masyarakat di lokasi gizi buruk tersebut telah kekurangan pangan, serta merta petugas pemerintah (kesehatan, pertanian dan sektor terkait) yang pertama-tama dilakukan adalah mengumpulkan orang-orang disekitar kejadian gizi buruk, dan selanjutnya petugas bertanya kepada mereka “apakah mereka kekurangan pangan,——— yach! untuk daerah Polewali Mandar, sudah pasti mereka menjawab “tidak”,-——- mereka menjawab dengan yakin bahwa daerah mereka adalah daerah lumbung beras, dan walaupun persediaan beras habis mereka masih mempunyai alternatif makanan pengganti beras, intinya mereka tidak ada masalah dengan ketersediaan pangan, sehingga intervensi yang dilakukan petugas hanya menangani si penderita gizi buruk saja, dan yang lebih berperan disini adalah petugas puskesmas.
Gizi buruk Insya Allah akan sembuh kerena petugas puskesmas telah dilengkapi dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) penanganan gizi buruk, namun balita dengan gizi kurang masih banyak ditemukan dan orang-orang menganggap hal yang biasa, hingga beberapa bulan kemudian ditemukan lagi gizi buruk pada anak balita, anehnya justru tidak ditemukan pada orang dewasa. Jadi sangatlah jelas masalahnya orang-orang dewasa tidak tahu bahwa kebutuhan gizi balita atau jumlah makanan dan nilai gizi per kg Berat badan anak balita lebih besar daripada orang dewasa. Inilah yang menjadi alasan penulis mengatakan orang dewasa tidak mengerti kebutuhan gizi. Mereka orang dewasa makan dengan sepuas-puasnya sementara anak-anak balita disekitarnya makan dari sisa makanan orang dewasa.
Oleh karena itu ketika terjadi gizi buruk pada anak balita. Dan ketika balita telah ditangani oleh petugas kesehatan, jangan lupa kumpulkan masyarakat (orang-orang dewasa) disekitar kejadian gizi buruk. Tanyakan kepada mereka “kenapa ada gizi buruk, sementara mereka tidak kelaparan bahkan kelebihan kelebihan berat badan”. Usahakan pertanyaan konsisten ditujuhkan kepada orang dewasa ” Kenapa Anda-Anda tidak kelaparan bahkan kelihatan kelebihan berat badan”. dan selanjutnya jelaskan sebagaimana penjelasan diatas “bahwa kebutuhan gizi balita atau jumlah makanan dan nilai gizi per kg Berat badan anak balita lebih besar daripada orang dewasa” atau katakan saja kepada setiap orang dewasa :
“ Balita makan lebih banyak per Kg Berat Badannya, tapi Balita tidak akan banyak makan seperti orang dewasa. Balita tidak akan menghabiskan makanan orang dewasa, orang dewasalah yang menghabiskan makanan balita”
Demikian tulisan dengan judul ”ada Gizi Buruk diantara Kelebihan Berat Badan Orang Dewasa” ditulis untuk menanggapi kejadian meninggalnya gizi buruk yang tinggal di Belakang (dekat) sarana kesehatan Puskesmas Batupanga Kecamatan Luyo Kabupaten Polewali Mandar Propinsi Sulawesi Barat dan rencana Kabupaten Polewali Mandar mendapat menghargaan Ketahanan Pangan Nasional diakhir tahun 2008 dari Pemerintah Pusat. Memang banyak penyebab masalah gizi, tapi ini adalah catatan ringan (solusi praktif) dari penulis. Semoga bermanfaat.
Catatan kaki.
-
Istilah gizi buruk hanya dipakai untuk anak usia 0-14 tahun sebagai yang ada pada standar WHO-NCHS, yaitu apabila anak mempunyai berat badan dengan standar deviasi di bawah 3 (standar deviasi) maka anak tersebut dikategorikan sebagai gizi buruk. Sedangkan seseorang diatas usia 15 tahun dinyatakan dengan istilah busung lapar asal kata dari hunger oedeem (hunger=lapar, oedeem=bengkak/busung). Sekali lagi istilah GIZI BURUK untuk anak, sedangkan BUSUNG LAPAR untuk orang dewasa.
-
Kelaparan adalah Rasa “tidak enak” dan sakit akibat kurang /tidak makan,baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja diluar kehendak dan terjadi berulang-ulang, serta dalam jangka waktu tertentu menyebabkan penurunan berat badan dan gangguan kesehatan (E.Kennedy, 2002)
————————————————————————————-
Baca tulisan terkait
- Apakah Masalah gizi Itu ?
- Patogenesis Penyakit Defisiensi Gizi
- Laporan Status Gizi dan Pemantauan Pertumbuhan Balita.
- Interelasi Metabolisme dan Penentuan Kalori Total
- Pola Pertumbuhan Berat Badan Ideal Balita
- Catatan Ringan tentang Perkembangan Posyandu
- Mengitung Kebutuhan (Gizi) Air
- Cara Praktis Mendeteksi gizi Buruk dengan Menggunakan berat Badan Ideal
- Menghitung Berat Badan Ideal Ibu Hamil
- Pemberian Kapsul Vitamin A pada balita di Polewali Mandar
- Ada Gizi Buruk Di Tengah-tengah Kelebihan Berat Badan Orang Dewasa
- Perdebatan Angka Kematian Ibu
- Hasil Audit Non Klinis Kematian Ibu dan Bayi
- Mama Aku Mau Mati
——————————————————————————
Blogger @arali2008
Opini dari Fakta Empiris Seputar Masalah Epidemiologi Gizi dan Kesehatan
di Kabupaten Polewali Mandar Propinsi Sulawesi Barat Indonesia
makasih atas artikelnya..
Indonesia mengalami gizi kurang dan lebih..dua hal yang bertolak belakang dan terjadi bersamaan..
Kepedulian sosial lah yang sebenarnya menjadi solusi
Penurunan ASI ekslusif juga sangat mengiris hati..Hal ini juga menjadi sumber dari kedua masalah tersebut..
Tidak usah lah kita menyalahkan pemerintah..Mulailah galakkan keluarga sadar gizi (termasuk ASI ekslusif tentunya)..Mulailah dari diri sendiri…