Dari Pertemuan Jamkesmas 2008. ke Survai Harga Alat Kesehatan untuk HPS

@arali2008. Polewali Mandar Sulawesi Bara-— Tanggal 30-31 Agustus 2008 Saya mengikuti Pertemuan Pengelolaan Jamkesmas Tahun 2008, sehari setelah istirahat dari tanggal 2-4 September 2008 saya ditugaskan kembali oleh pimpinanku dr. H. Achmad Azis M.Kes, untuk melakukan survei harga alat kesehatan di beberapa agen dan perusahan di Jakarta yang akan saya gunakan sebagai pedoman dalam menetapkan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) Pelelangan Umum Pengadaan Alat Kesehatan dari sumber dana ad hoc Pemerintah RI kabupaten Polewali Mandar yang akan dilakukan pada minggu kedua puasa nanti.

Pertemuan JAMKESMAS 2008.

Makassar ( 30-31 Agustus 2008)

Sehubungan dengan posisi saya dikantor sebagai koordinator tim pengelola Jamkesmas Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar. Pada tanggal 30-31 Agustus 2008, saya ditugaskan oleh kantor untuk mengikuti pertemuan Jaminan Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS) tahun 2008 di Makassar hotel Quality2. Pertemuan yang diselenggarakan oleh Tim Pengelola Jamkesmas Pusat dengan peserta adalah tim pengelola Jamkesmas seluruh Propinsi dan kabupaten/kota wilayah Sulawesi, Maluku dan Irian, bertujuan untuk memantapkan pelaksanaan Asuransi Kesehatan Masyarakat Miskin (askeskin) yang sebelumnya dikelola oleh PT ASKES (kecuali kepesertaan mulai dari verifikasi data, penerbitan kartu sampai dengan verifikasi kepesertaan pada saat mendapatkan pelayanan kesehatan). Pada tahun 2008 telah berubah nama menjadi Jaminan Kesehatan Masyarakat yang akan dikelola oleh Tim yang dibuat oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/kota dan nantinya sebagai cikal bakal Badan Pengelola JAMKESMAS Kabupaten yaitu TIM PENGELOLA JAMKESMAS KABUPATEN/KOTA yang bertugas mengelola administrasi, pembiayaan dan pelayanan kesehatan di rumah sakit mapun di puskesmas. Di Rumah sakit akan ditugaskan tenaga verifikator independent yang akan menverifikasi administrasi pelayanan rumah sakit dan dipuskesmas akan diverifikasi oleh tim pengelola kabupaten.

Tujuan dari Jamkesmas adalah meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan mulai dari masyarakat sangat miskin, miskin dan hampir miskin diharapkan pada tahun 2008 ini dapat mulai dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan kesehatan sehingga masyarakat dapat semakin sehat dan produktif yang pada akhirnya upaya pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan dapat diwujudkan.

Hal yang baru dalam jamkesmas ini adalah adanya tenaga verfikator independen yang difasilitasi oleh Tim Pengelola Kabupaten, ditempatkan di Rumah Sakit untuk melayani pelayanan kesehatan masyarakat miskin. Walaupun Rekening dana Jamkesmas langsung ke Rumah Sakit tidak serta merta setiap rumah sakit dengan seenaknya dapat mencairkan pelayanan pasien miskinya sebelun diverifikasi oleh tenaga verifikator independen ini dan yang terpenting adalah perubahan sistem pelayanan kesehatan di rumah sakit akan semakin tertata dengan baik sesuai dengan standar-standar pelayanan kesehatan yang terformulasi pada pelayanan rumah sakit dan daftar tarif paket yang akan diberlakukan disemua rumah sakit pemerintah vertikal maupun daerah. Jadi semua pelayanan kesehatan akan terkendali secara rasional, apalagi penagihan klain akan dilakukan secara berkala dan tepat waktu dengan aplikasi software computer.

Pelaksanaan sistem jamkesmas ini akan mulai diberlakukan secara resmi tanggal 1 September 2008 serentak di seluruh Indonesia untuk rumah sakit vertikal dan rumah sakit daerah mulai diuji cobakan sehingga Desember 2008. Pada tahun 2009 semua rumah sakit di seluruh Indonesia wajib diberlakukan.

Yang jelas anda tidak akan melihat lagi dokter dan pelayanan yang tidak terlibat/masuk dalam paket pelayanan kesehatan mendapatkan paket biaya yang selama ini seenaknya Rumah Sakit menggabungkannya yang sudah jelas-jelas merugikan pasien dan mengenyakan mereka yang tidak bekerja. Seperti salah satu contoh kasus hasil pengawasan mutu pelayanan rumah sakit umum Polewali di bulan Januari 2008 dibawah ini :

POLEWALI, Seorang ibu yang akan melahirkan masuk pada malam hari (pukul 10 Malam) di Rumah Sakit Umum Polewali, dua jam kemudian tepatnya jam 12 malam ibu hamil ini melahirkan dengan normal, ibu dan bayi sehat dan lahir dengan selamat, paginya ibu dan bayi baru mendapatkan pelayanan pasca salin, rawat inap 2 hari, dilayani oleh seorang bidan dan perawat Rumah Sakit tampa ada dokter ahli kandungan. Ketika pasien ibu ini akan pulang ia harus membayar dengan rincian yang sebagian besar ia tidak dapatkan. Diantaranya pelayanan dan konsultasi dokter ahli, dan penggunaan obat. Suaminya pulang dengan mengeleng-geleng kepala ” untung sekali istriku lahir dengan normal” kata suaminya sambil meredam rasa kecewahnya. Ketika ia mengkonfirmasikan kepada penanggung jawab perawatan, ia hanya berkata ” sudah memang demikian paketnya” suaminya mengiyakan saja, ketika ditanya obatnya istrinya tidak perna diberikan sementara dipaket pembayaran ada, sang penangung jawab hanya berkaya ”masa sih”! Ia cepat-cepat minta maaf, Sang suami bersama istri dan bayi pulang dengan perasaan ketikpuasan tampa pemberian obat namun dibayar, untung sekali istrinya lahir dengan normal.”

Survey Harga Alat Kesehatan untuk HPS

Jakarta ( 2-4 September 2008).

Saya sebenarnya kurang berminat dalam pekerjaan pengadaan barang dan jasa. Karena dikantor saya juga kurang dilibatkan dalam kepanitiaan pengadaan barang dan jasa. Namun karena beberapa teman di Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar belum ada yang memiliki sertifikat Nasional Pengadaan Barang dan Jasa, dan juga karena beberapa teman yang ikut ujian sertifikat pengadaan barang dan jasa tidak sempat lulus. Maka oleh pimpinanku mencoba menugaskanku untuk ikut ujian sertifikat pengadaan barang dan jasa di Jakarta. Untuk tidak mengecewakan pimpinanku, saya harus membaca buku pedoman pengadaan barang dan jasa sesuai dengan kepres no 80 tahun 2008 dengan perubahannya sebanyak 2 kali dan mencoba mengingat-ingat pengadaan itu ada pembelian langsung, penunjukan langsung, pemilihan langsung dan pelelangan umum sesuai dengan tahapan dan prosedur-prosedur rasional. Saya Cuma berharap lulus dengan L2 saja. Hasil ujian tidak berbeda dengan apa yang saya harapkan Saya lulus dengan L2. Dua teman saya sekantor ( Bpk Haedar dan Ibu Sidrah yang pekerjaan tiap tahun adalah masuk dalam kepanitian pengadaan barang dan jasa dan juga sebagai PPTK, hanya bpk Haedar yang lulus, harapannya lulus dengan L4 tapi hanya lulus dengan L2, ibu Sidrah terpaksa harus mencoba merencanakan ujian kembali.

Setelah satu hari istirahat dari pertemuan Jamkesmas dan Karena Sertifikat Nasional Pengadaan Barang dan Jasa (L2) inilah, kembali Kepala Dinas Kesehatan dan KB Kabupaten Polewali Mandar dr. H. Achmad Azis M.Kes menugaskan kami ( sertifikat L2 ) sebagai sekretaris pemula dalam Panitia pengadaan dengan ketua Ir Baharuddin Yafie dan anggota ibu Sukria Hatma untuk melakukan survei harga dibeberapa agen dan atau perusahan peralatan kesehatan di Jakarta mulai tanggal 2-4 September 2008. Survei ini dilakukan dalam rangka menetapkan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) dalam pelelangan Pengadaan alat kesehatan untuk poskesdes, puskesmas, kebidanan dan puskesmas keperawatan Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar dari sumber dana ad hoc.

Ada 5 perusahan yang berhasil kami kunjungi, melihat daftar dan alat kesehatan, harga dan spesifikasinya. Semua harga yang ditunjukkan dari setiap perusahan berbeda-beda. Kami akan mengambil rata-rata dari harga peralatan kesehatan dari 5 perusahan ini sebagai Harga Perkiraan Sendiri yang tentunya setelah ditambah dengan harga-harga pajak, biaya pengiriman, pengenalan alat kurang lebih 30 %. Insya Allah minggu depan depan (minggu kedua puasa) akan kami umumkan pelelangannya.

Pelajaran Berharga.

Dari Pertemuan Jamkesmas 2008 ke Survai Harga Alat Kesehatan untuk HPS ada beberapa hal yang dapat menjadi pelajaran diantaranya adalah

1. Pedoman yang telah dibuat ( Pedoman Jamkesmas dan Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa ) merupakan pengangan utama mengaplikasikan setiap kegiatan
2. Apabila pedomannya masih kurang jelas coba lihat surat-surat yang penting tentang pengadaan barang dan jasa
3. Di Jakarta Dalam Pelelangan umum apalagi penujukkan langsung yang diikuti oleh rekanan, mereka tidak perna merasa kalah dan juga merasa menang karena panitia lelang dan juga rekanan telah menawarkan paket-paket pengadaan untuk semua rekanan jadi jika ada 10 paket yang ditawarkan maka ada satu paket yang bisa mereka menangkan. Bisakah ini dilakukan di Kabupaten Polewali Mandar ? Menurut kami dengan profesionalisme bisa dilakukan.

download :

1. Standar Harga Alkes Pengembangan Puskesmas 2008
2. Standar Harga Alkes Puskesmas Lanjutan 2008
3. Standar Harga Alkes Poskesdes 2008
4. Peralatan Alkes RS Type C
5. DAFTAR PERALATAN RS class B
6. Hasil`ujianku  sertifikat Barang dan Jasa Nasional
   

Blogger @arali2008

Opini dari Fakta Empiris

Seputar Masalah Epidemiologi Gizi dan Kesehatan

di Polewali Mandar Propinsi Sulawesi Barat