Bakal Calon Wadah P2KP Polewali Mandar Telah Mati Sebelum Berkembang.

Polewali Mandar Sulawesi Barat @arali2008— Bakal Calon P2KP-KR (Pusat Pelatihan Klinik Primer Kesehatan Reproduksi) dengan bantuan Unicef dan Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar cq Dinas Kesehatan akan melakukan penyegaran terhadap kemampuan tenaga bidan dalam melakukan asuhan persalinan normal melalui pelatihan Asuhan Persalinan Normal (APN) . Pelatihan ini akan dipantau P2KS-KR ( Pusat Pelatihan Klinik Sekunder-Kesehatan Reproduksi) Makassar Propinsi Sulawesi Selatan. Hasil dari pemantuan pelatihan ini akan dijadikan bahan rekomendasi kepada Unicef dan Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar cq Dinas Kesehatan agar P2KP-KR Polewali Mandar untuk dijadikan suatu wadah yang mandiri sebagai Pusat Pelatihan Klinik Primer satu-satunya diwilayah Propinis Sulawesi Barat dengan tugas utama melakukan pelatihan-pelatihan kebidanan. Namun disayangkan Bakal Calon P2KP Polewali Mandar Telah Mati Sebelum berkembang.

Pada pertemuan di Bulan Agustus  2008 antara Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar———Ka. Dinkes Polman dr. Achmad Azis, M.Kes dan Penulis———, Unicef (sdri Mildret Pantaw), 2 (dua) Dokter Spesialis Kandungan RSUD Polewali,——–dr. Anas Budi, Sp.OG.MARS dan dr. Setia Budi Sp.OG.———-  Ikatan Bidan Indonesia Kabupaten Polewali Mandar —–Ketua IBI Polewali Mandar Hj. Kamariah Muhammad———dan Bappeda Kabupaten Polewali Mandar disepakati akan dibentuk Pusat Pelatihan Klinik Primer,  yaitu suatu wadah Pelatihan masalah kebidanan  primer yang bersifat independent. Sebagai langkah awal menujuh kemandirian akan difasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar cq Dinas Kesehatan dan Unicef. Bakal Calon P2KP telah terbentuk dengan susunan organisasi yang terdiri dari sekretariat pengelola dan Tim Pelatih, anggota Sekretariat bisa merangkap sebagai pelatih demikian sebaliknya. Organisasi P2KP ini dipimpin oleh seorang direktur.

Awal bulan November 2008 bakal calon P2KP-KR ini, dengan fasilitasi Unicef dan Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar cq Dinas Kesehatan akan mengadaan Pelatihan Asuhan Persalinan Normal (ANP) bagi bidan-bidan di kabupaten Polewali Mandar yang belum mendapat pelatihan APN ini, sebelum pelatihan dimulai sekretariat pengelola dan tim pelatih melakukan study banding dan audisi dengan Pusat Pelatihan Klinik Sekunder Makassar Propinisi Sulawesi Selatan. Setelah cukup bekal untuk melakukan pelatihan APN, maka P3KP-KR Polewali Mandar mulai melakukan persiapan untuk pelaksanaan APN di Polewali Mandar, Penulis yang dalam struktur organsisasi P2KP-KR Polewali Mandar sebagai tim pengelola ditugaskan untuk membuat TORnya (Tehnical  of Referenst) walaupun sudah ada pedoman pelatihannya, pembuatan TORnya ini sangatlah penting untuk bahan pengendalian proses pelatihan  sebagaimana yang ada pada pedoman pelatihannya.

Isi TOR dimulai dengan penjelasan tingginya angka kematian ibu dan bayi di kabupaten Polewali Mandar, dimana sebagian besar terjadi diwilayah dimana berdomisili dan bertugas  tenaga kesehatan (bidan) diantaranya kecamatan Wonomulyo, Campalagian, Polewali dan Binuang termasuk juga yang terjadi di Rumah Sakit Umum Polewali. Khususnya untuk Rumah SakitPolewali, data kematian bayi untuk tiga tahun terakhir  rata-rata diatas 50%  dari seluruh kematian yang terjadi di Rumah Sakit ini adalah Kematian Janin Dalam Rahim (KJDR).

Selanjutnya dijelaskan pula salah satu kontribusi penyebab kematian ibu dan bayi disekitar tenaga kesehatan ini adalah menurunkan kepedulian dan kemampuan tehnis tenaga bidan  dalam melakukan asuhan ibu hamil dan pertolongan persalinan.

Ketika seorang ibu mulai terlambat datang bulan (haid), maka ia akan hamil. Kehamilan ini ada yang diinginkan, ada yang tidak diinginkan. Disinilah mulainya masalah, bahkan yang menginginkan kehamilan, bila tidak siap atau bisa juga tidak ada perencanaan  atau cenderung  menimbulkan masalah, dan yang namanya masalah harus dipecahkan. Bila  tidak ! maka akan menimbulkan berbagai gangguan kehamilan dan seterusnya, gangguan ini dibawa sampai melahirkan bahkan tidak sampai melahirkan, bisa keguguran, bahkan kematian ibu, walaupun sampai lahir, bisa lahir dengan BBLR, cacat bahkan kematian bayi, untuk ibunya bisa infeksi, pendarahan bahkan kematian.

Intinya pada TOR Pelatihan APN adalah adanya kepedulian dan kemampuan tehnis tenaga bidan dalam melakukan asuhan ibu hamil dan pertolongan persalinan pada tingkat masyarakat mutlak di perlukan, walaupun diakui selama pendidikan akademik, mereka (bidan-bidan) telah dibekali ilmu yang cukup dan mumpuni, namun perlu diingat dunia pendidikan sangat jauh berbeda dengan dunia kemasyarakatan. Kepedulian dan kemampuan tehnis (terutama non tehnis) jarang sekali ditemukan dalam dunia pendidikan, tapi hanya ditemukan atau terbentuk dari adanya interaksi antara stakeholder yaitu tenaga bidan, masyarakat dan pengambil kebijakan pemerintah maupun organisasi profesional mandiri semacam P2KP-KR.

Namun sangat disayangkan interaksi para stakeholder ini tidak terjadi, bahkan gugur sebelum berkembang sebagaimna gugurnya Kematian  Janin Dalam Rahim (KJDR),  hanya karena tidak ada yang mau berkorban antara direktur P2KP dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar. Kepala Dinas Kesehatan berargumentasi bahwa kegiatan ini masih dalam wewenang dinas, P2KP masih dibawah kerja sama Pemerintah Kabupaten cq Dinas Kesehatan dengan Unicef, belum mandiri. Sementara direktur P2KP-KR yang ingin mempercepat kemandirian,  telah mempersiapkan  tempat pelatihan dan sekaligus juga sebagai bakal sekretariat P2KP yang mandiri, tidak direspon oleh kepala Dinas Kesehatan.

Saya sebagai penulis TORnya juga sebagai penulis dalam tulisan ini tidak akan berpihak pada P2KP-KR dan Dinas Kesehatan tempat dimana saya berkerja. Bakal Calon P2KP-KP Polewali Mandar telah mati sebelum berkembang menunjukkan bahwa kematian ibu dan bayi di kabupaten Polewali Mandar masih akan sering terjadi karena ketiadaan kepedulian dan kemampuan  non tehnis  dari bidan  yang  sengaja atau tidak sengaja karena gagalnya interaksi stakeholer yaitu pengambil kebijakan, pelaksana dan mereka (masyarakat) sebagai penerima dampak dari kegiatan atau program yang menjamin kehamilan dan persalinan yang aman serta bayi terus hidup dan selamat.

————————————————————————

Baca juga Tulisan Terkait

  1. Pelatihan Asuhan Persalinan Normal II, P2KP Polewali Mandar
  2. P2KP Polewali Mandar dan Pelatihan Asuhan Persalinan Normal
  3. Indikator MDGs ke Empat : Menurunkan Kematian Anak
  4. Indikator Goals Kelima MDGs Peningkatan Kesehatan Ibu
  5. Capaian MDGs Peningkatan Kesehatan Ibu di Polewali Mandar
  6. Capaian MDGs Penurunan Angka Kematian Anak di Polewali Mandar
  7. Status Pelayanan RSUD Polewali Mandar.

—————————————————————–

Blogger @arali2008

Opini dari Fakta Empiris Seputar Masalah Epidemiologi Gizi dan Kesehatan
di Kabupaten Polewali Mandar Propinsi Sulawesi Barat Indonesia

Tentang Arsad Rahim Ali
Adalah pemilik dan penulis blog situs @arali2008. Seorang Nutritionist, Epidemiolog Kesehatan, Perencana Pembangunan Kesehatan (Daerah), Citizen Jurnalist Blog, Pemerhati -----OPINI DARI FAKTA EMPIRIS----seputar masalah epidemiologi gizi, kesehatan dan Pembangunan Kabupaten di wilayah kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat. Dapat memberikan gambaran hasil juga sebagai pedoman pelaksanaan Pembangunan Kesehatan (Daerah) di Kabupaten Polewali Mandar Propinsi Sulawesi Barat Negara Republik Indonesia. Tertulis dalam blog situs @arali2008 sejak 29 Februari 2008.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: